Dari kecil, istilah ‘Sedulur Papat Limo Pancer‘ sudah akrab di telinga saya.
Terminologi ini merupakan bukti luasnya falfasah Jawa yg tak kalah enigmatis dan ilmiah dibandingkan ilmu2 Modern era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
WALLAHU'ALAM...
ALAM Jin 👉 ~ https://lading-emas.blogspot.com/2011/07/kesah-jin-syaitan-dan-iblis.html
Sumpah Pemutus Jin 👉 ~ https://lading-emas.blogspot.com/2009/11/sumpahikrar-pemutus-jin-syaitan-dlm.html
Masalahnya, Org Jawa, Nusantara, tidak mencari rumusan epistomologi, ontologi, dan aksiologinya, namun justru hanyut dalam gelombang pembidahan, penyirikan, dan pengafiran nilai-nilai, tradisi, dan budaya khas Nusantara itu.
Jika dianalisis, Jawa itu tidak sekadar adiluhung, namun sangat ilmiah. Namun dalam kajian perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat, ada upaya para ilmuwan “meninabobokkan” hal itu.
Buktinya, peradaban Jawa Kuno atau Nusantara Kuno tidak sering bahkan tidak pernah disebut dalam ilmu modern.
Adanya, hanya Yunani Kuno, Mesir Kuno, China Kuno.
Di mana Jawa atau Nusantara Kuno tersebut?
Hal itu diperkuat saat saya dan teman akademisi meneliti Kidung Wahyu Kolosebo karya Kanjeng Sunan Kalijaga. Belum saya temukan rujukan asli, valid, dan secara kualitas mampu menerjemahkan mahakarya Raden Mas Said tersebut.
Padahal, Kidung Wahyu Kolosebo ini sangat luar biasa yg sekarang justru jadi komoditas pentas dangdut.
Selain Wahyu Kolosebo, ada kidung lain karya Sunan Kalijaga yang memuat istilah Sedulur Papat Kelimo Pancer pada kurun abad 15-16.
Dalam Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait 41 dan 42 tertulis Sedulur Papat Kelimo Pancer.
Bunyinya; Ana kidung akadang premati//Among tuwuh ing kuwasanira//Nganakaken saciptane//Kakang kawah puniku//Kang rumeksa ing awak mami//Anekakaken sedya//Pan kuwasanipun adhi ari-ari ika//Kang mayungi ing laku kuwasaneki//Anekaken pangarah//Ponang getih ing rahina wengi//Angrowangi Allah kang kuwasa//Andadekaken karsane//Puser kuwasanipun//Nguyu uyu sambawa mami//Nuruti ing panedha//Kuwasanireku//Jangkep kadang ingsun papat//Kalimane pancer wus dadi sawiji//Nunggal sawujudingwang.
Dalam lisanul jawi (lisan orang Jawa), secara leksikal, dapat diartikan ke dalam beberapa poin.
Pertama, ada nyanyian tentang saudara kita yg merawat dgn hati2. Memelihara berdasarkan kekuasaannya.
Apa yg dicipta terwujud.
Ketuban[Uri] itu menjaga badan saya.
Menyampaikan kehendak dengan kuasanya.
Adik ari-ari tersebut memayungi perilaku berdasar arahannya.
Darah siang malam membantu Allah Yang Kuasa.
Mewujudkan kehendak-Nya.
Pusar kekuasaannya memberi perhatian dengan kesungguhan untuk saya.
Memenuhi permintaan saya. Maka, lengkaplah empat saudara itu.
Kelimanya sebagai pusat sudah jadi satu.
Manunggal dalam perwujudan saya saat ini.
Dus, apakah ini syirik? Sangat konyol jika tak berbasis riset, kita membidahkan kidung ini.
Epistemologi Sedulur Papat
Secara bahasa, ada yg menyebut Kiblat Papat Limo Pancer, Sedulur Papat Limo Pancer Kakang Kawah Adi Ari-ari.
Pemaknaan istilah ini tidak bisa sembarangan karena sangat enigmatis dan penuh misteri,
bahkan banyak kaum intelektual hanya menyebut sebagai mitos.
Apakah demikian? Jelas tidak.
Adi (2018) menerjemahkan secara ilmiah ke dalam beberapa bagian.
1. Pertama, kakang kawah atau air ketuban.
2. Kedua, adi ari-ari atau ari-ari.
3. Ketiga, getih atau darah.
4. Keempat, puser atau pusar.
5. Kelima, pancer, yg berarti kita sendiri sebagai pusat kehidupan ketika dilahirkan.
Ketika sang jabang bayi lahir ke dunia melalui rahim ibu, maka semua unsur2 itu keluar dari rahim ibu.
Dengan izin Tuhan, unsur ini menjaga manusia yg ada di bumi saat dilahirkan.
Orang Jawa di dalam doa sering menyebut utk mendoakan pejaga yg tidak tampak ini (kakang kawah, adi ari-ari, getih dan puser).
Sedulur papat juga dimaknai empat makhluk gaib yg tidak kasat mata (metafisik).
Mereka merupakan saudara yg setia menemani hidup manusia, mulai dilahirkan di dunia hingga nanti meninggal dunia menuju alam kelanggengan.
Riset Raharjo (2012:4), menyebut dalam ilmu Jawa terdapat jagat kecil (mikrokosmos) “kiblat papat” yg merupakan “kakang kawah adhi ari-ari” dengan pusat manusia sendiri, sebagai satu kesatuan jiwa manusia utk meraih ketentraman hidup memiliki saudara alamiah dalam tubuhnya.
Kedalaman makna ini tidak cukup ditinjau dari aspek filologi atau antropologi, namun harus menggunakan pendekatan lain yg lebih kompatibel.
Dalam falsafah Jawa, saat manusia dilahirkan dari rahim ibu pasti membawa air ketuban, ari-ari, darah, dan tali plasenta.
Masyarakat Jawa meyakini bahwa keempat benda ini menyertai kehidupan manusia dan selalu “menghidupi” secara batin sejak dilahirkan sampai meninggal dunia.
Semua agama meyakini bawa hidup dan matinya seOrg ditentukan oleh Tuhan.
Dalam kehidupan ini, selain alam fisik juga ada metafisik yg dalam keyakinan Hindu disebut mikrokosmos yg merupakan unsur alam dgn mengawinkan “sedulur papat” di atas sebagai bagian empat kiblat dalam alam yg berupa tanah/bumi, air, api, dan angin.
Konsep ini tentu selaras dengan kepercayaan semua agama di Nusantara yg meyakini manusia hidup, mati, dan menyinergikan kehidupan2 itu dgn tanah, api, air, dan angin. Tidak bisa tidak.
Jika ada Org mengingkari Sedulur Papat, otomatis mereka menolak kehidupan.
Dalang Ki Sigit Ariyanto (2017) pernah menafsir Sedulur Papat dgn sangat rinci.
Pertama, watman, merupakan rasa cemas atau khawatir ketika seOrg ibu hendak melahirkan anaknya.
Watman diartikan saudara tertua yg menyiratkan betapa utamanya sikap hormat, sujud kpda Orgtua khususnya ibu.
Kasih sayang ibu ialah kekuatan yg akan mengiringi hidup seOrg anak.
Kedua, wahman yaitu kawah atau air ketuban. Fungsinya menjaga janin dalam kandungan agar tetap aman dari goncangan. Ketika melahirkan, air ketuban pecah dan musnah menyatu dengan alam, namun secara metafisik ia tetap ada sebagai saudara penjaga dan pelindung.
Ketiga, rahman atau darah dalam persalinan sebagai gambaran kehidupan, nyawa, dan semangat. Selalu ada sebagai Saudara yg memberi kehidupan dan kesehatan jasmani.
Keempat, Ariman atau ari-ari (plasenta) sebagai saluran makanan bagi janin. Ia merupakan saudara tak kasat mata yg mendorong SeseOrg utk mencari nafkah dan memelihara kehidupan.
Kelima, panceratau pusat yg berarti bayi itu sendiri dimaknai juga sebagai ruh yg ada dalam diri manusia yg akan mengendalikan kesadaran diri SeseOrg agar tetap eling lan waspada (ingat dan waspada). Ingat kpda sang pencipta dan menjadi insan yg Maha bijaksana.
Dalam risetnya, Dewi (2017:4) juga menemukan, keempat saudarana watman, wahman, rahman, dan ariman itu merupakan saudara manusia yg menemani secara metafisik. Sedulur Papat menjadi potensi atau energi aktif dan pancer sebagai pengendali kesadaran. Mereka adalah saudara penolong dalam mengarungi kehidupan hingga seseorang kembali lagi pada sang pencipta.
Artinya, tanpa mengenal Sedulur Papat kita sendiri akan susah menuju Tuhan.
Bukan Misteri
Dari epistemologi di atas sudah jelas dan ilmiah, manusia mau beragama atau ateis akan berteman dengan Sedulur Papat atau Kiblat Papat.
Sebab, Sedulur Papat inilah yang akan memandu manusia menuju Tuhannya. Orang Jawa sendiri, menjadi Sedulur Papat Limo Pancer sebagai jimat, pakem, aturan, atau pedoman dalam berbagai kehidupan.
Apa wujudnya? Salah satunya filosofi Kiblat Papat Lima Pancer yg diartikan sebagai empat arah mata angin yaitu timur, selatan, barat dan utara sedangkan Lima Pancer yaitu tengah.
Bahkan, Org Jawa sendiri memasukkan itu ke dalam nama2 hari (pasaran) yg menjadi penentu jodoh, rezeki, dan nyawa manusia.
Wujudnya, berupa konsep hari seperti pasaran legi (timur), pahing (selatan), pon (barat), wage (barat), dan kliwon (tengah/pusat).
Misalnya, dalam menanam jagung, ketika tidak mengindahkan konsep ini, bisa jadi mereka puso alias gagal panen. Begitu pula dengan pemilihan hari pernikahan, khitan, pindahan atau membangun rumah dan sebagainya.
Apakah hanya itu? Ternyata tidak. Kontekstualiasi Sedulur Papat juga menjelmas dlm elemen dasar dalam kehidupan manusia.
Seperti cipta, rasa, karsa, dan karya.
Tanpa keempat hal ini, bisa jadi manusia hidup namun mati.
Artinya, sangat konyol ketika manusia hidup namun tidak memiliki cipta, rasa, karsa dan karya.
Islam sendiri sudah mengonsep hal itu dengan riil ke dalam bab nafsu, tasawuf, dan kondisi hati manusia dalam Surat Al-Qiyamah (75:1-2).
Dari ayat itu, Winardi (2017) mengnalisis, manusia memiliki empat unsur paling dasar, yaitu lawwamah, supiyah, amarah dan mutmainah.
Lawwamah ini diartikan selemah apa pun manusia, pasti di dalam jiwanya terdapat sifat kejam dan berani membunuh.
Jika diilmiahkan, sifat ini menjadi pertanda setiap manusia hidup membutuhkan tanah sebagai salah satu sumber hidup atau dalam tubuh manusia pasti mengandung zat tanah. Lambang warna dari sifat aluamah yakni hitam.
Supiyah mengandung arti yaitu sebagai sahabat hidup manusia yang selalu menginginkan harta benda dalam kemegahan serta kemewahan dunia. Lambang warna dari sifat supiyah yakni kuning.
Amarah yaitu sifat selalu mengajak dan menginginkan hal berbau atau dalam ranah politik, kecerdasan akan tetapi lebih cenderung dalam kesombongan.
Lambang warna dari sifat ini merah.
Mutmainah yaitu sifat cenderung mengajak dalam nafsu ketuhanan, beribadah kepada Tuhan. Lambang warna dari mutmainah yakni putih.
Dari keempat jenis ini, tidak mungkin manusia hanya memilih satu saja karena sudah digariskan dalam kehidupan.
Namun, di antara keempat itu manusia harus dapat menyinergikan, memilah dan memilih mana yg potensi benar-salah, baik-buruk, indah-jelek untuk menggapai kehidupan bahagia dan pada akhirnya mengantarkan manusia kepada Tuhannya.
Tanpa Sedulur Papat Limo Pancer, bisa jadi manusia tidak tahu dirinya. Bahkan, filsuf Martin Buber (1878-1965) jauh-jauh hari menggagas konsep diri dalam kehidupan dengan tujuan agar manusia menjadi dirinya sendiri meskipun dalam dirinya ada diri-diri yang lain. Dari diri-diri yang lain itu, manusia harus dapat menggapai jati diri, hakikat diri, dan harga diri agar tidak membelah diri.
Sedangkan konsep diri perspektif Ibnu Miskawaih (1994: 43-44), manusia memiliki tiga bagian, yaitu al-quwwah alnatiqah (fakultas berpikir), al-quwwah algadabiyyah (fakultas amarah), dan alquwwah al-shahwiyah (fakultas nafsu syahwat).
Sedangkan Imam Al-ghazali (1960: 291) membuat episteme fakultas berpikir dengan al-nafs al-insaniyyah (jiwa sebagai esensi manusia), fakultas amarah dengan istilah al-nafs alhayawaniyyat, dan fakultas nafsu syahwat dengan istilah al-nafs al-hayawaniyyah.
Diri manusia, menurut dua filsuf ini memiliki keutamaan dengan beberapa syarat.
Miskawaih dan Al-Ghazali mengemukakan ada empat keutamaan tertinggi bagi manusia.
Mulai dari al-hikmat sebagai keutamaan akal, al-shaja‘ah keutamaan daya, al-gadab, al-‘iffah sebagai keutamaan daya al-shahwah, dan al-‘adalah sebagai keseimbangan daya itu.
Keutamaan-keutamaan inilah yang harusnya digali, karena manusia selain badan, juga memiliki akal, nafsu/syahwat dan hati.
Sudah jelas, Sedulur Papat Limo Pancer merupakan bagian dari diri manusia yg harus diijtihadi, digali, dan disinergikan ke dalam kehidupan agar manusia dapat kembali kepada Tuhannya.
Uniknya, saat ini Indonesia berada pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang secara leksikal merupakan kesamaan dari Sedulur Papat (Revolusi Industri 4.0), Limo Pancer (Society 5.0).
Ini bukan kebetulan, namun memang sudah sesuai dengan zeitgeist (spirit zaman).
Jika kita tidak dapat mentransformasi teknologi batin pada Sedulur Papat Limo Pancer, maka akan susah bagi kita untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Sebab, sinyal[signal], kuota, internet, pulsa, semuanya adalah dunia maya, makhluk ghaib yg kita sembah setiap hari.
Sedangkan Sedulur Papat Limo Pancer jelas-jelas ada secara fisik saat kita lahir. Dus, kini siapa yang lebih gaib dan mitos antara sinyal, pulsa, kuota dengan Sedulur Papat Limo Pancer?
~*~*~*~*~*~*~*~
Sedulur papat termasuk salah satu jenis kegaiban berdimensi tinggi.
Tidak banyak orang yg menguasai pengetahuannya dan keilmuannya dengan baik.
Dan untuk bisa bertemu langsung dengan sedulur papat tidak mudah. Bahkan orang yang sudah puluhan tahun bisa melihat gaib pun belum tentu pernah melihat / bertemu dengan sedulur papatnya.
Kebanyakan orang bisa melihat ghaib adalah karena ia dibantu oleh khodamnya. Melihat gaibnya dengan bantuan khodam.
Tetapi karena khodam dan mahluk halus pun belum tentu bisa melihat sedulur papat manusia, maka tidak banyak orang yang sungguh-sungguh bisa melihat sedulur papat dengan bantuan khodamnya itu. Karena itu lebih banyak orang yang bisanya hanya memunculkan pencitraan saja dan pengkultusan tentang sedulur papat, memunculkan banyak konsep, bahkan menciptakan amalan-amalan pengaktifan sedulur papat, tapi mereka sendiri belum pernah melihatnya dan tidak tahu benar-tidaknya pengetahuannya tentang sedulur papat.
Kita bisa mendapati banyak sekali tulisan tentang sedulur papat. Tetapi karena sifatnya adalah pengetahuan dari mulut ke mulut, yg penulisnya sendiri mungkin tidak mengetahui kebenaran dan kesejatian dari sedulur papat, maka tulisan-tulisan itu lebih banyak hanya bersifat konsep saja.
Lebih banyak hanya mengupas kulitnya saja. Ada juga yang tulisannya bersifat pengkultusan yang jauh sekali kebenarannya dari sejatinya sedulur papat yang sungguh-sungguh ada dan nyata ada.
Pengetahuan tentang sedulur papat berasal dari kebatinan jawa. Untuk bisa melihat sendiri / bertemu dengan sedulur papatnya atau untuk menguasai pengetahuan tentang sedulur papat orang harus menguasai kebatinan yang tinggi.
Sedulur papat bersifat roh / gaib.
Untuk bisa melihat sedulur papat kita harus bisa melihat gaib[ghaib] dulu. Tetapi bila melihat gaibnya dilakukan dengan cara melihat gaib biasa yg dikatakan Org sebagai melihat gaib dengan cakra mata ketiga kita akan kesulitan untuk bisa melihat sedulur papat.
Untuk bisa melihat sedulur papat lebih mudah bila dilakukan dengan sugesti kebatinan, minimal melihat gaibnya secara batin. Kita harus mengedepankan rasa untuk lebih dulu mendeteksi keberadaan mereka dari keberadaan energinya.
Caranya, kita sampaikan niat kita untuk melihat sedulur papat, kita minta para sedulur papat duduk di sekitar kita. Kemudian kita deteksi energi keberadaan mereka dengan rabaan tangan. Sesudah terdeteksi keberadaan energinya barulah penglihatan kita terhadap keberadaan sedulur papat di sekitar kita itu dipertegas lagi dengan cara melihat gaib, melihat gaibnya secara batin.
Berarti untuk bisa begitu kita harus mematangkan dulu melihat gaib secara batin. Tidak bisa instan. Bila inginnya instan, kebanyakan yang terjadi kemudian adalah orangnya akan berilusi dan berhalusinasi tentang roh sedulur papat.
Jadi dengan sugesti kebatinan kita mengedepankan rasa untuk lebih dulu mendeteksi energi keberadaan sedulur papat.
Sesudah terdeteksi energi keberadaannya barulah ditegaskan lagi penglihatannya dengan cara melihat gaib.
Jadi tidak mudah untuk kita bisa bertemu / melihat sedulur papat kita sendiri, juga tidak mudah untuk mengetahui apakah sedulur papat kita sebenarnya sudah lengkap 4 ataukah belum.
Kita harus bisa melihat gaib dulu. Latihlah dulu melihat mahluk halus yang biasa dulu seperti kuntilanak dan gondoruwo. Dan jangan sampai terbawa ilusi. Tetapi masih diperlukan latihan yang panjang sampai kita menguasai kebatinan untuk kita bisa melihat sedulur papat.
Bila hanya sekedar bisa melihat gaib saja, kita akan kesulitan untuk bisa melihat sedulur papat, karena dimensi fisiknya lebih halus daripada kuntilanak dan gondoruwo, bahkan masih lebih halus daripada dewa dan buto. Tapi mungkin bisa anda coba untuk minta bertemu dengan mereka di dalam mimpi.
Kita bisa mencaritahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kita tentang sedulur papat dengan cara yang lebih mudah, yaitu dengan cara menayuhnya seperti dicontohkan di tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris.
Keakuratan[ketepatan] kita menayuh itu akan lebih baik lagi kalau juga dilengkapi dengan deteksian gaib, minimal dengan rabaan tangan, seperti dicontohkan di tulisan berjudul Olah Rasa dan Kebatinan.
Kalau kita ingin mempelajari dunia kebatinan dan spiritual, untuk awalnya sebaiknya dipelajari dulu isi dari tulisan-tulisan yang berjudul Olah Rasa dan Kebatinan dan Ilmu Tayuh Keris. Itu adalah satu kesatuan kemampuan dasar yang sebaiknya bisa kita kuasai lebih dulu sebelum mempelajari keilmuan yang lain.
Pengetahuan mengenai sedulur papat yg masih terpisah, yang belum lengkap 4, sudah dituliskan di dalam tulisan yang berjudul Sedulur Papat Yang Terpisah , dan upaya kita untuk melengkapkannya silakan juga diikuti panduannya di dalam tulisan tersebut.
Karakteristik Roh Pancer dan Sedulur Papat
Sejak jaman dulu masyarakat dan spiritual Jawa meyakini bahwa setiap manusia mempunyai saudara-saudara halus yang mendampinginya. Mereka tidak kelihatan oleh mata biasa. Mereka tergolong sebagai roh-roh halus. Saudara-saudara halus ini banyak yang menyebutnya dengan istilah Saudara Kembar, atau disebut juga Roh Sedulur Papat.
Konsep tersebut secara umum dipercaya dan dihayati oleh masyarakat jawa. Dalam kehidupan sehari-harinya di masa sekarang pun banyak orang Jawa yang masih menjalankan laku prihatin dan tirakat tertentu untuk memelihara Sedulur Papat mereka.
Hakekat dan sejatinya roh pancer dan sedulur papat adalah satu kesatuan roh / sukma manusia.
Manusia diciptakan / dilahirkan tidak sendirian. Roh Sedulur Papat adalah yg diberikan kepada manusia sebagai pendampingnya.
Roh Sedulur Papat mempunyai sebutan Kakang Kawah (paling tua), Adi Ari-ari (paling muda), Getih (darah), dan Pusar, sedangkan kita sendiri disebut Pancer.
Kita adalah Pancer (pusat), sedangkan roh sukma kita yang lain (sedulur papat) disebut sedulur pendampingkita. Artinya, para sedulur kita itu keberadaannya mengikuti / mendampingi kita sebagai Pancer. Para sedulur ini secara halus sosok dan wajahnya mirip
dengan masing2 Orangnya yg bersangkutan.
Kepercayaan terhadap sedulur papat ini tatalaku dan ritualnya dimulai ketika seorang ibu melahirkan bayi. Selain atas kelahiran anaknya itu dilakukan syukuran / selametan, terhadap ari-ari si jabang bayi juga dilakukan suatu "perawatan".
Ada tatacara dan ritual tersendiri untuk merawat dan menyimpan / memakamkan[tanamkan Uri] ari-ari anak, yg selain dibacakan doa-doa, biasanya juga diberikan sesaji kembang, diberikan lampu penerangan selama 7 atau 40 hari di tempat ari-ari dimakamkan, dan dijaga supaya tidak diganggu hewan dan tidak langsung terkena hujan.
Pada hari2 berikutnya biasanya sang Orang tua akan tekun memelihara sedulur papat anak-anaknya dengan cara pada hari weton masing-masing anaknya (atau sebulan sekali) ia memberikan bubur merah putih atau jajan pasar untuk dimakan oleh anak-anaknya itu atau memberi kembang di makam ari-ari anak.
Harapannya adalah supaya anak-anaknya itu terpelihara tubuh dan sukmanya, sehat secara kejiwaan, sehat tubuhnya tidak mudah sakit-sakitan, dan tidak ada masalah dalam hidupnya.
Setelah anak-anaknya beranjak dewasa, maka anak-anaknya itu sendiri yang harus memelihara sedulur papatnya sendiri dengan cara rajin berpuasa weton setiap hari wetonnya (hari kelahirannya sesuai kalender jawa).
Sampai sekarang dalam masyarakat Jawa masih ada kepercayaan dan tradisi yang dilestarikan untuk melakukan semacam ritual, puasa dan doa dan memberi sesaji untuk sedulur papat, seperti ritual / puasa wetonan, dengan sesaji bubur merah-putih, atau jajan pasar, mandi kembang, atau memberi kembang di makam ari-ari anak, dsb.
Tradisi ini baik sekali bila dilakukan, supaya sukma orang yang bersangkutan terpelihara, sehat secara kejiwaan, sehat tubuhnya tidak mudah sakit-sakitan, dan supaya lancar segala urusan hidupnya. Bahkan ada juga orang yang secara khusus menyimpan ari-arinya (yang sudah kering) di dalam lemari atau di dalam dompetnya dengan harapan sedulur papatnya aktif mendampinginya dan membantunya dalam kehidupannya sehari-hari.
Kepercayaan dasar atas laku dan ritual di atas adalah pada adanya kepercayaan tentang roh sedulur papat yang selalu mendampingi manusia sejak manusia itu lahir. Karena itu orang jawa yang masih memelihara kepercayaan kejawen akan menghormati kepercayaan itu, bahkan masih banyak yang tekun menjalankan tatalaku dan ritual yang terkait dengan sedulur papat.
Telah diuraikan di atas, sedulur papat kita itu mempunyai sebutan Kakang Kawah (paling tua), Adi Ari-ari (paling muda), Getih (darah), dan Pusar, sedangkan kita sendiri disebut Pancer. Kita adalah Pancer, sedangkan sukma kita yang lain disebut sedulur pendamping kita.
Artinya, para sedulur kita itu keberadaannya mengikuti kita sebagai Pancer. Pancer ini juga bersifat roh / sukma.
Sebagai penjelasan, manusia terdiri dari 2 unsur pokok, yaitu tubuh biologis dan roh.
Roh manusia terbagi menjadi 2, yaitu roh Pancer dan roh Sedulur Papat. Roh Sedulur Papat mendampingi Pancer karena adanya ikatan kuat di antara mereka. Tetapi mereka tidak sungguh-sungguh menyatu, mereka terpisah (kecuali setelah si manusia meninggal, roh-roh itu menyatu menjadi arwah).
Dalam kehidupan sehari-hari roh manusia ada di dalam tubuh biologisnya. Roh itu menentukan ada tidaknya energi kehidupan di dalam tubuh manusia. Roh itu yang menentukan berfungsinya bagian-bagian tubuh manusia, organ-organ dan saraf dan otak / pikiran manusia, menghidupkan saraf-saraf motorik sehingga manusia bisa berjalan, dsb. Roh menjadi penunjang kehidupan manusia.
Roh Pancer hadir secara biologis manusia. Berpikir dan berperasaan, berlogika, merencanakan kehidupan, merasa lapar, merasa sakit, ingin kaya, ingin hidup mulia, dsb. Semuanya itu adalah aktivitas biologis manusia.
Dalam hal ini Roh Pancer manusia hadir dan bertindak sebagai mahluk biologis.
Pancer hadir di dalam kesadaran, perasaan dan pikiran kita.
Roh Pancer hadir di dalam kesadaran, hati dan pikiran, sehingga yang dominan berperan dalam sehari-harinya kehidupan manusia adalah Roh Pancer.
Roh Sedulur Papat keberadaannya bersifat mendampingi Pancer dan membantunya menginspirasi kebijaksanaan dan memberikan peringatan-peringatan (dalam bentuk ide dan ilham, bisikan hati / nurani dan mimpi).
Roh Pancer hadir di dalam kesadaran dan berpikir manusia, tetapi roh sedulur papat tidak menentukan jalan berpikir manusia. Roh sedulur papat tidak menyatu dengan pikiran manusia, tetapi hanya bersifat membantu menginspirasi kebijaksanaan dan memberikan peringatan-peringatan dalam bentuk rasa dan firasat, bisikan dan penglihatan-penglihatan gaib dan ide-ide dan ilham yang mengalir di dalam pikiran manusia, dan mimpi.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita sok berlogika, atau tidak peduli situasi, mengesampingkan bisikan hati dan kebijaksanaan, atau lebih mengutamakan dogma dan doktrin, pemikiran sendiri, pendapat sendiri dan ke-Aku-an. Itulah sebabnya kita tidak akrab dengan rasa dan firasat. Tetapi bila kita mau peka dan memperhatikan rasa dan firasat, ide-ide dan ilham, maka kita akan memiliki naluri dan insting yang tajam. Dengan cara demikian kita sudah mengakrabkan diri dengan para Sedulur Papat dan sudah memperhatikan komunikasi yang mereka lakukan.
Seseorang yang dalam hidupnya dominan mengutamakan sikap berpikirnya atau sok berlogika, menonjolkan kepandaiannya, mengutamakan pendapat sendiri dan ke-Aku-an atau dogma / doktrin, atau tidak peduli situasi, dan mengesampingkan bisikan hati dan kebijaksanaan, maka ia lebih mengutamakan aspek biologisnya, aspek manusia keduniawiannya, sehingga tidak peka terhadap sesuatu yang bersifat roh, tidak peka rasa dan firasat. Tetapi seseorang yang selalu peka batin, memperhatikan rasa dan firasat, ia akan tajam nalurinya, dan mungkin juga mengerti tentang kegaiban alam, karena ia kental berhubungan dengan rohnya.
Roh kita sebagai Pancer sebenarnya juga bersifat roh, sehingga sebenarnya kita juga dapat mengetahui hal-hal yang bersifat roh dan bisa melihat roh-roh lain. Secara alami seharusnya kita bisa melihat roh-roh lain. Tetapi sehari-harinya roh Pancer ini terbelenggu dalam kehidupan biologis manusia, terbelenggu dalam sikap berpikir duniawi manusia, sehingga manusia tidak peka lagi dengan hal-hal yang bersifat roh, apalagi atas hal-hal yang bersifat ke-Allah-an (hal-hal yang bersifat illahi).
Karena itu seringkali orang harus bisa membersihkan hati, pikiran dan batinnya, harus bisa melepaskan belenggu keduniawiannya, untuk bisa mendalami hal-hal yang bersifat roh dan keTuhanan.
Kepekaan atas hal-hal yang bersifat roh lebih banyak dialami ketika manusia masih kanak-kanak, karena kanak-kanak belum aktif berpikirnya, lebih mengedepankan rasa dan perasaan. Tetapi seiring berjalannya waktu dengan telah semakin aktifnya sikap berpikir duniawi manusia, kepekaan itu juga semakin lama semakin melemah.
Bila kita dekat dengan para Sedulur Papat (peduli / memperhatikan), karena sifat keberadaan mereka adalah mendampingi kita sebagai Pancer, mungkin kita juga akan bisa peka rasa mengenai keberadaan roh-roh lain dan dapat peka rasa mengenai sesuatu kejadian sebelum kejadiannya terjadi (weruh sakdurunge winarah)melalui pemberitahuan dari para sedulur papat sebelumnya. Pemberitahuan / peringatan dari para Sedulur Papat ini bisa berupa suatu kejadian perlambang, rasa, firasat, mimpi, wangsit / penglihatan / bisikan gaib, ide-ide dan ilham, dsb.
Diperlukan kepekaan rasa dan batin untuk dapat menangkap sinyal komunikasi dari para Sedulur Papat dan untuk bisa mengetahui maksud dan artinya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia roh sedulur papat aktif hadir di dalam perenungan-perenungan dan dalam pencarian ide dan ilham. Roh sedulur papat aktif memberikan ide-ide pemikiran, nasehat-nasehat dan ajaran yang bersifat keduniawian (berupa ide-ide dan ilham) yang mengarahkan seseorang menjadi memiliki kecerdasan batin di dalam perbuatan-perbuatannya, kaya dengan ide dan ilham, bisa menemukan jawaban-jawaban dari permasalahannya (feeling / intuisinya tajam) dan tidak akan menemukan jalan buntu dalam setiap permasalahan.
Dalam hal ini para sedulur papat berperan sebagai pendamping kehidupan duniawi manusia.
Roh sedulur papat aktif hadir di dalam perenungan-perenungan kerohanian dan spiritual, memberikan ide-ide pemikiran, nasehat-nasehat dan ajaran yang bersifat kerohanian maupun spiritual, yang mengarahkan seseorang menjadi memiliki hikmat kebijaksanaan kesepuhan di dalam dirinya.
Dalam hal ini para sedulur papat berperan sebagai penasehat spiritual , yang pada tingkatan yang tinggi akan menjadi guru sejati , mengantarkan seseorang menjadi waskita, mengerti kebijaksanaan hidup dan mungkin juga weruh sak durunge winarah.
Dalam hal kita akan menghadapi suatu kesulitan atau pun musibah, para sedulur papat ini akan memberikan peringatan sebelumnya (dalam bentuk bisikan hati nurani atau mimpi).
Apapun yang dilakukan oleh si manusia (pancer), roh sedulur papat ini akan selalu memberikan peringatan, menjauhkan manusia dari kesulitan dan marabahaya. Dan ketika si manusia melakukan atau akan melakukan suatu perbuatan yang tidak baik atau yang akan mengakibatkan kesulitan, roh sedulur papatnya akan memberinya peringatan yang mengarahkannya untuk selalu berbuat baik dan menjauhkan manusia dari perbuatan yang mengarah pada kesulitan atau musibah.
Dalam hal ini kebatinan jawa memandang keberadaan para roh sedulur papat itu sebagai teman seperjalanan kita sekaligus menjadi Pamomong (pembimbing), yang mengarahkan perilaku dan perbuatan si manusia supaya selalu baik dan tidak mengarah pada kesulitan atau musibah.
Sebaiknya kita semua mengenal dan mengakrabkan diri dengan para saudara kembar kita. Mereka itu selalu membantu kita, disadari ataupun tidak. Apalagi bila kita selalu berbuat baik dan berhati lurus. Perlu diketahui bahwa para saudara halus tersebut merasa senang bila kita percaya akan keberadaan mereka, terlebih lagi bila kita memperhatikan mereka.
Kalau mereka merasa diperhatikan tentu mereka akan lebih dekat dan senang membantu. Hubungan akrab dengan semua saudara halus bisa dilakukan dengan sering melakukan komunikasi dan memperhatikan rasa dan firasat, ide-ide dan ilham. Seperti juga dalam pergaulan antar manusia, kalau sering terjadi komunikasi dan saling memperhatikan, tentulah hubungannya menjadi lebih dekat dan akrab.
Seandainya kita tidak mempedulikan komunikasi mereka, apalagi kita menganggap cerita tentang saudara papat ini hanya tahayul dan mitos saja, maka mereka juga akan merasa bahwa keberadaan mereka tidak diperhatikan dan tidak diperlukan.
Mereka akan tidak antusias mendampingi dan membantu kita. Maka janganlah kesal kalau pada saat kita mengalami kesulitan, apes, nasib jelek, dsb, kita tidak mendapatkan peringatan atau tanda-tanda sebelumnya.
Pendampingan para roh sedulur papat ini bukan hanya ada dalam bidang keilmuan batin / spiritual, tetapi ada pada semua bidang kehidupan kita sehari-hari. Kita sendiri juga dapat merasakan adanya ajaran-ajaran berupa ilham dan ide-ide yang mengalir di dalam pikiran kita dalam segala bidang kehidupan kita. Begitu juga manusia yang hidup di negara maju. Mereka yang menjadi penemu, peneliti, atau pengembang suatu teori ilmiah, ilmu pengetahuan ataupun peralatan modern dan canggih, mereka tidak semata-mata mendasarkan diri pada kecerdasan otak mereka, tetapi terutama mendasarkan diri pada kecerdasan mereka untuk mendayagunakan mengalirnya ide dan ilham di dalam pikiran mereka sebagai sumber inspirasi untuk ditindaklanjuti.
Mereka tidak mempunyai pemahaman tentang roh sedulur papat, tetapi mereka sudah mengimplementasikan kecerdasan batin mereka sebagai Guru Sejati dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Ketika masih dalam kondisi awam, roh para sedulur papat akan bersama-sama dengan kita dalam proses belajar (mereka juga ikut belajar).
Dalam tahapan ini dipahami mereka adalah kawan seperjalanan kita. Tetapi perkembangan belajar mereka jauh lebih cepat daripada kita, karena secara roh mereka bisa mengetahui hal-hal yang secara fisik biologis tidak kita ketahui, dan dapat kemudian memberitahukan pengetahuan mereka kepada kita dalam bentuk ide-ide dan ilham atau penglihatan gaib yang mengalir dalam pikiran kita.
Mereka mengerti seluk-beluk kehidupan kita, termasuk pekerjaan kita yang terkait dengan teori dan alat berteknologi tinggi atau pun teori-teori ilmiah tingkat tinggi. Karena itu bila kita aktif memperhatikan dan berkomunikasi dengan mereka, kita akan lebih mudah dalam mempelajari sesuatu apapun dalam kehidupan kita, ide dan ilham akan mengalir setiap saat dan kita tidak akan menemukan jalan buntu di dalam setiap permasalahan.
Mereka akan aktif hadir di dalam perenungan-perenungan.
Roh kita sebagai Pancer, sebenarnya juga bersifat roh, sehingga seharusnya juga dapat mengetahui hal-hal yang bersifat roh, tetapi secara duniawi roh Pancer ini terbelenggu dalam kehidupan biologis manusia, terbelenggu dalam sikap berpikir duniawi manusia, sehingga manusia tidak peka lagi dengan hal-hal yang bersifat roh, apalagi atas hal-hal yang bersifat illahi, sehingga kemudian untuk menutupi kelemahannya itu banyak orang sengaja memunculkan dogma dan pengkultusan tentang hal-hal gaib dan Tuhan seolah-olah mereka benar tahu.
Karena itu seringkali SeseOrang harus bisa membersihkan hati, pikiran dan batinnya, harus bisa melepaskan belenggu keduniawiannya untuk bisa mendalami hal-hal yang bersifat roh dan keTuhanan. Jika tidak bisa membersihkan hati, pikiran dan batinnya, maka dalam hal-hal yang bersifat roh dan keTuhanan, yang kemudian muncul adalah sifat-sifat ke-Aku-an, sok suci, sok beriman, sok tahu, sok benar, dan akan mudah sekali terpancing rasa sentimen dan ego keAkuannya.
Di dalam proses pencarian spiritual, roh sedulur papat akan berinteraksi dengan roh-roh lain dan dengan roh-roh para leluhurnya, bersama-sama menjadi Guru Sejati yang berperan mendatangkan / mengajarkan ilmu dan pengetahuan kepadanya, walaupun Org yg bersangkutan seringkali tidak mengetahui siapa sajakah pribadi-pribadi yg sudah menjadi guru sejatinya.
Itulah sebabnya Org yg mempunyai garis keturunan orang ilmu akan lebih mudah mempelajari sesuatu ilmu dibanding orang lain yang tidak mempunyai garis keturunan orang ilmu.
Aspek penting Guru Sejati hadir di dalam keilmuan kebatinan dan spiritual dengan penekanan pada usaha untuk mengenali siapa saja yang menjadi guru sejatinya dalam proses keilmuannya, supaya orang bertekun kepada gurunya itu untuk mendapatkan bimbingan yang mendalam.
Dan ketika sudah tidak ada lagi suatu sosok yg dapat menjadi guru pembimbingnya, maka roh sedulur papatnya akan menjadi pembimbingnya yg utama, yg memberinya ide dan ilham, penglihatan gaib, dan jawaban dari berbagai pertanyaan utk ditindaklanjuti, dan menuntunnya pada pengetahuan yg lebih tinggi.
Ini adalah salah satu aspek penting dalam dunia kebatinan jawa yang menekankan pengenalan pada roh sedulur papat, sehingga muncul konsep Sedulur Papat sebagai Guru Sejati, yang penekanannya adalah pada penyatuan interaksi antara seseorang (Pancer) dengan para roh sedulur papatnya.
Dan bila saja para dewa berkenan sehingga seseorang memiliki suatu wahyu keilmuan / spiritual / kesepuhan dalam dirinya, maka keberadaan wahyu itu akan melipatgandakan kemampuan orang tersebut dalam mempelajari pengetahuan yang berdimensi tinggi (termasuk pengetahuan yang bersifat teknologi modern).
Dalam proses belajar banyak pihak yang menjadi Guru Sejati kita, terutama adalah pihak-pihak yang nyata-nyata sudah mengajar kita, yang sudah menjadikan kita menguasai suatu ilmu atau pengetahuan. Konteks Sedulur Papat sebagai Guru Sejati kita muncul ketika tidak ada lagi pihak yang menuntun dan memberi kita ajaran, sehingga kita harus mempelajarinya sendiri.
Dalam kondisi ini kita mempelajari segala sesuatunya sendiri, mengandalkan kecerdasan pikiran dan kecerdasan batin kita sendiri. Dalam kondisi ini interaksi dengan sedulur papat akan lebih intensif berupa mengalirnya ide dan ilham sebagai inspirasi untuk ditindaklanjuti, walaupun kita sendiri tidak menyadari bahwa ide dan ilham itu berasal dari para roh sedulur papat.
Tidak selamanya dalam semua hal yang kita tekuni kita akan menemukan suatu sosok yang dapat mengajar atau membimbing kita.
Aspek roh sedulur papat menjadi penting karena mereka selalu ada bersama kita, dan apapun kebaikan dan kekuatan yang dimiliki oleh sedulur papat kita itu, efeknya akan selalu berimbas kepada kita, menjadi kebaikan dan kekuatan kita juga, karena mereka adalah bagian dari diri kita sendiri.
Kekuatan mereka dan keyakinan kita pada kebersamaan mereka, akan mewujudkan suatu kekuatan batin dan kegaiban tersendiri yang akan berguna dalam melandasi keberhasilan perbuatan-perbuatan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Keilmuan dan pengetahuan yang didasarkan pada kesadaran akan kesejatian manusia akan dapat dengan lebih cepat berkembang dan meningkat, karena manusia yang menyadari kesejatiannya akan juga mengenal potensinya sebagai mahluk biologis dan sebagai mahluk roh.
Pengetahuan yang tidak diketahui secara fisik biologis manusia akan dapat diketahui secara roh. Dan apa yang sudah diketahui secara roh akan menunjang pengetahuan duniawi manusia.
Di bawah ini ada beberapa ajaran bila kita ingin menyampaikan sesuatu kepada mereka, para roh Sedulur Papat, beberapa contoh cara dan doa (amalan) untuk komunikasi dan mendekatkan diri kepada mereka.
Misalnya kita akan melakukan sesuatu yang sifatnya penting bagi kita, kita dapat berkata kepada mereka, (mengucap dalam hati kepada mereka seolah-olah mereka ada di sekitar kita) :
Contoh 1 (kejawen) : Marmarti Kakang Kawah Adi Ari-Ari …… (sebutkan nama anda)
kadhangku kang lahir bareng sedino lan kadhangku kang lahir bareng sewengi
Sang rojo bardah ingsun
Ingsun arso …….. (sebutkan apa yang akan anda lakukan)
Ewang-ewangono ingsun.
Contoh 2 (umum) : Saudara-saudara kembarku semua, bantulah saya dalam bekerja, sehingga
pekerjaan saya lancar dan benar. Kalau ada kesalahan, tolong beritahu saya.
Contoh 3 (umum) : Saudara-saudara kembarku semua, bantulah saya. Niat saya akan pergi keluar kota.
Bantulah saya supaya tidak ada kecelakaan, kejahatan atau gangguan apapun di jalan.
Contoh 4 (umum) : Saudara-saudara kembarku semua, bantulah saya. Anak saya sedang sakit.
Bantulah saya, tunjukkan kepada saya di dalam mimpi, obat atau cara untuk
menyembuhkan anak saya.
Sebenarnya, yang namanya sedulur papat itu selalu menyatukan diri dengan pancernya. Dalam hal ini tanpa usaha penyatuan apapun, tanpa laku kebatinan ataupun berbagai macam amalan dan doa, roh sedulur papat selalu menyatukan dirinya dengan pancernya dan aktif berinteraksi dengan pancernya, walaupun karena ketidaktahuannya (atau sok tahu) ada orang yang menganjurkan dilakukannya tata dan laku kebatinan, puasa, laku prihatin dan tirakat, juga amalan dan doa, untuk mendekatkan, atau mengaktifkan sedulur papat.
Tanpa laku apapun sedulur papat selalu mendekatkan diri kepada pancernya karena sedulur papat adalah bagian yg tak terpisahkan dari pancernya, karena roh sedulur papat merupakan salah satu unsur yg membentuk sukma manusia.
Justru pancernya itu (kita sendiri) yang seringkali tidak peduli kepada sedulur papatnya.
Dengan demikian harus dimengerti bahwa segala macam laku olah rasa dan kebatinan, amalan dan doa, dan laku prihatin, adalah upaya manusia untuk mendekatkan dirinya sendiri (pancer) kepada sedulur papatnya itu, upaya kita sendiri sebagai pancer untuk lebih perhatian kepada sedulur papat kita, untuk kita bisa lebih peka rasa / tanggap atas semua bentuk interaksi dan komunikasi dari sedulur papat, bukan sebaliknya, bukan untuk mendekatkan sedulur papat kepada pancernya, dan jangan dipaksakan untuk itu.
Begitu juga dalam hal peka rasa, harus kita sendiri sebagai pancer yang berusaha peka rasa, misalnya dengan latihan olah rasa. Sedulur papat sudah membantu dengan memberikan gambaran dan bisikan gaib supaya kita lebih ngeh dengan sesuatu yang gaib.
Jangan berpikiran sebaliknya. Jangan memaksakan pemikiran bahwa sedulur papat harus diaktifkan. Kita sendiri yang harus peka rasa untuk bisa merasakan aktifnya mereka kepada kita.
Jangan menganggap sedulur papat kita tidak membantu bila kita sendiri tidak cukup peka rasa, karena sebenarnya mereka sudah membantu, kita-nya saja yang tidak menyadari bantuan mereka. Kita sendiri yang harus berusaha peka rasa (itu juga bila kita punya keinginan untuk peka rasa).
Sesuai kondisi jaman sekarang, olah rasa dan firasat dapat dilakukan dengan cara sederhana tanpa harus banyak mengorbankan waktu dan aktivitas, misalnya seperti yang dicontohkan dalam tulisan : Olah Rasa dan Kebatinan.
Sebagai pelengkap cerita sedulur papat dan laku prihatin dalam budaya jawa yang terkait dengan sedulur papat anda dapat membaca tulisan berjudul : Laku Prihatin dan Tirakat.
Dalam kehidupan sehari-hari usaha kita untuk mendekatkan pancer (diri kita sendiri) dengan sedulur papat kita salah satunya adalah dengan cara kita peka rasa untuk mendengarkan bisikan ide / ilham dan peka rasa untuk memperhatikan tanda / firasat yang diberikan oleh para sedulur papat kita.
Biasanya cara sedulur papat berinteraksi / berkomunikasi dengan kita adalah dengan cara memberikan mimpi atau rasa dan firasat tentang akan terjadinya sesuatu kejadian, atau berupa ide dan ilham yang mengalir dalam pikiran kita. Rasa dan firasat seringkali muncul berupa perlambang rasa.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, apalagi dalam kehidupan modern ini, rasa dan firasat seringkali diabaikan. Namun bila orang memperhatikan rasa dan firasatnya, ia sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya.
Misalnya, seseorang yang akan bepergian ke luar kota, karena merasa tidak enak hati kemudian ia membatalkan keberangkatannya. Ternyata kemudian ia mendapat berita bahwa kendaraan yg seharusnya ditumpanginya, mengalami kecelakaan. Untunglah dia tidak jadi berangkat.
Apakah ini kebetulan saja?
Mungkin kita tidak akan terburu-buru berangkat kerja, walaupun sudah terlambat / kesiangan, seandainya saja sebelumnya kita tahu atau dapat merasakan bahwa pada hari itu ada anggota keluarga kita yang akan mengalami musibah.
Seringkali rasa dan firasat ini dianggap tahayul dan klenik, karena itu kita harus bisa membedakan sesuatu rasa, apakah itu hanya rasa biasa saja ataukah itu adalah rasa yang merupakan suatu pertanda tentang sesuatu kejadian yang akan terjadi.
Belajarlah peka terhadap bisikan-bisikan nurani, firasat, dsb.
Jangan mengabaikan bisikan hati dan firasat, tetapi juga jangan mengada-ada, jangan melebih-lebihkan, jangan ber-ilusi.
Mengenai pengapesan, apes / sial, semua orang mengalaminya, bentuk kejadiannya saja yang tidak sama.
Sebaiknya kita peka rasa untuk bisa tanggap firasat, sehingga bila ada suatu kejadian yang tidak mengenakkan, kita sudah lebih dulu mendapatkan pemberitahuan / tanda sehingga kita bisa menghindarinya dan bisa mengambil suatu tindakan untuk meminimalisir resiko negatifnya.
Ada juga sisi manfaat lain jika kita peka rasa.
Misalnya, sudah umum sebenarnya, walaupun sering diabaikan atau dianggap tahayul, tapi sebenarnya sudah sering sekali terjadi di kehidupan manusia di manapun di dunia, yaitu kasus orang kesambet, ketempelan, atau ketempatan mahluk halus.
Pengaruh negatifnya bisa berdampak pada kesehatan, psikologis dan pikiran (psikis), bisa juga berpengaruh negatif terhadap jalan hidup, kerejekian dan rumah tangga.
Bila kasus ini sudah menyebabkan kita (atau anggota keluarga kita) sakit, baik pegal-pegal, pusing, sakit organ dalam atau bahkan tumor dan kanker, umumnya kita hanya mengupayakan pengobatannya secara medis saja, ke dokter atau minum obat saja.
Tapi kesembuhannya hanya sementara saja, nantinya akan muncul lagi, apalagi bila penyakitnya parah yang bahkan bisa berujung kematian. Sakit-penyakit yang sumbernya karena gaib tidak semuanya bisa ditangani oleh medis, menambah panjang antrian pasien di rumah sakit, tetapi tidak semuanya bisa tuntas disembuhkan secara medis.
Tapi kalau kita peka rasa mungkin kita akan bisa membedakan sakit-penyakit yang asli medis dengan yang asalnya adalah pengaruh gaib, sehingga yang sakitnya asli medis kita akan mengobatinya secara medis, dan yang asalnya dari pengaruh gaib kita akan menambahkan penyembuhannya dengan cara-cara kegaiban atau dengan pembersihan gaib.
Dengan demikian kita menjadi lebih tahu bagaimana harus bersikap jika ada sesuatu yang negatif menimpa diri kita (atau keluarga kita), apakah penanganannya harus secara modern duniawi ataukah harus ditambahkan dengan cara-cara kegaiban.
Begitu juga bila ada dampaknya yang negatif terhadap psikologis dan pikiran (psikis), atau terhadap jalan hidup dan kerejekian dan rumah tangga.
Baca juga : Pengaruh Gaib Thd Manusia.
Dari membaca tulisan itu kita juga menjadi tahu bahwa bisikan dan penglihatan gaib yang kita terima tidak semuanya berasal dari sedulur papat kita, karena bisa juga itu berasal dari khodam kita atau dari mahluk halus di dalam tubuh kita (ketempatan mahluk halus). Karena itu diperlukan juga kekritisan kita dan pengetahuan tentang kegaiban. Tidak semua bisikan dan penglihatan gaib berasal dari sedulur papat kita karena itu bisa juga berasal dari adanya pribadi lain di dalam diri kita.
Ada pertanyaan dari seorang pembaca mengenai ide dan ilham yang ada kalanya muncul saling berlawanan. Ketika sedang hening berusaha mencari jalan keluar dari masalah kehidupan muncul ide / ilham yang saling bertentangan. Di satu sisi mengingatkan bahwa bila kita percaya kepada Kuasa Tuhan, maka masalah apapun bisa diselesaikan.
Di sisi lain ada suara yang sifatnya melemahkan, menjadi merasa terlalu muluk untuk meminta hal yang besar kepada Tuhan.
Mana yang harus dipilih sebagai jawaban batin ? Apa yang menjadi ciri dari ide / ilham dari batin yang harus diikuti ?
Ulasannya sbb :
Ide dan ilham dimengerti sebagai suatu bisikan gaib yang berasal dari luar kesadaran manusia yang diterima di dalam pikiran manusia.
Jika bisikan gaib itu tidak berasal dari sesosok gaib lain, maka diartikan bisikan itu berasal dari batin / sukma si manusia sendiri, umumnya berasal dari roh sedulur papatnya.
Roh manusia terdiri dari 2 unsur, yaitu roh pancernya dan roh sedulur papatnya.
Roh pancer hadir secara biologis manusia, melambangkan kesadaran si manusia secara biologis duniawi.
Roh sedulur papat hadir secara gaib sebagai pendamping roh pancernya.
Dalam kondisi manusia sadar berpikir, maka ide / ilham itu berasal dari sedulur papatnya.
Dalam kondisi pikiran manusia mengambang, atau seperti sedang melamun, atau berada di alam bawah sadar, kadang-kadang terjadi semacam percakapan antara pancer dan sedulur papatnya yang kita rasakan sebagai ide / ilham yang mengalir di pikiran kita.
Jika itu terjadi, maka biasanya roh sedulur papatnya akan memberikan masukan-masukan yang bersifat positif, membangun kualitas diri si manusia ke arah yang positif.
Sedangkan roh pancernya, yang lebih banyak bersifat biologis manusia, seringkali memunculkan kata-kata yang sifatnya melemahkan, bisa juga malah mengarahkan si manusia untuk berbuat yg tidak baik, untuk mengoptimalkan aspek biologis / keduniawiannya, malahan bisa menjadi iblis baginya.
Dalam hal ini sedulur papatnya itu berfungsi sebagai alat kontrol diri bagi si manusia, untuk membangun kesadaran diri dan kualitas kepribadian yang tinggi.
Selebihnya tergantung si manusianya sendiri apa saja yang akan diperbuatnya.
Pilih saja yang sifatnya membangun kualitas diri, jangan yang jelek.
Jadi seharusnya kita selalu menggunakan kesadaran yang tertinggi, dalam hal apapun, baik dalam hal duniawi maupun ketuhanan, jangan menggunakan kesadaran yang rendah, yang menjadikan manusia hidup dalam kepribadian, perilaku dan kehidupan yang rendah.
Keilmuan Sedulur Papat Kalima Pancer
Pada masa sekarang ini sudah jarang ada orang yang menekuni olah kebatinan, bahkan jarang sekali pada jaman sekarang ini ada orang yang memiliki pemahaman yang benar tentang kebatinan, apalagi yang memiliki kemampuan kebatinan yang tinggi dan bisa mengajarkan / menularkan keilmuan kebatinannya kepada orang lain.
Pemahaman tentang kebatinan saja belum tentu benar, apalagi memiliki kemampuan kebatinan yang tinggi.
Kebanyakan yang masih dipelajari orang adalah ilmu gaib kejawen (dan perdukunan), bukan kebatinan.
Pada masa sekarang ini lebih banyak orang yang hanya bisa membuat dogma dan pengkultusan saja tentang kebatinan dan elemen-elemen di dalamnya, tetapi tidak mampu menelisik benar-tidaknya, apalagi kesejatiannya, karena tidak menguasai kebatinan dan spiritual yang tinggi yang menjadi syarat dasarnya.
Karena tidak menguasai kebatinan dan spiritual yang tinggi yang menjadi syarat dasarnya kebanyakan orang hanya bisa memunculkan pengkultusan saja, pengkultusan yang tinggi-tinggi.
Padahal dalam dunia kebatinan dan spiritual tidak ada banyak pengkultusan, karena sifatnya adalah menggali dari sesuatu yang walaupun dalam, dan masih tersembunyi, tetapi nyata ada, bisa dibuktikan, bukannya mengkultuskan, karena itu adalah bagian dari tujuan dan laku keilmuan yang mereka harus bisa mengetahuinya sendiri, harus bisa membuktikan sendiri kebenarannya, bukannya malah mengkultuskan.
Dan sama dengan kebanyakan orang jaman sekarang, terutama tentang sesuatu yang sifatnya gaib, orang hanya bisa membuat dogma dan pengkultusan saja, tetapi tidak mampu menelisik benar-tidaknya, apalagi mengetahui kesejatiannya, termasuk juga tentang kebatinan dan elemen-elemen di dalamnya, aspek roh pancer dan sedulur papat ini juga lebih banyak yang hanya berupa pengkultusan saja.
Di halaman ini sudah dituliskan mengenai sedulur papat dan pancer. Tetapi pemahaman tentang keberadaan sedulur papat hanyalah pengetahuan dasar saja. Kalau kita ingin menguasai kemampuan yang terkait dengan pemanfaatan sedulur papat kita masih harus mempelajari dan menjalani olah laku kebatinan yang lain.
Dalam dunia kebatinan jawa istilah roh sedulur papat lan kalima pancer selalu disebutkan, karena pengetahuan dan pengertian tentang itu sifatnya sangat mendasar, melandasi kekuatan batin dan sukma manusia, yang bila diyakini, dihayati dan diolah dengan mendalam akan memunculkan suatu kegaiban dan kekuatan gaib yang berasal dari dalam diri manusia sendiri, yang adalah potensi dari kekuatan kebatinan dan kegaiban sukma manusia, yang kekuatannya bahkan bisa melebihi kekuatan mahluk halus tersakti di bumi, yang diolah melalui ketekunan kepercayaan dan penyelarasan hidup dan pemujaan kepada Gusti Allah.
Termasuk ucapan-ucapan yang dilandasi kekuatan dan keyakinan batin akan terjadi, maka itu akan benar terjadi, saking kersaning Allah. Orang yang sedemikian itu sering disebut ucapannya mandi (manjur / idu geni).
Tetapi tidak banyak orang yang mengetahui dan menyadari bahwa pengetahuan tentang Sedulur Papat Kalima Pancer dan konsep-konsep kebatinan lain seperti Manunggaling Kawula Lan Gusti, Sangkan Paraning Dumadi, Sukma Sejati, Guru Sejati, dsb, sebenarnya adalah puncak-puncak dari keilmuan kebatinan dan spiritual jawa, jauh sebelum datangnya agama Islam di pulau Jawa.
Konsep-konsep tersebut adalah terminologi asli kebatinan kejawen dan adalah hasil pencapaian kebatinan dan spiritual tokoh-tokoh kejawen, yang kemudian diajarkan kepada para pengikutnya dan akhirnya berkembang menjadi ajaran kebatinan jawa atau menjadi aliran kepercayaan / kerohanian kejawen.
Pemahaman dan pengetahuan tentang roh sedulur papat memang adalah pengetahuan gaib yang berdimensi tinggi yang sampai sekarang tidak sembarang orang mampu melihatnya, mengetahui, apalagi mengembangkan keilmuannya, walaupun mereka sudah bertahun-tahun menjadi praktisi supranatural, sampai-sampai ada orang yang kurang mengerti tentang Sedulur Papat kemudian memberikan pandangan-pandangan lain yang keliru, misalnya menyamakan artinya sebagai sifat-sifat tanah, air, api, dsb dalam diri manusia. Atau dalam penyebaran agama Islam di tanah jawa dulu, sebagai tandingan dari ajaran kejawen dan untuk menghapuskan pengaruh ajaran Syech Siti Jenar yang telah diterima secara umum di masyarakat Jawa, arti sedulur papat sering disamakan sebagai empat jenis nafsu manusia atau disamakan dengan malaikat-malaikat pendamping manusia (juga untuk kepentingan penyebaran agama Islam, arti kata pusaka kalimasada dalam cerita pewayangan dibelokkan artinya menjadi kalimah syahadat (Wikipedia)).
Tanpa bermaksud menyalahkan atau merendahkan pandangan-pandangan lain tersebut, Penulis hanya ingin mengingatkan saja bahwa konsep-konsep kejawen tersebut di atas adalah asli terminologi kebatinan jawa dan memiliki arti dan makna sendiri yang tidak dapat disamakan atau digantikan dengan arti dan makna dalam pandangan-pandangan lain tersebut.
Arti dan makna roh pancer dan sedulur papat dalam konsep pandangan lain tersebut sama sekali berbeda arti dan maknanya dengan konsep kejawen di masyarakat bila dihubungkan dengan laku prihatin dan tirakat, wetonan, dsb.
Apalagi bila diterapkan dalam keilmuan kebatinan kejawen atau keilmuan kanuragan jawa, arti dan makna roh pancer dan sedulur papat dalam pandangan lain tersebut sama sekali tidak berguna.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa konsep-konsep kejawen itu sama sekali tidak dapat disamakan atau digantikan dengan konsep-konsep keliru pandangan lain tersebut.
Walaupun pada masa sekarang pemahaman tentang sedulur papat sudah menyebar ke banyak tempat dan daerah dan masyarakat di banyak daerah mempunyai nama dan penyebutan sendiri-sendiri tentang sedulur papat, tetapi sejak awalnya dulu di seluruh dunia pemahaman dan pengetahuan tentang sedulur papat adalah hasil temuan olah laku kebatinan / spiritual orang-orang jawa.
Bahkan di tanah India, Cina dan Tibet, daerah-daerah yang terkenal berbudaya spiritual tinggi pun tidak ada pengenalan tentang sedulur papat. Dan walaupun ada banyak bentuk keilmuan yang mirip, tetapi keilmuan yang asli didasarkan pada pendayagunaan sedulur papat hanya ada di jawa.
Walaupun pada masa sekarang pemahaman yang dalam dan keilmuan yang terkait dengan sedulur papat sudah banyak berkurang sesudah berkembangnya agama modern, dan pemahaman tentang sedulur papat yang sampai sekarang masih dilestarikan orang hanyalah berdasarkan tradisi saja, tetapi sejak awalnya dulu di seluruh dunia hanya manusia jawa saja yang memiliki pemahaman yang dalam tentang sedulur papat.
Walaupun orang di tempat-tempat lain, di daerah-daerah lain selain di Jawa sudah tahu juga dan punya penyebutan sendiri-sendiri tentang sedulur papat, tetapi budaya kebatinan dan spiritual yang terkait dengan sedulur papat tidak mengakar dalam kehidupan masyarakatnya, karena pengetahuan tentang sedulur papat memang bukan berasal dari sana, mereka hanya sekedar tahu saja (mendengar).
Berdasarkan jalannya sejarah, budaya kebatinan jawa terbagi dalam 2 periode jaman, yaitu jaman sebelum berkembangnya agama Islam dan jaman sesudah berkembangnya agama Islam.
Sebelum berkembangnya agama Islam orang jawa mengikuti tradisi kebatinan jawa dalam hal berketuhanan. Jalan keagamaannya masih murni mengikuti ajaran ketuhanan kejawen. Sekalipun berkembang juga ajaran agama Hindu dan Budha, dan orang jawa memeluk agama itu, tetapi orang jawa tetap mempunyai pengertian sendiri tentang kejawaan dan ketuhanan.
Setelah berkembangnya agama Islam orang jawa mulai meninggalkan ajaran jawa, digantikan dengan ajaran dan peribadatan Islam. Sebagian ajaran filosofi jawa ada yang sengaja dibelokkan, orang-orang memasukkan unsur Islam ke dalam ajaran jawa, menjadi ajaran Islam jawa, yang seringkali ajarannya malah menjadi dangkal, tidak dalam, tidak mengakar pada filosofi jawa yang asli, juga tidak mengakar pada filosofi Islam yang asli.
Tatalaku dan ritual dalam budaya jawa juga sudah banyak dimasukkan unsur Islam, menjadi budaya Islam kejawen. Puasa wetonan, syukuran / selametan, bersih desa, sedekah bumi, dsb, sudah banyak bernuansa Islam.
Akibatnya, pada masa ini orang sudah tidak lagi memiliki pemahaman yang benar dan dalam tentang budaya dan filosofi jawa, sudah tidak lagi murni dan asli seperti yang seharusnya.
Dalam tulisan-tulisan di halaman lain Penulis sudah menuliskan hubungan sedulur papat dengan kemampuan SeseOrang dalam keilmuan batin / gaib (misalnya dalam tulisan Olah Rasa dan Kebatinan, Olah Sukma dan Kebatinan dan Terawangan / Melihat Gaib ).
Namun seringkali para praktisi kebatinan, termasuk orang-orang yang mampu melihat gaib, tidak menyadari keberadaan roh sedulur papat dan tidak mampu melihatnya, sehingga tidak mempunyai pemahaman yang dalam tentang roh sedulur papat dan juga tidak dapat mendayagunakan kemampuan roh-roh itu atau mendayagunakan kombinasi kesatuan roh Sedulur Papat dan roh Pancer.
Memang tidak semua orang, termasuk para spiritualis kawakan yang mampu melihat gaib, mampu juga untuk melihat roh sedulur papat, karena dimensinya jauh lebih halus dan lebih sulit dilihat daripada jenis kuntilanak, gondoruwo atau roh-roh halus tingkat rendah lainnya yang biasa dilihat orang (sehingga sekalipun di sekitarnya ada banyak roh sedulur papat yang terpisah milik orang lain, mereka tidak melihatnya).
Roh Saudara Kembar / Sedulur Papat menjadi sesuatu yg sulit untuk dilihat, sehingga bila SeseOrg pernah melihat / bertemu dengan roh sedulur papat-nya sendiri seringkali itu dianggap sebagai suatu keberuntungan dan keistimewaan tersendiri.
Bahkan seringkali dikatakan, dalam hubungannya dengan keilmuan kebatinan jawa, bahwa ilmu seseorang sudah mencapai puncaknya apabila sudah dapat menemui wujud Guru Sejati, yang tidak lain adalah sedulur papatnya, yang wujudnya secara halus benar-benar mirip dengan orang yang bersangkutan.
Tetapi sebenarnya itu barulah awal dari suatu tahapan penting yang masih harus dikembangkan lagi ke tingkat yang lebih tinggi.
Hanya sekedar pernah melihat / bertemu dengan roh sedulur papat tidak akan berarti apa-apa dan tidak akan memberi manfaat apa-apa. Bahkan sebenarnya tidaklah terlalu sulit untuk melihat / bertemu dengan roh sedulur papat kalau itu dilakukan dengan laku dan rasa kebatinan.
Tetapi manfaat akan didapatkan jika seseorang bisa mendayagunakan kesatuan roh sedulur papat dengan orang itu sendiri dalam setiap sisi kehidupannya.
Pendayagunaan roh sedulur papat, selain secara keilmuan kebatinan, dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan memperhatikan semua pemberitahuan dari mereka yang berupa rasa dan firasat, ide dan ilham, penglihatan gaib dan jawaban dari berbagai pertanyaan dan permasalahan, atau menjadikannya sebagai suatu kekuatan batin dan sukma yang mendasari perbuatan-perbuatan, atau pada tingkatan yang lebih tinggi dapat mendayagunakannya sebagai sosok pribadi yang bisa diajak berpikir dan berkomunikasi seolah-olah mereka adalah sosok-sosok roh lain yang berdiri sendiri-sendiri.
Karena itu dalam doa dan amalan kejawen selalu disebutkan :
Niat Ingsun .......................
Saking kersaning Allah.
Artinya, dalam doa dan niat SeseOrg melakukan suatu perbuatan yg dianggap penting selalu disatukan dengan kebersamaan para sedulur papatnya menjadi satu kesatuan perbuatan bersama-sama, menjadi satu kebatinan yang lebih kuat dibandingkan jika hanya dilakukan dengan keinginan sendiri, sehingga hasilnya akan lebih baik dan pengaruhnya secara kebatinan dan kegaiban akan menjadi lebih kuat,
Walaupun ucapan:
kakang kawah adi ari-ari, kadhangku kang lahir nunggal sedino lan kadhangku kang lahir nunggal sewengi, Ingsun arso …....
Ewang-ewangono ingsun ....... tidak selalu disebutkan, karena sugesti istilah Ingsun adalah mewakili kesatuan Sedulur Papat Lan Kalima Pancer.
Tetapi doa dan amalan itu hanya akan berarti jika SeseOrg memiliki pemahaman dan kepercayaan tentang keberadaan roh sedulur papat dan kesatuan mereka dengan sukmanya. Tanpa itu doa-doa dan amalan itu tidak akan banyak memberi manfaat, walaupun sering diucapkan berulang-ulang atau diwirid sebagai suatu amalan ilmu.
Di kalangan pelaku kebatinan jawa, yang sudah bisa bertemu dengan sedulur papatnya dan sudah bisa mendayagunakannya, pancer dan sedulur papat ini bukan lagi hanya sebatas kepercayaan saja, tetapi adalah pengetahuan.
Mereka sendiri tahu, punya kemampuan untuk mengetahui, dan punya kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya itu bersama aspek kesejatian lain di dalamnya.
Di kalangan masyarakat umum jawa pemahaman sedulur papat ini adalah kepercayaan yang bersifat tradisi turun-temurun dan sebagian orang masih melestarikannya bersama dengan ritual-ritual tradisional yang terkait dengan sedulur papat.
Tetapi di sisi lain, di kalangan Org2 ilmu, kepercayaan itu berkembang menjadi dogma dan pengkultusan yang kebenarannya mereka sendiri tidak mengetahuinya, tapi meyakininya sebagai benar, dan itu ditularkan kepada orang-orang lain.
Penulis ingin meluruskan salah satu dogma dan pengkultusan tentang sedulur papat berupa pandangan beberapa kalangan yg mengatakan bahwa roh sedulur papat kita mempunyai kekuatan gaib yg tinggi, sehingga kalau kita bisa mendayagunakannya sebagai khodam ilmu, maka ilmu kita akan ampuh, lebih ampuh daripada kita menggunakan khodam-khodam yang lain.
Di halaman berjudul Kesaktian Manusia dan Kesaktian Mahluk Halus Penulis sudah menuliskan bahwa kekuatan SUKMA, SeseOrg terutama adalah berasal dari kekuatan laku kebatinan / spiritual seseorang semasa hidupnya (selain kebatinan / spiritual yang bersifat keilmuan, juga kekuatan dari penghayatan kebatinan kerohanian dan keagamaan / ketuhanan).
Ketika masih dalam kondisi awam, roh para sedulur papat akan bersama-sama dengan kita dalam proses belajar (mereka juga ikut belajar). Dalam tahapan ini dipahami bahwa mereka adalah kawan seperjalanan kita. Tetapi perkembangan belajar mereka jauh lebih cepat daripada kita, karena secara roh mereka bisa mengetahui hal-hal yang secara fisik tidak kita ketahui, dan dapat kemudian memberitahukan pengetahuan mereka kepada kita dalam bentuk ide-ide dan ilham atau penglihatan gaib yang mengalir dalam pikiran kita.
Jika olah laku kita mempunyai efek yang menguatkan sukma kita, menguatkan pancer dan sedulur papat, sejalan dengan perkembangan laku kebatinan dan spiritual kita kekuatan gaib roh Pancer dan Sedulur Papat kita juga akan meningkat.
Kekuatan roh Pancer dan Sedulur Papat kita secara satu kesatuan akan menjadi kekuatan sukma kita.
Karena itu kekuatan gaib roh sedulur papat akan sejalan dengan perkembangan laku kebatinan dan spiritual kita. Setelah kekuatan kebatinan kita kuat, dan kekuatan gaib sedulur papat kita juga kuat (karena mengikuti laku Pancer-nya), barulah kekuatan gaib dari para sedulur papat kita itu bisa menjadi "khodam" kita yang berkekuatan tinggi.
Tetapi sebagai roh perkembangan sedulur papat lebih cepat daripada orangnya, dan biasanya kekuatan gaib mereka juga lebih tinggi daripada Pancernya.
Dengan demikian bisa dimengerti bahwa secara umum dan alami kondisi kekuatan gaib Roh Pancer dan Sedulur Papat manusia umum adalah lemah, bahkan kekuatannya masih lebih lemah dibandingkan kuntilanak yang di alam gaib termasuk sebagai roh halus yg kekuatan gaibnya paling lemah.
Setelah orang tersebut menempa kebatinannya (dengan laku kebatinan atau kebatinan keagamaan / ketuhanan) yg efeknya memperkuat sukma, barulah kemudian kekuatan kebatinan (kekuatan sukma) orangnya menjadi kuat.
Karena itu kebatinan dan spiritual kita harus ditempa terlebih dahulu supaya mempunyai kekuatan yg tinggi, barulah roh sedulur papat kita mempunyai kekuatan gaib yg tinggi karena mengikuti laku yg dilakukan oleh Pancernya.
Ringkasnya, sehebat apapun fisik kita, setinggi apapun ilmu kita, jika kita sendiri belum pernah menekuni suatu laku yg efeknya meningkatkan kekuatan SUKMA (pancer dan sedulur papat kita) kemungkinan besar kondisi kekuatan sukma kita masih rendah, masih sama dengan kekuatan sukma Org2 yg umum dan awam yg biasanya tidak lebih tinggi drpda kekuatan gaib kuntilanak.
Sekalipun kita mengamalkan keilmuan yg amalan2nya ada menggunakan istilah sedulur papat dan pancer, kemungkinan besar kegaiban yg bekerja adalah dari khodam yg sudah kita miliki atau khodam yg dibekalkan kepada kita dan para peserta lainnya, bukan dari sedulur papat dan pancer kita yang masih lemah itu.
Ada pertanyaan :
Mengenai penjelasan tentang sedulur papat yg berpotensi menjadi khodam, apakah hal tersebut terjadi secara otomatis, atau butuh dipupuk, dilatih dan disugesti ?
Ulasan :
Berdasarkan pengetahuan Penulis pribadi, roh sedulur papat yg berpotensi menjadi khodam hanya terjadi pada Org2 yg mengerti kegaiban dan yg menguasai ilmu gaib, kebatinan dan spiritual.
Pada Org2 awam biasanya itu tidak terjadi, karena secara alami sedulur papat manusia kekuatannya lemah, sebanding dengan kekuatan sukma / pancer si manusia itu sendiri yg biasanya juga lemah, yg bahkan masih lebih lemah daripada kuntilanak yg di alam gaib termasuk jenis mahluk halus yg paling lemah (walaupun Org2 itu merasa dirinya tinggi berilmu, kuat agamanya atau merasa beriman), sehingga sedulur papatnya itu belum mampu untuk menjadi khodam pelindungnya.
Karena kekuatannya masih lemah kebanyakan yg mampu dilakukan oleh sedulur papatnya itu hanyalah sebatas memberikan peringatan2, ide dan ilham, bisikan2 dan gambaran gaib. Itu juga kalau Org nya peka rasa dan tanggap firasat.
Sukma manusia umumnya kekuatan gaibnya berasal dari kekuatan kebatinan dan spiritualnya semasa hidupnya. SeOrg manusia awam / umum yg belum pernah melakukan olah laku kebatinan / spiritual atau laku lain yg efeknya memperkuat sukma, kekuatan sukmanya (kesatuan roh pancer dan sedulur papatnya) umumnya tidak lebih tinggi daripada kekuatan kuntilanak.
Karena itu kekuatan gaib setingkat kuntilanak saja bisa membunuh manusia (baca juga : Kesaktian Mahluk Halus).
Sesudah orang tersebut menjalani laku kebatinan / spiritual atau laku lain yang efeknya memperkuat sukma, barulah sukma orang itu terbentuk kekuatannya, dan dari sifat kekuatan sukmanya itu akan bisa diketahui juga apakah kekuatannya itu berasal dari laku kebatinan ataukah dari laku spiritual.
Ada juga Org2 tertentu yg menguasai ilmu medhar sukma dengan amalan gaib. Dalam contoh ini roh sedulur papatnya menjadi khodam orang itu karena "dipaksa" dengan amalan gaib. Tapi kalau sedang tidak dibacakan amalan gaibnya, sedulur papatnya akan pasif, tidak menjadi khodamnya.
Ada juga Org2 tertentu yg menguasai ilmu merogoh sukma dgn amalan gaib.
Dalam contoh ini keseluruhan roh orang tersebut bisa keluar dari tubuhnya dan masuk ke alam gaib. Tapi kalau sedang tidak merogoh sukma, sedulur papatnya akan pasif, tidak menjadi khodamnya.
(Dengan catatan, keilmuan merogoh sukma dan medhar sukma di atas adalah yg benar2 terjadi, bukan yang bersifat ilusi dan halusinasi.
Baca juga : Terawangan / Melihat Gaib). Apapun jenis keilmuan seseorang, setinggi apapun ilmunya, apapun amalan dan doa yg diamalkannya, walaupun mengatasnamakan roh pancer dan sedulur papat, selama lakunya itu tidak secara langsung mengolah sisi kekuatan kebatinan dan sukmanya, maka kemungkinan besar kekuatan sukmanya tetap rendah, sehingga tidak bisa menjadi khodam pelindungnya.
Dalam kondisi yg seperti itu maka yg menjadi pelindung gaibnya biasanya adalah khodam ilmu / pendamping yg dibekalkan atau yg diperoleh SeseOrg ketika menimba ilmu, bukan roh sedulur papatnya.
Pada Org2 yg menekuni laku kebatinan / spiritual, biasanya mereka merasakan adanya kekuatan gaib dan perlindungan gaib yg berasal dari kegaiban sukmanya.
Kekuatan gaib itu sebagian berasal dari kegaiban roh pancernya, sebagian lagi berasal dari kegaiban roh sedulur papatnya.
Ketika roh sedulur papatnya sudah sampai pada tingkat kekuatan tertentu, sudah merasa kuat, maka akan ada saat-saat tertentu roh sedulur papatnya itu berinisiatif medhar, keluar dari badan si manusia, menunjukkan bahwa mereka sudah cukup kuat untuk menjadi sosok pelindung gaib si manusia pancernya, biasanya terjadi sesudah roh sedulur papatnya berkekuatan di atas 20 kalinya kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul (dengan demikian diartikan bahwa kekuatan gaib di bawah 20 kalinya kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul secara kebatinan kekuatan setingkat itu masih dianggap rendah).
Dalam contoh kasus ini biasanya roh sedulur papatnya mendapatkan peningkatan kekuatan sejalan dgn laku kebatinan / spiritual yg dijalani oleh Org tersebut. Sejalan dgn bertambahnya kekuatannya, roh sedulur papatnya akan aktif berfungsi sebagai khodam gaib yg menjaganya, mengikuti sugesti Org nya untuk menolak roh-roh jahat dan serangan gaib dan akan aktif mendatangkan ide / ilham dan bisikan gaib / wangsit (selain mengsugesti sedulur papatnya untuk juga berbuat begitu, Org nya sendiri harus aktif menolak roh2 jahat dan serangan gaib supaya sedulur papatnya tersugesti utk juga berbuat begitu).
Jadi roh sedulur papat yg berpotensi menjadi khodam tidak otomatis terjadi pada semua Org. Biasanya hanya terjadi pada Org2 yg menggeluti dunia kegaiban, kebatinan dan spiritual.
Ketika sudah tidak ada lagi suatu sosok yg dapat menjadi guru pembimbing, maka roh sedulur papat akan menjadi pembimbing yg utama, yg akan aktif memberikan ide dan ilham, penglihatan gaib, dan jawaban dari berbagai pertanyaan dan permasalahan, dan menuntun pada pengetahuan yang lebih tinggi untuk ditindaklanjuti.
Inilah aspek penting dalam dunia kebatinan jawa yg menekankan pengenalan pada roh sedulur papat, sehingga muncul konsep Sedulur Papat sebagai Guru Sejati bagi seseorang yg penekanannya adalah pada penyatuan interaksi antara seseorang (Pancer) dengan para roh sedulur papatnya.
Dan bila saja para dewa berkenan sehingga seseorang menerima suatu wahyu keilmuan / spiritual / kesepuhan dalam dirinya, maka keberadaan wahyu itu akan melipatgandakan kemampuan orang tersebut dalam memahami dan mempelajari pengetahuan yang berdimensi tinggi (termasuk pengetahuan yang bersifat teknologi modern masa depan).
Ada pertanyaan dari seorang pembaca, sewaktu ngebleng terutama saat weton, apakah kekuatan sukma bisa sampai 2 x lipat dari keadaan normal ataukah tidak.
Dengan syarat selama berpuasa menjauhi kondisi / suasana bersenang2 / hiburan dan puasanya sebelumnya sudah diniatkan (bukan asal puasa), ngebleng hari apa saja sesuai niatnya, termasuk wetonan :
- ngebleng 1 hari bisa menaikkan kekuatan sukma menjadi 1,5 kali kondisi normalnya
- ngebleng 3 hari bisa menaikkan kekuatan sukma menjadi 3 kali kondisi normalnya
Tapi sesudahnya ketika sudah tidak lagi berpuasa kondisi kekuatan sukmanya bisa melemah lagi, apalagi bila sehari-harinya sering menonton hiburan, televisi, atau hidupnya banyak bersenang-senang...
Karena itu kalau diniatkan puasanya utk menaikkan kekuatan sukma, maka puasanya itu harus dijadikan kebiasaan rutin. Lebih bagus lagi kalau sehari-harinya tidak mengumbar kesenangan hidup.
Ada juga pertanyaan, puasa apa yg efektif meningkatkan kekuatan batin / sukma.
Kalau tujuannya utk meningkatkan kekuatan sukma, kalau hanya berpuasa saja, efek peningkatannya tidak signifikan. Efek dari puasa lebih banyak bersifat "membangkitkan" kekuatan dan kegaiban sukma dan menambah "kekerasan" batin manusia.
Kalau tujuannya untuk meningkatkan kekuatan sukma seharusnya lakunya adalah untuk "membangun" kekuatan sukma, misalnya dengan olah batin dan oleh energi untuk kekuatan sukma.
Selama menjalankan olah batin itu, laku berpuasa itu sangat baik untuk memperkuat meningkatnya kekuatan sukma.
Secara umum kondisi sukma manusia adalah lemah, bahkan masih lebih lemah dibandingkan mahluk halus kuntilanak yang di alam gaib termasuk jenis halus yang paling lemah, sehingga sekuat apapun fisiknya, Org akan mudah untuk dipengaruhi atau diserang secara gaib, juga gampang kesambet.
Sukmanya akan kuat jika Orgnya menjalankan laku yg efeknya memperkuat sukma.
Olah Rasa dan Olah Batin akan menjadi dasarnya.
Setelah itu bisa dilanjutkan dengan laku "membangun" kekuatan sukma, misalnya dengan olah batin dan olah energi untuk kekuatan sukma, seperti dicontohkan dalam tulisan2 bertema Meditasi Energi.
Selama menjalankan olah batin itu laku berpuasa sangat baik utk membantu meningkatnya kekuatan sukma.
Perhatian :
Seandainya selama anda membaca isi tulisan atau amalan dan doa di halaman ini atau pun di halaman lain anda merasakan bulu kuduk atau rambut kepala anda meremang, itu tidak apa-apa. Itu adalah reaksi dari roh pancer dan sedulur papat anda yg tersugesti oleh tulisan yg anda baca.
Atau jika anda merasakan adanya rasa berat / sesak di dada atau rasa tertekan / berdenyut / gerakan di ubun-ubun kepala setelah menghayati membaca tulisan2 bertema kebatinan dan spiritual, itu juga tidak apa-apa.
Itu adalah reaksi getaran dari cakra-cakra tubuh yg akan mempermudah anda jika berniat mempelajari kebatinan dan spiritual.
Tetapi jika anda terlalu khusyuk menghayati, sehingga kemudian anda merasakan bergetar kencang di seluruh tubuh, sebaiknya segera dihentikan, jangan sampai kemudian menjadi tidak terkendali dan roh anda merogoh sukma, lepas kontrol diluar kemauan anda.
Sebaiknya jangan melakukan rogoh sukma tanpa bimbingan dan pendampingan seOrg Guru yg benar menguasai keilmuannya.
Di halaman berjudul Olah Sukma dan Kebatinan dan Terawangan / Melihat Gaib Penulis sudah menuliskan contoh2 keilmuan jawa yg mendayagunakan sedulur papat.
Di halaman berjudul Kebatinan dan Kanuragan Penulis juga sudah menuliskan beberapa contoh amalan dan doa kebatinan kejawen yang sudah umum dilakukan oleh mereka yang menjadi penghayat kebatinan / ketuhanan jawa atau yang menggeluti dunia kesaktian kanuragan jawa yang kegaibannya terutama adalah berasal dari kekuatan kebatinan / roh sukma seseorang (roh pancer dan sedulur papat), bukan khodam.
isi diambil dari:
Petikan ~
~*~*~*~*~*~*~
Cara Bersemadi Untuk Menemui Kembaran Diri - Ilmu Jawa
BELAJAR ILMU JAWA.
Orang yg pernah menemui kembaran diri atau sedulur papat limo pancer kakang kawah adi ari-ari pasti akan mengenal jatidiri, siapakah diri kita sebenarnya.
**********
Kepada para pembaca yang terhormat, tulisan ini telah saya pindah dari website satunya karena website tersebut dibeli orang dan pemiliknya yang sekarang ini tidak suka dengan ilmu-ilmuan.
Semua artikel tentang ilmu jawa dihapus bersih, padahal nulisnya sampai kepala cenut-cenut, gkgkgk...
Sebelumnya artikel ini pernah saya suspend dari internet selama beberapa bulan karena saya khawatir banyak pembaca yang salah paham, karena ilmu-ilmu seperti ini tergolong sangat sensitif bagi kalangan masyarakat yang kurang memahami atau yang tidak mau memahami ilmu jawa.
Namun ada juga seseorang yang mengaku paranormal mengcopy artikel ini tanpa mencantumkan link sumbernya.
Padahal paranormal tentunya lebih tahu, kenapa tidak menulis sendiri saja ilmunya di blog agar lebih maknyos, hahaha... Sedangkan saya sendiri bukan paranormal, melainkan seorang blogger yg suka corat-coret di internet.
Akhirnya artikel ini saya publish lagi disini, namun telah saya tambahi lagi dengan beberapa tulisan agar bisa sekalian melengkapi pertanyaan-pertanyaan yang pernah ditulis pembaca dulu. Serta agar tidak terjadi duplikat konten.
**********
Kebetulan saya sendiri sejak kecil dibesarkan dalam tradisi jawa kuno. Baru berumur lima tahun sudah sering diwejang tentang sedulur papat limo pancer oleh kakek dan nenek.
Setiap hari kelahiran (weton) selalu dibuatkan jenang abang jenang sengkolo untuk memanggil sedulur papat limo pancer.
Dalam istilah jawa katanya saya sedang "diamong-amongi", artinya mengumpulkan nini among kaki among yang momong si jabang bayi agar menjaga diri saya.
Setiap malam hari tidur bersama kakek di kamar yang dipenuhi oleh keris-keris pusaka yang datang sendiri secara gaib. Sambil bercerita masa lalu ketika beliau sedang melakukan babat alas di tanah jawa bagian timur dengan menggunakan aji bolosewu yang dibantu oleh ribuan harimau siluman. Dalam hati saya berkata," jangan mengkhayal mbah, gkgkgk...."
Belum lagi nenek.
Setiap bulan purnama saya masih kecil diajak keluar rumah mengucap mantra jawa seraya menghentakkan kaki ke tanah untuk memanggil mbok damar sasi (dewi penunggu bulan) agar awet muda. Nenek saya meninggal pada usia 125 tahun dan kakek saya meninggal lebih dulu pada usia 115 tahun.
Maksud mereka adalah ingin mewariskan ilmu-ilmu jawa kuno kepada anak cucunya agar jangan sampai hilang.
Namun sayang, saya sendiri tidak punya bakat sehingga tidak tertarik sama sekali dengan ilmu-ilmuan waktu itu.
Sehingga sampai sekarang ini saya tidak bisa menguasai ilmu apapun, kecuali hanya pandai bercerita saja, gkgkgk...
Jadi mohon maaf jika tulisan saya ini tergolong ngelantur.
Berikut ini cara menemui sedulur papat limo pancer paling aman dan nyaman, karena berada di dalam kamar sehingga tidak dikeroyok nyamuk.
Namun jika anda memang berbakat dan memang kuat dalam menjalani tirakat, InsyaAllah akan terkabul dan hasilnya sama saja dengan bertapa di atas gunung.
**********
Cara Bersemedi Untuk Menemui Saudara Sejati
Tapi saya sendiri tidak sakti bro... melainkan hanya membagikan tambahan-tambahan pengalaman dari mewawancarai paranormal asli Jawa yang pernah saya liput beberapa tahun lalu untuk kita jadikan sebagai bahan renungan saja. Ini hanyalah salah satu cara dari sekian banyak cara tentang belajar ilmu sejati.
**********
"Kembaran diri" atau saudara sejati atau juga disebut ilmu sejati adalah merupakan basis kekuatan ilmu Jawa. Beberapa spiritualis jawa mengatakan, tokoh Indonesia era modern yang memiliki ilmu sejati adalah Bung Karno.
Ilmu jawa sangat terkenal hingga manca negara. Terutama ilmu santet. Ilmu santet memiliki kekuatan sihir yang dahsyat setingkat voodoo milik suku Indian di Amerika.
Santet bisa dipatahkan oleh ilmu sedulur papat limo pancer.
Beberapa peneliti dari Amerika Serikat pernah menyingkap peranan dukun jawa di Banyuwangi. Diantaranya adalah Profesor Dr. Clifford Geertz B.A dari California pada tahun 1950-1960, Mulder pada tahun 1978-1998 dan Beatty pada tahun 1999.
Penelitian lain juga dilakukan pada tahun 2002 oleh University of the Sunshine Coast, Queensland, Australia dalam ACICIS Study Indonesia Program dengan laporan yang berjudul "The Role of Dukun in Contemporary East Java: a case study of Banyuwangi dukun".
Dalam penelitian tersebut mereka menemukan bahwa peranan dukun Jawa mampu mempengaruhi ideologi dan politik di negara Indonesia. Mereka mengatakan Banyuwangi sebagai pusat orang-orang sakti di Indonesia.
**********
Dukun santet Banyuwangi merupakan pakar ilmu sihir yang berbasis ilmu Jawa. Dan menemui saudara sejati adalah hal pertama yang musti dilakukan oleh paranormal jawa kuno karena hal ini merupakan pelajaran awal dalam belajar ilmu Jawa sesuai tuntunan tradisi Jawa kuno.
Menemui saudara sejati artinya adalah menemui kembaran diri yang ada di dalam tubuh manusia.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa dipercaya adanya kembaran diri di dalam tubuh manusia, mereka berjumlah empat orang dan semuanya wajahnya persis seperti kita, hanya saja mereka lebih bersih dan cerah, tidak kumus-kumus seperti kita. Mereka bersatu di dalam tubuh manusia dan berwujud menjadi diri kita yang sekarang ini. Benarkah itu?
Benar atau tidak, hal ini telah menjadi kepercayaan masyarakat Jawa secara turun temurun dan telah menjadi syarat utama dalam mempelajari ilmu Jawa tingkat tinggi atau disebut ilmu kasepuhan (ilmu jawa tua).
Jadi sebelum mempelajari ilmu apapun, seseorang harus bisa menguasai dulu ilmu yang satu ini, yaitu mengenal jatidiri. Setelah itu baru diperbolehkan menguasai ilmu lainnya. Tentunya anda bisa mengeruk kekuatan-kekuatan alam yg tersimpan di alam gaib jika telah menguasai ilmu tertua ini.
Jika seseorang sudah terlanjur mendapatkan ilmu kadigdayaan dari seorang guru tapi belum pernah menemui saudara sejati ini, maka dikhawatirkan orang tersebut akan dikendalikan oleh ilmunya sendiri nantinya. Selain itu orang tersebut tidak akan tahu siapakah makhluk gaib yg ada di dalam dirinya tersebut dan dari mana ilmu itu berasal.
Apakah ilmu yang telah menyatu dengan jiwa raga anda tersebut adalah makhluk baik atau makhluk jahat. Anda harus tahu.
Perlu kita ketahui bahwa kenapa seseorang bisa memiliki ilmu kanuragan, ilmu kebal, ilmu gaib dan ilmu-ilmu lainnya? Kenapa seseorang tersebut bisa sakti? Karena ada makhluk gaib yg telah menyatu dengan jiwa raga orang tersebut, dan makhluk gaib itulah yg telah membantu orang tersebut sehingga menjadi sakti.
Makhluk gaib tersebut telah disatukan dengan dirinya oleh seorang guru. Sesungguhnya manusia terlahir secara alami tidak ada yang sakti.
Dari manakah sang guru tersebut mendapatkan makhluk gaib dan lantas dimasukkan kedalam tubuh murid-muridnya? Hal inilah yang harus kita ketahui agar kita bisa menyadari dari manakah ilmu kita ini berasal dan seperti apa wujudnya.
Oleh karena itulah dalam belajar ilmu Jawa diharuskan mengenal jatidiri dulu sebelum belajar ilmu lainnya agar bisa mengetahui segala apa yang terjadi pada diri kita. Kita akan bisa mengetahui semua ini jika telah pernah menemui saudara empat kelima pancer yang bertapa di dalam batin manusia.
Kita nantinya bisa menirukan sang guru tersebut mengambil makhluk halus sakti dari alam gaib tertentu untuk di-inventariskan kepada murid-muridnya.
Guru tersebut pergi ke alam gaib dengan cara melepas sukmanya untuk menemui makhluk gaib yang dia butuhkan, dan hal ini dilakukan dengan cara ragasukma (meraga sukma) atau rogosukmo.
Ragasukma sendiri ada bermacam-macam cara dan tingkatan. Berdasarkan metode dan penerapan, ragasukma dibedakan menjadi dua macam.
Pertama, ragasukma tingkat rendah
Ragasukma jenis ini adalah proses melepas sukma keluar dari tubuh dengan bantuan makhluk halus dan bertujuan hanya untuk berjalan-jalan disekitar alam dunia ini saja.
Artinya, setelah sukma kita berhasil keluar dari tubuh kita maka kita bisa pergi kemana saja semau kita seperti orang terbang, karena disaat ini raga halus akan terasa ringan seperti angin dan bisa menembus tembok.
Ragasukma seperti ini bisa dipelajari dengan cara tidak terlalu sulit karena bisa didapat dari paranormal yang menjual jasa pembelajaran ilmu gaib yang banyak terdapat di internet atau media masa lainnya.
Namun belajar ragasukma seperti ini juga tidak bisa dibilang mudah, karena memerlukan ketekunan dan kesabaran dalam berlatih setiap hari serta tidak boleh terlalu berambisi untuk segera bisa menguasainya.
Ragasukma tingkat rendah ini juga bisa digunakan untuk memulai penguasaan ragasukma tingkat tinggi.
Namun biasanya orang yang telah menguasai jenis ragasukma tingkat rendah akan kesulitan untuk mencapai ragasukma tingkat tinggi karena terhalang oleh kemahiran yang telah mereka miliki, sehingga kebanyakan mereka macet di situ saja.
Oleh karena itu ragasukma tingkat tinggi biasanya lebih mudah dikuasai oleh orang-orang yang berangkat dari kebodohan, yaitu orang yang belum pernah memiliki ilmu apapun.
Orang bodoh seperti ini biasanya lebih mudah untuk mencapai kesempurnaan.
Namun bukan berarti orang yang telah menguasai ragasukma tingkat rendah tidak bisa menguasai ragasukma tingkat tinggi, bisa saja bro.., asal bisa bersabar dan tekun dalam berlatih.
Dan yang lebih penting lagi jangan terlalu berambisi untuk segera bisa menguasainya, karena hal itu bisa menjadi rintangan dalam perjalanan spiritual kita nantinya.
Cara mempelajari ragasukma tingkat rendah ini tidak perlu kita bahas karena anda bisa mendapatkannya sendiri dengan cara menghubungi jasa pembelajaran ilmu gaib yang banyak terdapat di internet, dan mereka lebih tahu karena mereka memang pakarnya.
Dan mayoritas mereka memang benar-benar bisa mengajarkan berbagai macam ilmu secara instan kepada anda.
Biasanya sang guru akan memberikan inventaris makhluk halus kepada anda melalui air minum berisi rajah gaib, kemudian makhluk halus tersebut akan menyatu dengan jiwa raga anda.
Selanjutnya anda hanya melakukan ritual tertentu saja maka makhluk halus yang telah menyatu dengan jiwa raga anda tersebut akan membawa sukma anda pergi melayang-layang atau biasa disebut raga sukma.
Dan anda tidak perlu khawatir karena makhluk halus tersebut bertanggung jawab atas perintah sang guru, dan biasanya makhluk halus tersebut menjelma mirip dengan guru anda ketika bertemu di alam gaib sehingga anda akan mengira bahwa dia adalah guru anda.
Kedua, ragasukma tingkat tinggi
Ragasukma tingkat tinggi ini adalah proses melepas sukma keluar dari tubuh tanpa bantuan makhluk halus dan bertujuan untuk menemui kembaran diri, yaitu menemui sedulur papat limo pancer atau kakang kawah adi ari-ari.
Target pertama adalah menemui kakang kawah yang berada di langit paling atas. Kakang kawah ini adalah yg paling sakti diantara saudara lainnya yang juga sakti semua.
Ragasukma tingkat tinggi ini tidak bisa diperjual-belikan, melainkan harus anda pelajari sendiri secara alami.
Ragasukma tingkat tinggi ini tidak membutuhkan makhluk lain sama sekali, karena anda benar-benar berangkat ke alam roh sendirian dengan dipandu oleh guru sejati, yaitu kembaran diri anda sendiri yang akan membawa sukma anda.
Jasad kita akan ditinggal sendirian di kamar, namun dijaga dengan rapat oleh adi ari-ari yang sakti mandraguna. Tidak akan ada satupun setan yang berani mengusiknya.
Dalam bahasa Jawa, kakang kawah ini disebut roh suci, dan raga halus kita (pancer) disebut sukma sejati. Jika kita telah berhasil menemui kakang kawah maka kita akan bisa menemui saudara yang lainnya, yaitu adi ari-ari yang berada di langit bawahnya.
Dalam wujud fisik, adi ari-ari adalah batur yang keluar setelah lahirnya si jabang bayi.
Dan kakang kawah adalah air ketuban yang keluar duluan dan kemudian disusul oleh si jabang bayi. Mereka pasti akan keluar dalam waktu bersamaan ketika kita lahir, hanya saja urutannya berbeda.
Kakang kawah keluar duluan sehingga disebut kakak, kemudian disusul si jabang bayi yang disebut pancer dan terakhir keluar adalah adi ari-ari yang berperan sebagai adik. Mereka semuanya adalah makhluk hidup dan memiliki roh. Roh inilah yang sekarang kita cari.
Mereka semuanya bersatu di dalam batin manusia, merekalah yang membawakan sifat dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga ada makhluk dari luar kita yang langsung menempel ke si jabang bayi saat sedang dilahirkan, mereka disebut kori. Tapi hal ini tidak perlu dibahas karena terlalu panjang.
Menurut beberapa orang guru besar ilmu Jawa, makhluk gaib penunggu tubuh manusia jumlahnya ada dua belas. Jika kita bisa menyatukan mereka kesemuanya maka akan bisa memperoleh sabdo pandito ratu, yaitu segala ucapannya akan terkabul atas ijin yang maha kuasa yakni Tuhan Yang Maha Esa.
Semuanya itu akan bisa ditemui jika kita telah berhasil menemui kakang kawah di langit tertinggi, namun hal ini memerlukan proses dan memakan waktu yang tidak sebentar.
Sekarang kita bahas cara bersemedi utk menemui kakang kawah.
Cara bersemedi menemui kembaran diri
Catatan;
-
Ini adalah ilmu jawa paling tua.
Cara belajar ilmu ini tidak ada batas waktunya, artinya tidak bisa instant melainkan perlu waktu. Harus sering bersemedi. Ada yg berhasil dalam waktu setahun, ada yang 10 tahun, dan ada yang tidak bisa sama sekali sampai tua sekalipun,.
Pokoknya harus sabar dan terus bersabar. Modal utamanya harus sabar. Jika anda ingin bisa dgn cara lebih cepat anda harus punya guru yg benar2 ahli ilmu jawa sedulur papat limo pancer yg bisa membuka tabir penutup anda.
Memang terkadang ada murid2 tertentu yg sulit terbuka mata batinnya dan memerlukan bantuan guru. Tapi setelah dibuka penutup mata batinnya biasanya dalam hitungan bulan mereka bisa menerobos alam gaib paling atas.
Kemudian utk bahan latihan mereka sering menangkap makhluk halus gentayangan utk dimasukkan keris kosong yg bisa dibeli di pasar2.
Karena biasanya bagi para pemula seperti ini belum bisa menutup mata batinnya sendiri, sehingga semua makhluk halus akan tampak selama tiga bulan pertama.
Jadi apapun yg dilihat mereka kan ditangkap.
-Ini adalah cara menurut ajaran ilmu Jawa murni yg saya ketahui saja dari penjelasan beberapa paranormal asli Jawa serta para sesepuh jawa kuno, jadi jika anda menemukan adanya pertentangan dalam faham anda, sebaiknya ini jadikan sebagai bahan wacana saja atau sekedar tahu saja.
-Cara ini adalah saya ketahui dari mewancarai paranormal dari Banyuwangi (spiritualis alas Purwo), beberapa spiritualis ilmu Jawa di Surabaya, spiritualis Malang, spiritualis Tulungagung, spiritualis pantai selatan pulau Jawa, spiritualis dari Semarang - Jawa Tengah, Indramayu - Jawa Barat, dan masih banyak lagi spiritualis lain.
Kesemuanya memiliki kesamaan, kecuali hanya sedikit perbedaan tentang bunyi mantra. Jadi mantra tidak perlu kita bahas, karena sebenarnya mantranya adalah bahasa hati kita.
-Saya sendiri tidak bisa dan tidak sakti bro..,
namun hanya berbagi-bagi cerita saja sebagai bahan renungan bagi pembaca yg ingin sekedar mengetahui cara-cara belajar ilmu Jawa dari cerita paranormal yg pernah saya dengarkan, jadi jika anda adalah seOrg pakar ilmu Jawa harap maklum jika ada kekeliruan dalam tulisan saya. Karena saya sendiri bukan paranormal, melainkan seorang blogger yang senang menulis hal-hal yang berbau mistis.
Saya sebenarnya pingin juga bisa sih, tapi karena tidak punya cukup waktu, sibuk kerja melulu. Jadi setiap bersemedi pasti selalu tertidur, gkgkgk....
Cara bersemedi;
1. Mandi keramas dulu, kemudian tengah malam silakan bertapa dengan duduk bersila di dalam kamar yang agak gelap (lampunya matikan) dan menghadap ke arah timur.
2. Usahakan badan rileks dan jangan bergerak sedikitpun.
Baca niat dalam hati sekali saja, yaitu ingin mengetahui jatidiri, SIAPA SEBENARNYA SAYA INI.
Kemudian serahkan diri anda segalanya kepada yang maha kuasa (Allah SWT).
3. Pusatkan segenap rasa dan pikiran kedalam tengah-tengah hati (batin/kalbu).
Baca dalam hati "La Illaha Ilalloh" secara terus menerus dgn merasakan aliran darah dan nafas, namun tetap fokuskan segalanya di dalam hati (batin/kalbu).
Menurut para pakar ilmu jawa, batin letaknya ditengah2 jantung.
Dalam bahasa torikot disebut titik kalbu, sedangkan dalam bahasa jawa disebut telenging ati.
Maka dari itu arahkan segenap perhatian anda kepada detak jantung seraya membaca La illaha ilalloh.
4. Lakukan hal ini setiap tengah malam secara kontinyu (tanpa berhenti), namun anda jangan terlalu berambisi [Tenang ajer] agar tidak terganggu oleh hawa nafsu ingin cepat bisa.
Terkadang bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Tanda2;
* Hal ini tidak perlu dijelaskan secara rinci karena bisa menyebabkan anda tidak berhasil jika sudah tahu ceritanya duluan. Namun ada sedikit yang boleh diketahui. Pada intinya anda akan melepas sukma dan menembus alam gaib yg paling terakhir. Terkadang setiap orang berbeda2 dalam proses perjalanan, namun akan berakhir ditempat yg sama.
- Proses yg paling umum adalah perjalanan spiritual yg dimulai dari bawah. Misalnya, anda akan melesat menembus sinar membelalakkan mata kemudian masuk ke alam jin dan terus melintasi segala macam alam makhluk halus serta alam rahasia lainnya dan jangan berhenti sampai hingga akhirnya mentok di alam yg paling terakhir.
Ini biasanya dialami oleh orang yg awalnya pernah belajar ilmu gaib, misalnya ilmu terawangan. Hanya saja ilmu terawangan memiliki daya jelajah yg terbatas sesuai tingkatan ilmu yg diberikan oleh gurunya.
- Proses lain, perjalanan spiritual langsung dimulai dari atas. Misalnya, anda akan menembus kegelapan yg amat gelap dan pekat, kemudian "byar" terang, anda tiba2 berada ditempat yg terang benderang.
Disitu tidak ada siapa2 kecuali hanya anda.
Ini biasanya dialami oleh Org2 yg tidak pernah punya ilmu apa-apa.
Berangkat dari kebodohan. Org seperti ini biasanya memiliki daya jelajah yg tidak terbatas.
- Ada juga yg tidak mengalami proses apa2 sama sekali. Tapi setelah sering bersemedi ternyata tiba2 anda sering melihat adanya percikan sinar putih di sekitar mata yg terkadang disertai bau harum.
Jika semedinya rutin, suatu saat percikan sinar putih itu akan menampakkan wujudnya. Ini biasanya dialami oleh Org yg penakut namun batinnya jernih.
Ini sering dialami oleh Org2 yg rajin berZikir dalam hati.
Orang seperti ini biasanya mengalami hal-hal di bawah ini;
- Terkadang anda tiba2 bisa melihat makhluk gaib disekitar anda, terkadang mendengar suara tanpa rupa, terkadang mendengar suara anda sendiri, terkadang mimpi bertemu para nabi dan wali atau bahkan mendengar suara mereka, bahkan anda di ajak Solat bersama di suatu tempat.
Jika anda beragama islam, mulailah memperbaiki sholat lima waktu anda sebaik mungkin. Jika tanda2 seperti ini terjadi pada anda maka anda harus hati-hati kalau bicara karena bisa menjadi kenyataan.
- jika sudah begini maka anda harus tetap rajin bersemedi (dalam islam disebut istighro') agar tanda2 ini tidak hilang lagi karena semakin lama semakin jelas tanda2nya.
Namun pada akhirnya anda harus bisa melihat wajah anda sendiri.
Dalam ilmu kasepuhan maneges (ilmu jawa tua) dikatakan begini;
.
Orang yg bisa memasuki segala macam alam jin, itu masih belum bisa apa-apa.
. Orang yg bisa melihat arwah-arwah Org mati, itu masih belum bisa apa-apa.
. Orang yg bisa melihat wajahnya sendiri secara wujud, ini baru dikatakan bisa apa-apa.
Memang berat bro, saya sendiri juga belum bisa, jadi jangan banyak bertanya ya? daripada saya gak bisa menjawab, gkgkgk....
*Di langit terakhir tersebut anda akan hilang dan akan tampak siapakah diri anda sesungguhnya. Disitu anda akan menemukan kedamaian yg sesungguhnya. Kalau sudah mencapai tahap ini maka seseorang akan sadar bahwa sesungguhnya manusia sama sekali tidak bisa berbuat apa2, kecuali semuanya hanya tunduk kpda Maha Kuasa.
Tahap selanjutnya;
Jika telah berhasil menemui guru sejati maka anda bisa menemui adi ari-ari yg berada di langit bawahnya.
Adi ari-ari ini bertugas menjaga raga anda agar tidak dimasuki oleh makhluk lain ketika anda sedang pergi keluar dari tubuh. Mereka berempat menghadap ke arah anda dgn wajah menunduk. Tentang kesaktiannya anda tidak perlu khawatir karena tidak ada makhluk lain yg mampu menandingi kesaktian mereka.
Dalam bahasa Jawa mereka juga disebut "malaikat papat", yaitu nini among kaki among yg bertugas momong si jabang bayi sejak lahir hingga akhir hayat.
Dalam kehidupan nyata, mereka akan menjaga keselamatan anda dari segala mara bahaya dan mereka juga tunduk kpda perintah anda jika anda pernah menemuinya secara wujud. Anda bisa berdialog dgn mereka sewaktu-waktu, baik berdialog dlm hati maupun berdialog dlm wujud nyata sehingga anda tidak akan bisa dibohongi atau dicelakai oleh Org lain.
Dalam bahasa Jawa tingkatan ini disebut "gawok" atau kenal, artinya anda telah benar2 kenal dgn saudara sejati anda yg akan mengantarkan anda menghadap yg maha kuasa kelak.
Ini berarti anda telah mengenal jati diri, siapa diri anda sesungguhnya.
Dalam bahasa halus disebut "manunggal", artinya anda telah bersatu dengan sedulur papat limo pancer enem nyowo pitu sukmo.
Anda telah mengenal jati diri secara utuh, ini disebut ilmu sejati, ingsun sejati, sejatining ingsun.
Ilmu kesaktian apapun akan luntur di hadapan orang ini.
Org yg telah mencapai tingkat ini akan merasa dekat dengan Tuhannya sehingga akan selalu rendah hati dan tidak sombong karena segalanya adalah milik Tuhan, termasuk jiwa raganya berada dalam kekuasaanNya.
Di kalangan masyarakat jawa kuno Org seperti ini dikatakan sekti tanpo kadigdayan pinter tanpo guru.
Tidak memiliki ilmu kadigjayaan namun ucapannya mampu menundukkan halilintar.
Pintar tanpa guru karena gurunya adalah batinnya sendiri. Inilah Org sakti yg sebenarnya, Org yg megenal jatidiri sedulur papat limo pancer.
Adoh tanpo wangenan cedak tanpo ginepokan.
Mereka berada di suatu tempat yg sangat jauh namun tidak dibatasi oleh sehelai benangpun dgn diri kita, dan mereka berada ditempat sangat dekat dgn diri kita namun tidak pernah bersenggolan.
Dampak dari ilmu ini;
* Org yg mencapai tahap ini bisa berkeliling ke alam gaib sesukanya, bahkan banyak makhluk halus yg datang ingin mengabdi.
Selain itu bisa memerintahkan ribuan makhluk halus untuk menjalankan tugas tertentu serta bisa mengambil sinar-sinar kekuatan alam atau makhluk halus sakti untuk diisikan kepada murid-muridnya.
Orang seperti ini bisa melihat sifat-sifat serta perilaku Org lain secara wujud. Misalnya, Org2 yg baik akan tampak bersinar wajahnya dan Org2 yg suka berbuat jahat akan tampak berwajah seperti binatang, seperti anjing, tikus, kera, dan sebagainya.
* Bahkan bisa menangkap petir yg menyambar, seperti dalam cerita sejarah Ki Ageng Selo (murid Sunan Kalijogo) yg pernah menangkap petir yg berani menyambar dirinya dan akhirnya sang halilintar tunduk tidak bisa berkutik.
Dan banyak lagi wali lainnya yg menguasai ilmu kejawen.
* Dikisahkan, Bung Karno bisa menjelma menjadi 25 orang ketika terjadi insiden penembakan atas dirinya dalam peristiwa Cikini tahun 1965. Dimanakah Bung Karno yg asli? Selain itu Bung Karno juga bisa menguasai semua bahasa yg ada di muka bumi tanpa belajar. Dimana kaki berpijak Bung Karno bisa menguasai bahasa daerah itu. Dengan siapa Bung Karno berhadapan maka Bung karno bisa menguasai bahasa orang itu.
Menurut kalangan paranormal Jawa, Bung Karno menguasai ilmu sejati, yaitu pengenalan jatidiri dgn menemui sedulur papat limo pancer.
* Semakin tinggi ilmu seseOrg maka akan semakin besar godaannya, terutama adalah godaan dari lawan jenis. Sepertinya semua wanita selalu menurut saja kepada perintah anda dan anda juga sangat mudah tertarik dengan wanita.
Ini adalah godaan yg paling berat dan tidak bisa dibantah oleh siapapun. Godaan yg tidak bisa dihindari, kecuali hanya bisa dihindari dengan cara meningkatkan ibadah melalui agama, yaitu menjalankan perintah serta menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
KECEPATAN MANUSIA DAN JIN
Lagi-lagi ini menurut para pakar ilmu kejawen, karena saya sendiri hanyalah reporter, ckckck...
* Makhluk halus (jin dkk) bisa melesat secepat kilat.
Misalnya, kita saat ini sedang memikirkan kota Malang, maka pikiran kita saat ini berada di kota Malang. Seperti itulah kecepatan jin. Namun kecepatan mereka masih kalah dengan kecepatan manusia. Manusia bisa melesat secepat kilat ke langit tertinggi dan melihat jin dibawahnya, namun jin tidak bisa melihat manusia yang sedang menonton mereka.
* Manusia adalah keturunan Nabi, sedangkan jin adalah komo wurung (makhluk belum jadi), artinya belum sempurna seperti manusia. Beberapa pakar ilmu kejawen mengatakan wujud manusia seperti percikan sinar putih yg melesat melebihi kecepatan kilat dan tidak bisa dikejar oleh makhluk halus bangsa jin, kecuali oleh sesama manusia.
* Manusia juga bisa menjadi jin atau gondoruwo dsb.
Misalnya manusia yg melakukan perjanjian dengan setan semasa hidupnya (pesugihan dkk), sehingga setelah mati akan dijemput oleh setan dan diajak pulang ke alam setan sehingga menjadi budak di sana.
Oleh karena itu agama melarang manusia melakukan hal-hal yg menyimpang dari ajaran agama agar bisa pulang ke tempat yg semestinya jika telah meninggal dunia kelak.
* Ada beberapa spiritualis jawa yg pernah kesulitan amat sangat dalam hal ekonomi atau tekena musibah keluarga, dan pokoknya yg parah-parah, biasanya mereka akan menemui guru sejati secara wujud. Guru sejati bertapa di hati nurani manusia (telenging ati).
Dalam kehidupan sehari2 mungkin anda pernah merasakan kehendak hati nurani yg pertama (bahasa jawa "krentek"), biasanya kita sedikit tersentak. Kehendak hati yg pertama itulah guru sejati kita, ikutilah perintahnya. Jika dia bersuara, maka suaranya akan persis seperti suara anda.
Sedangkan kehendak hati yg kedua dan seterusnya sudah tidak bisa dipercaya karena telah tercampur pikiran kita.
* Kembaran diri palsu. Terkadang ada makhluk halus mengaku-ngaku sebagai saudara sejati kita dengan menjelma sebagai diri kita. Jika anda melihat makhluk yang mengaku sebagai diri kita, maka pukullah dia. Namun sebelum anda pukul dia akan kabur lebih cepat. Tapi jika anda mengakuinya sebagai saudara, maka dia akan masuk ke tubuh anda dan memberikan hawa nafsu negatif.
Akan tetapi sepandai-pandainya jin menjelma tidak bisa menyamai persis dengan diri anda dan pasti ada cacatnya, bahkan tidak ada kemiripan sama sekali dengan anda.
Selain itu dia tidak akan berani terlalu dekat dengan anda jika anda tidak mengakuinya.
Tapi jika anda melihat saudara sejati anda yg asli lalu anda pukul, maka anda akan kesakitan sendiri karena dia adalah diri anda sendiri. Anda akan benjol sendiri. Oleh karena itu mukulnya pelan-pelan saja agar benjolnya sedikit saja.
* Dalam kehidupan sehari-hari saudara sejati kita adalah berupa hawa nafsu kita ini. Manusia tidak bisa hidup tanpa hawa nafsu. Jadi hawa nafsu kita ini adalah sedulur papat limo pancer. Mereka memiliki wujud persis seperti raga kita ini. Kita tidak bisa mengalahkan mereka jika tidak bisa menemuinya secara wujud. Mereka akan kalah jika berhadapan langsung dengan kita secara wujud.
Tapi jika kita tidak bisa menemuinya secara wujud, kita bisa mengalahkannya dengan puasa. Mereka takluk oleh puasa. Jika ada cewek cantik jangan dilihat terus, jika ingin makan enak jangan dituruti, jika ingin berbuat maksiat jangan dituruti, dan sebagainya. Maka lama-lama hawa nafsu kita akan menemui kita secara wujud dan bertanya "mengapa engkau menghukumku?". Ini adalah tingkatan tertinggi yang hanya bisa dilakukan oleh Org2 yg meninggalkan nafsu keduniawian, misalnya para wali atau Org2 biasa yg setingkat wali.
* Jaman sekarang apa ada Org yg punya ilmu ini? Banyak...
Hanya saja kita tidak tahu orangnya. Bahkan banyak pakar ilmu terawangan tingkat tinggi tidak bisa melihat kewalian Org2 seperti ini. Para pemilik ilmu sejati biasanya terlihat kosong jika diterawang. Namun jika dipukul dengan aji kesaktian, ilmu apapun akan luntur dan bahkan ilmunya si pemukul akan hilang. Yang bisa melihat hanyalah sesama wali atau sesama pemilik ilmu sejati.
PERINGATAN PENTING;
Ilmu Jawa juga dipelajari oleh para wali, termasuk beberapa tokoh walisanga. Namun jika anda ingin mempelajari ilmu apapun di dunia ini, terutama ilmu Jawa tingkat tinggi yg mengarah ke tauhid atau menyingkap jatidiri, anda harus meningkatkan ketaatan ibadah anda terhadap Tuhan yang Maha Esa agar anda tidak terjerumus ke jurang kesesatan dan kesyirikan.
Oleh karena itu sebaiknya perdalam dulu ilmu agama dengan sebaik mungkin sebelum anda ingin belajar ilmu tambahan lainnya. Karena ilmu agama adalah ilmu yg akan menyelamatkan diri kita dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Subhanallah...
WALLAHU'ALAM...
~*~*~*~*~*~*~
Semak 👉 ~ https://www.kompasiana.com/ahlihipnotis/552a0e17f17e611951d623d2/mengenal-sedulur-papat-limo-pancer
MEMBUKA MATA BATIN~ MAMAZ KARYO
TRANSFER ENERGY~MAMAZ KARYO
WALLAHU'ALAM...
ALAM Jin 👉 ~ https://lading-emas.blogspot.com/2011/07/kesah-jin-syaitan-dan-iblis.html
Sumpah Pemutus Jin 👉 ~ https://lading-emas.blogspot.com/2009/11/sumpahikrar-pemutus-jin-syaitan-dlm.html
ILMU MERAGA SUKMA 👉 ~ https://lading-emas.blogspot.com/2016/08/ilmu-meraga-sukma.html
ILMU MAKRIFATULLAH 👉 ~ https://lading-emas.blogspot.com/2016/10/ilmu-hakikat-dan-makrifat-ariff-billah.html
KENALI SIFAT ROB-Mu 👉 ~ https://lading-emas.blogspot.com/2010/04/sifat-20-tuhan.html
WallahuA’lam.. والله أعلم
اَللَّهُمَّ صَلِّ وسَلاٌِم عَلٓى سَيٌِدِناَ مُحَمَّدٍ ﷺ
. .
No comments:
Post a Comment