Thursday, April 29, 2010

Bahtera Nabi Noh ~ diJumpai semula...

Nabi Nuh adalah Nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam.
 Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.

Dakwah Nabi Nuh Kpda Kaumnya

Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa "fatrah" masa kekosongan di antara dua rasul di mana biasanya manusia secara beransur2 melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang meninggalkan mereka dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis.

Demikianlah maka kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah2 mereka, mereka sedang menyembah berhala ialah patung2 yg dibuat oleh tangan2 mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan2 yg dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan. 

Berhala2 yg dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka mempunyai kekuatan dan kekuasaan ghaib ke atas manusia itu diberinya nama2 yg silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.

Kadang2 mereka namakan berhala mereka " Wadd " dan " Suwa " kadangkala " Yaguts " dan bila sudah bosan digantinya dengan nama " Yatuq " dan " Nasr ".

Nabi Nuh berdakwah kpda kaumnya yg sudah jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka meninggalkan syirik dan penyembahan berhala dan kembali kepada tauhid menyembah Allah Tuhan sekalian alam melakukan ajaran2 agama yg diwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yg diajarkan oleh Syaitan dan Iblis.

Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yg diciptakan oleh Allah berupa langit dgn matahari, bulan dan bintang2 yg menghiasinya, bumi dgn kekayaan yg ada di atas dan di bawahnya, berupa tumbuh2an dan air yg mengalir yg memberi kenikmatan hidup kpda manusia, pengantian malam menjadi siang dan sebaliknya yg kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yg harus disembah dan bukan berhala2 yg mereka buat dgn tangan mereka sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kpda mereka bahwa akan ada gajaran yg akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yg berupa kemungkaran dan kemaksiatan.

Nabi Nuh yg dikurniakan Allah dgn sifat2 yg patut dimiliki oleh seOrg Nabi, fasih dan tegas dalam kata2nya, bijaksana dan sabar dlm tindak2nya melaksanakan tugas risalahnya kpda kaumnya dgn penuh kesabaran dan kebijaksanaan dgn cara yg lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan kadang kala dgn kata2 yg tajam dan nada yg kasar bila menghadapi pembesar2 kaumnya yg keras kepala yg enggan menerima hujjah dan dalil2 yg dikemukakan kepada mereka yg tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.

Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tanaganya berdakwah kepda kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang mahupun malam dgn cara berbisik2 atau cara terang dan terbuka ternyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dpt menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yg menurut sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus Org Mereka pun terdiri dari Org2 yg miskin berkedudukan sosial lemah.

Sedangkan org yg kaya2, berkedudukan tingi dan terpandang dlm masyarakat, yg merupakan pembesar2 dan penguasa2 tetap membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepas agamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala2 mereka, bahkan mereka berusaha dgn mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkan usaha dakwah Nabi nuh.

Berkata mereka kpda Nabi Nuh:
"Bukankah engkau hanya seOrg drpda kami dan tidak berbeda drp kami sebagai manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seOrg rasul yg membawa perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau hanya dpt diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnya seperti para buruh petani org2 yg tidak berpenghasilan yg bagi kami mereka seperti sampah masyarakat.  Pengikut2mu itu adalah org2 yg tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak2 benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu.

Cuba agama yg engkau bawa dan ajaran2 yg engkau sadurkan kpda kami itu betul2 benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya or2g yg mengemis pengikut2mu itu. kami sebagai pemuka2 masyarakat yg pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yg luas dan yg dipandang masyarakat sebagai pemimpin2nya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soal2 kemasyarakatan dan pergaulan hidup. Kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu semuanya .Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalah pendusta belaka."

Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok2kan kaumnya:
"Adakah engkau mengira bahwa aku dpt memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan utk menjadikan kamu org2  yg beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti2 kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yg tersesat yg diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu miliki.
  Aku hanya seorang manusia yg mendpt amanat dan diberi tugas oleh Allah utk menyampaikan risalah-Nya kpda kamu.
Jika kamu tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia kehendaki.Dialah pula yang berkuasa menurunkan seksa dan azab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.".

Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata:
  "Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yg engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamaba2 sahaya itu. Usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dpt bergaul dengan mereka duduk berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dgn mereka dlm suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dpt menerima satu agama yg menyamaratakan para bangsawan dgn orang awam, penguasa dan pembesar dgn buruh2nya dan org kaya yg berkedudukan dgn org yg miskin dan papa."

Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata:
"Risalah dan agama yang aku bawa adalah untuk semua org tiada pengecualian, yg pandai mahupun yg bodoh, yg kaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara peguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat yg sama terhadap agama dan hukum Allah.

Andai kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu, maka siapakah yang dpt ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan drpku orang-orang yang telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku.

Dan bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal dan fikiran yang sihat. Sesungguhnay kamu adalah orang-orang yang bodoh dan tidak berfikiran sihat.

Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka:
"Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu.

Kami tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dengan kami. datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang yang menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu."

Nabi Nuh Berputus Asa Dari Kaumnya
  Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak mereka meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah kepada Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mangangkat darjat manusia yang tertindas dan lemah ke tingkatan yang sesuai dengan fitrah dan qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yang melekat pd para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong diantara sesama manusia.

Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan dan menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang, walaupun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan dtg masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan dtg mengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya.

Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yang bermaksud:

"Sesungguhnya tidak akan seorang drp kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka jgnlah engkau bersedih hati karena apa yang mereka perbuatkan."

Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah! Jgnlah Engkau biarkan seorang pun drp orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir spt.mereka."

Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.

Nabi Nuh Membuat Kapal

Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bhn yang diperlukan untuk maksud tersebut, kemudian dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yang diperintahkan itu.

Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dpt bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembinaan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemuhan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membina kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olk dengan mengatakan:
"Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal? Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal.

Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang ankan menarik kapalmu ke laut?" Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab:
"Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekrg mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bg kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kami siapkan ini. Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu."

Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah:
  "Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda2 drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku."

Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah mahupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.

Dengan iringan "Bismillahi majraha wa mursaha" belayarlah kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yg kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah Org2 kafir bergelut melawan gelombang air yg menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yg sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang2 itu.

Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat Org2 kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yg bernama "Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yg tidak menaruh belas kasihan kpda Org2 yg sedang menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seOrg ayah terhadap putera kandungnya yg berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.

Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dgn sekuat suaranya memanggil puteranya:
  "Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kpd Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yg engkau menjalani hukuman Allah."
Kan'aan, putera Nabi Nuh, yg tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yg sombong dan keras kepala itu menolak dgn keras ajakan dan panggilan ayahnya yg menyayanginya dgn kata2 yg menentang:
   "Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dgn berlindung di atas bukit yg tidak akan dijangkau oleh air bah ini."

Nuh menjawab:
"Percayalah bahawa tempat satu2nya yg dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dgn kami di atas kapal ini. Masa tidak akan ada yg dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yg telah ditimpakan ini kecuali Org2 yg memperolehi rahmat dan keampunan-Nya."
Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata2nya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombang yg ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan2nya dan pembesar2 kaumnya yg durhaka itu.

Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dlm keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalha janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yg Maha Berkuasa."

Kepadanya Allah berfirman:
  "Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak Org2 yg kafir drp kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu. Hanya mereka yg telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yg telah Aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya.
Adapun Org2 yg mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yg engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan Org2 yg bodoh."


Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kpda anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap Org2 kafir termasuk puteranya sendiri. Ia sedar bhwa ia tersesat pd saat ia memanggil puteranya utk menyelamatkannya dari bencana banjir yg didorong oleh perasaan naluri darah yg menghubungkannya dgn puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kpda Allah harus mendahului cinta kpda keluarga dan harta-benda.

Ia sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya dengan berseru:
   "Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaan Syaitan yg terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yg aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi Org yg rugi."

Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit " Judie " dengan iringan perintah Allah kepada Nabi Nuh:
   "Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang menyertaimu."

Kisah Nabi Nuh Dalam Al-Quran

Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surah di antaranya QS Nuh [1 ~ 28], juga QS "Hud" [27 ~ 48] yg mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yg menimpa di atas mereka.

Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh A.S.

Bahawasanya hubungan antara manusia yg terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan drp hubungan yg terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan'aan yg walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yg dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yg memusuhi dan menentangnya.

Maka dalam pengertian inilah dapat difahami firman Allah dalam Al-Quran yg bermaksud: 
  "Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara."
Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yang bermaksud:
"Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia menyintai saudaranya yg beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri."
Juga peribahasa yang berbunyi:
"Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara yg tidak dilahirkan oleh ibumu."

Menakjubkan: Perahu Nabi Nuh AS Telah Ditemukan Melalui Penelitian Ilmiah (revised and completed)



Umat Nabi Nuh A.S yg ditenggelamkan oleh Allah SWT karena kedurhakaannya seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an, sudah menemukan pembuktian kebenarannya secara ilmiah. Sejak tahun 1949, sudah ditemukan lokasinya dan kemudian dilakukan penggalian oleh penelitian tim antropolog yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt di Turki sejak tahun 1977. Ini adalah sebagian foto-fotonya. 


Bahtera (kapal) Nuh telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Alkitab mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama bahtera tersebut. Alkitab kemudian menceritakan bahwa bahtera tersebut kandas di puncak gunung JUDDI [bukan Arat].

Kisah yg bersumber dari Alkitab ini kemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan arkeolog. Ada pihak yg mendukung bahwa kisah tersebut adalah nyata, namun ada juga yg menganggapnya hanya sekedar dongeng dari Alkitab. 
Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan telah ditemukannya bukti2 ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut. Sisa-sisa bahtera tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari militer Turki. Ia menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti foto-foto wilayah pegunungan JUDDI. Kemudian untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, diundanglah ahli-ahli arkeologi dari Amerika Serikat untuk meneliti keabsahannya.

Pada ekspedisi ilmiah yang kemudian dilakukan pada ketinggian 7000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak gunungJUDDI, mereka menemukan sebuah kapal sepanjang kira2 500 kaki yg telah membatu. Pengukuran yg kemudian dilakukan pada objek tersebut menghasilkan suatu kesimpulan yang mencengangkan, karena ukuran panjang, lebar dan tinggi penemuan arkelogi tersebut sama persis dengan ukuran bahtera Nuh seperti yg tercantum di Alkitab. Saat ini, lokasi penemuan bahtera tersebut telah menjadi obyek wisata yang dapat dikunjungi semua orang.


Untuk lebih jelas foto/video singkat klik dibawah ini.






Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Turki?
"Kami belum yakin 100 % bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 %."




VIVAnews - Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir besar melanda Bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- [nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi] diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi  menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.

Cerita tentang bahtera Nabi Nuh dikisah dalam berbagai buku, sejumlah film dan lain-lain. Sejumlah ahli sejarah dari berbagai negara sudah lama penasaran dengan kebenaran kisah ini.
Untuk membuktikan kebenaran cerita itulah,  kelompok peneliti dari China dan Turki yg tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International' selama bertahun mencari sisa2 perahu legendaris tersebut.
Kemarin, 26 April 2010 mereka mengumumkan mereka menemukan  perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa2 perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.

Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa specimen untuk membuktikan klaim mereka.

Menurut para peneliti, specimen yg mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.

Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.
"Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen," kata salah satu anggota tim yg bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 April 2010.



Grup yg beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferensi pers yg diadakan Senin 26 April 2010 lalu.

Kepada media yg hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal yg diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.

Seperti yg dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan utk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan2 yg diselamatkan dari terjangan bah -- begitu juga dengan potongan kayu yg dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.

Penemuan besar ini jadi amunisi utk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan situs ini ke
UNESCO -- agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.

Awalnya, direncananya para arkeolog akan menggali perahu itu dan memisahkannya dari gunung. Namun, hal tersebut tak mungkin dilakukan, meski nilai sejarah penemuan ini sangat tinggi.



Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas Gunung. Meski tiga agama besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.

Sejak lama penduduk lokal Turki yg tinggal di pegunungan maupun kota-kota lain percaya bahwa perahu Nabi Nuh berada di Gunung JUDDI.

Apalagi, pilot pesawat temput Turki dlm sebuah misi pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki.

Pada 2006, citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yg diduga perahu Nuh itu adalah gunung yg dilapisi salju.

Beberapa ahli lain berpendapat bahwa sisa2 perahu Nuh menjadi bagian dari pemukiman manusia -- yg selamat dari bencana banjir bah.

Namun, peneliti yg mengklaim penemu perahu Nuh membantahnya. "Kami tak pernah menemukan ada manusia yg bermukim di ketinggian 3.500 meter dalam sejarah umat manusia."

Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para penemu diyakini menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.
[Bersambung disini...]







Ustaz Muhammad Al Amin ~ Meneroka Teknologi Zaman Para Nabi2




Ustaz Muhammad Al Amin ~ Fitnah Dajjal, Yakjuj Makjuj & Keturunanya






TEKNOLOGI BAHTERA NABI NUH ~ USTAZ DR MAT ROFA ISMAIL





Kapal NABI NUH Ditemukan, Ilmuwan SYOK Lihat Isinya..!




Sejarah Nabi Nuh A.S ~ Utz Auni Mohamed [Jan 2017] v1




Siri 2 ~ Sejarah Nabi Nuh A.S ~ Utz Auni Mohamed [Feb 2017]




Episode 50 ~ Misteri Peradaban Modern dan Kapal Nabi Nuh, 
Burung Hud Hud [Teknology Ajaib] ~ PROF. MADYA DR. MAT ROFA ISMAIL
[
harry ware]










WallahuA’lam.. والله أعلم
 اَللَّهُمَّ صَلِّ وسَلاٌِم عَلٓى سَيٌِدِناَ مُحَمَّدٍ ﷺ 

📮 ❤️Sharing is Caring❤️

~ https://travelholic.my/eksplorasi-ibrah-bahtera-nabi-nuh-alayhissalam/ 

~ http://setangile.blogspot.com/2011/06/penemuan-kapal-atau-perahu-nabi-nuh.html



. .

~***~LadingEMAS~***~

Wednesday, April 28, 2010

Seminar Perawat Cemerlang Siri 2 [22hb. Mei] 2010


Salam
Dengan Izin Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Satu Seminar Perawat Cemerlang Siri 2 akan diadakan seperti berikut
Tajuk: Amalan Asas Perawat
Tempat: Pusat Rawatan One Darul Saka, Kota Kemuning, Shah Alam, Selangor
Masa: 830 pagi hingga 7 Petang
Tarikh:     bulan 22hb. Mei ..( hari Sabtu ..tarikh samada 22hb Mei 2010 )
Makanan: Sarapan. Makan Tengahari, Minum Petang
Yuran: RM 180.00 termasuk makanan, nota kursus, sijil.
Modul: akan di hantar kemudian tapi hampir sama dengan Seminar pada 3 April 2010
Terhad kepada 30 orang sahaja
Bonus 1.: Sesi praktikal  satu dengan satu bersama dengan Tok Belagak dan para fasilitator
                Amalan Murah Rezeki
                Amalan Pengasih pada ahli keluarga ( Amalan Saidatina Fatimah dan Saidina Ali)
Bonus 2:  Pengenalan kepada Seni Silat Gerak Darul Saka
Bonus 3:  Kongsi Pengalaman dengan Para Perawat Darul Saka jam 830 malam ( sesi optional)
Siapa yang perlu hadir?
Sesiapa sahaja berumur 21 dan keatas lelaki dan wanita yang boleh membaca Al Quraan yang berminat tentang cara rawatan Perawat Islam.
Seminar ini untuk mereka mereka yang tidak sempat hadir ke Semnar pada 14 Nov 2009 atau pada Seminar 3 April 2010. Ini adalah kursus ulangan dan bukan kursus refresher. ( Kursus refresher akan dibuat pada bulan Julai 2010)
Sila war warkan kepada rakan rakan dan sahabat handai...
Sila isi borang berikut untuk tempahan tempat.
----------------------------------------------------------------
Tajuk: PENDAFTARAN SPC SIRI 2  22hb.MEI 2010 di PRODS
----------sila salin dan tampal-----------

Saya ingin mendaftar untuk Seminar pada 22hb. Mei  2010 bersama Tok Belagak.

Nama Penuh:

Nama nick/id di mana mana forum/weblog:

Umur:

Alamat:

No tel bimbit:

Alamat emel ( jika lain dari yang diatas):

Bidang Pekerjaan:


----------sila salin dan tampal----------

Kami akan menghubungi tuan / puan tentang urusan pembayaran.


Terima kaseh..

Urusetia / Sekretariat

ibnuadam27@gmail.com

~*~*~*




Lading_Emas


~*~*~*

KuLLiYAH


Lapangkan MasaMu & DadaMu utk iLMU ~ Musuh Utama JAHiL, adaLah iLMU


~~~ "Apabila Sseorang anak Adam Mati, segala amalannya akan terputus melainkan tiga perkara: Sedekah Jariah yg sentiasa mgalir pahalanya, Ilmu yg dimanfa'atkan Org lain, dan Doa anak yg SALIH..~Riwayat Muslim




SEMINAR PERAWAT ISLAM CEMERLANG SIRI 2 ~2010




Salam
Dengan Izin Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Satu Seminar Perawat Cemerlang Siri 2 akan diadakan seperti berikut
Tajuk: Amalan Asas Perawat
Tempat: Pusat Rawatan One Darul Saka, Kota Kemuning, Shah Alam, Selangor
Masa: 830 pagi hingga 7 Petang
Tarikh: bulan Mei ..( hari Sabtu ..tarikh samada 22hb Mei 2010 akan diumumkan kelak)
Makanan: Sarapan. Makan Tengahari, Minum Petang
Yuran: RM 180.00 termasuk makanan, nota kursus, sijil.
Modul: akan di hantar kemudian tapi hampir sama dengan Seminar pada 3 April 2010
Terhad kepada 30 orang sahaja
Bonus 1.: Sesi praktikal satu dengan satu bersama dengan Tok Belagak dan para fasilitator
Amalan Murah Rezeki
Amalan Pengasih pada ahli keluarga ( Amalan Saidatina Fatimah dan Saidina Ali)
Bonus 2: Pengenalan kepada Seni Silat Gerak Darul Saka
Bonus 3: Kongsi Pengalaman dengan Para Perawat Darul Saka jam 830 malam ( sesi optional)
Siapa yang perlu hadir?
Sesiapa sahaja berumur 21 dan keatas lelaki dan wanita yang boleh membaca Al Quraan yang berminat tentang cara rawatan Perawat Islam.
Seminar ini untuk mereka mereka yang tidak sempat hadir ke Semnar pada 14 Nov 2009 atau pada Seminar 3 April 2010. Ini adalah kursus ulangan dan bukan kursus refresher. ( Kursus refresher akan dibuat pada bulan Julai 2010)
Sila war warkan kepada rakan rakan dan sahabat handai...
Sila isi borang berikut untuk tempahan tempat.
----------------------------------------------------------------
Tajuk: PENDAFTARAN SPC SIRI 2 [22HB.MEI] 2010 di PRODS
----------sila salin dan tampal-----------
Saya ingin mendaftar untuk Seminar pada 22hb.Mei 2010 bersama Tok Belagak.


Nama Penuh:


Nama nick/id di mana mana forum/weblog:


:

Alamat:

No tel bimbit:

Alamat emel ( jika lain dari yang diatas):

Bidang Pekerjaan:


----------sila salin dan tampal----------

Kami akan menghubungi tuan / puan tentang urusan pembayaran.


Terima kaseh..

Urusetia / Sekretariat

ibnuadam27@gmail.com

http://seminarperawatcemerlang.blogspot.com/

Wuduk ~ Wuduk Zahir & Batin


Utz Dr. IR. Abdullah Khairi ~Doa Semasa Berwuduk@Wuduk Sempurna



Wuduk (Mengambil Air Sembahyang)

Untuk menunaikan/dirikan Solat/sembahyang, diwajibkan kita berwuduk (mengambil air sembahyang atau mengangkat hadas kecil) terlebih dahulu. Jika kita tidak berwuduk adalah haram hukumnya, begitu juga jika kita ingin melakukan:-

* 1. SoLat2 sunat.
* 2. Thawaf di Baitullah [Wajib berWuduk].
* 3. Menyembahyangkan mayat/Jenazah[Sunnat berWUDUK].
* 4. Sujud tilawah atau Sujud syukur.
* 5. Memegang (menyentuh/membawa) Al-Quran, tetapi dibolehkan, diharuskan menyentuh/membawa/memegang jika kandungan isi Al-Quran itu lebih banyak tafsiran dari isi ayat Al-Quran.

Rukun Wuduk

Rukun berwuduk ada 6 (enam);

1. Berniat untuk wudhu, dan melafazkan

"Nawaitu rafa'al hadathil asghari Lillahi Ta'ala" ertinya "Sahaja Aku mengangkat hadath kecil kerana Allah Ta'ala" atau "Nawaitu Udu'a Lillahi Ta'ala" bermaksud "Sahaja aku mengangkat wuduk fardu kerana Allah Ta'ala". Sebelum berniat berkumur dan bersihkanlah hidung tangan dan kaki serta mulakanlah dengan membaca "Bismillah hirrahman nirrahim" dan niat.

2. Membasuh muka (dgn meratakan)
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, pancarkan NurMu WajahKu, Ya Allah,
Jgn Engkau Gelapkan Mukaku sbgaimana Engkau gelapkan Muka Musuh2Mu Ya Allah"]
3. Membasuh tangan hgga sampai kedua siku (dgn meratakan)
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah,Kurniakan Kitab AmalanKu di tgn KananKu Ya, Allah,
bukan ditgn Kiri atau dibelakang belikatKu, Ya Allah"]
4. Mengusap sebagian kepala
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Naungilah Aku dibawah ArasMu, & LindungiKu
dari dari PanasTeriknya di Padang Masyar nanti Ya Allah"]
5. Membasuh kaki hgga sampai kedua mata kaki[Buku Lali] (dgn meratakan)
[Bc doa dlm hati,"Ya Allah, tetapkan Ku diatas SiratulMustaqimMu berSama2 
dgn Org yg Kau Redhai, Jgn Kau gelincirkanku bilamane Kau gelincirkan Musuh2Mu
darinya, Ya Allah"]
6. Tertib (berurutan)


Sunat-Sunat Wuduk

Perkara2 yg disunatkan ketika berwuduk:-

* 1. Menghadap ke arah Qiblat [Niat].

* 2. Membaca "A'uzubillahi minasyaitonirrajim" dan "Bismillah hirrahman nirrahim".
[Bc dlm hati, "Ya Allah Aku berLindung dgnMu dari Syaitan yg direjam,
Ya Allah Dgn Namamu Yg Amat Pemurah Lagi Amat Mengasihani"]

* 3. Membasuh kedua telapak tangan hgga kepergelangan tangan sebelum berwuduk.
[Bc dlm Hati,"Ya Allah, Ampunkan dosaku, Murahkan &KurniakanKu 
dgn Rezki yg HaLaL & bukan rezki yg Haram & Jauhilah daku dari
gangguan Syaitan & Kuncu2nya"]
* 4. Berkumur atau bersugi.
[Bc doa dlm hati,"Ya Allah jadikan LidahKu dan Mulutku senantiasa
Zikir/ingat kpdMu, Ya Allah"]

* 5. Memasukkan sedikit air ke dalam hidung utk membersihkannya dan mengeluarkannya kembali.
[Bc doa dlm hati,"Ya Allah, KurniakanKu bau2an dari Syurga, bukan bauan busuknya dari
 Neraka, Ya Allah"]
* 6. Menyapu air ke kepala.
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Naungi Aku dibawah ArasMu, & LindungiKu dari dari PanasTeriknya di Padang Masyar nanti Ya Allah"]
* 7. Memusing-musingkan cincin jika ada di jari. 

* 8. Menjelai-jelai janggut atau misai dengan air sehingga rata.

* 9. Meratakan air di telinga, kanan & Kiri
[Bc doa dlm hati,"Ya Allah, kurniakan Aku berita yg baik dari Syurga, bukan berita
buruk dari Neraka-Mu Ya Allah]

* 10. Menyapu Tengkok.
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Jgn Engkau belengguKu tengkokKu dgn belenggu rantai
dari nerakaMu Ya Allah "].
* 11. Menjelai/gosok jari-jari tangan dan kaki.

* 12. Mendahulukan basuhan anggota kanan, dari yang kiri. 
[Bc doa dlm hati]

* 13. Mengulang 3 Kali setiap basuhan. 
[Bc doa dlm hati]

* 14. Jangan meminta bantuan orang lain seperti tolong menuangkan air sewaktu berwuduk.

* 15. Jangan mengelap atau mengeringkan anggota wuduk dengan kain atau sebagainya.

* 16. Elakkan percikkan air jangan sampai jatuh semula ke bekas atau ketimba [air Mustakmal] dan Kawan2 sebelah kita.

* 17. Berjimat ketika menggunakan air.
[Boleh gune spray jk perlu, ibarat titisan embun]

* 18. Jangan berkata2 atau bersembang ketika mengerjakan wuduk.

* 19. Membaca Doa Selepas Wuduk setelah selesai berwuduk.

"Asyhadu an laa ilaaha illalaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuuluh, Allahummaj'alnii minat tawwaa biinaa waj'alnii minal mutathahhiriin.",
artinya: "Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya allah, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat, dan masukkanlah ke dalam golongan orang2 yg bersuci."

* 20. Kemudian dilanjutkan dengan Solat Sunnat Wudhu sebanyak 2 (dua) raka'at.

Bahawa Ia (Usman RA.) minta air lalu berwuduk. Beliau 
*membasuh kedua telapak tangannya tiga kali lalu berkumur dan mengeluarkan air dari hidung. 

*Kemudian membasuh wajahnya tiga kali[3x]

*Lantas membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, tangan kirinya juga begitu. [3x]

*Setelah itu mengusap kepalanya[sekali],

*kemudian membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali, begitu juga kaki kirinya. [3x]

~*~Kemudian berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah saw. berwuduk seperti wuduku ini, lalu beliau bersabda:
Barang siapa yg berwudu seperti cara wuduk-Ku ini, lalu solat dua rakaat, di mana dalam dua rakaat itu ia tidak berbicara dengan hatinya sendiri, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (H.R. Usman bin Affan ra). 

Dari Umar bin Khattab RA, dari Nabi SAW, bahawasanya baginda bersabda yg bermaksud:
"Tidaklah salah Org di antara kamu berwudhu', maka ia sempurnakan wudhu'nya kemudian berkata,
"Aku bersaksi bahawa tidak ada tuhan kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya", kecuali dibukakan baginya delapan pintu Syurga, ia boleh masuk dari mana sahaja yang dikehendakinya."
(HR Muslim )
 
Sabda Rasullullah SAW: "Sesiapa yg mengambil wudhuk dgn baik, dosa-dosanya keluar dari badannya sehingga keluar dari bawah jari-jarinya."
[HR Muslim(361)]

Di dalam hadis yg lain Nabi SAW bersabda yg bermaksud :
"Jika seorang hamba yg Muslim atau Mukmin berwudhu', ketika ia basuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya semua kesalahan yang dilihat dengan kedua matanya bersama air atau bersama tetes air terakhir. Jika membasuh kedua tangannya, keluarlah dari kedua tangannya semua kesalahan yang dilakukan tangannya bersama keluarnya air atau tetes terakhir air. Jika membasuh kedua kakinya, keluarlah semua kesalahan yang diperbuat kakinya bersama air atau tetes terakhir air, sampai ia selesai wudhu' dalam keadaan bersih dari dosa."
(HR Muslim).

 

Sabda Rasullullah SAW: "Sesiapa yg mengambil wuduk dgn baik kemudian dia berkata, 
Asyhadu al laa ilaaha illAllah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan 'Abdahu wa rasulluh, Allah hummaj 'alni minat tawwaabin, waj'alni minal mutatohhiriin
(maksudnya:Aku bersaksi bahawa tiada tuhan selain Allah satu(Tuhan) saja tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahawa Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya.Allah jadikanlah aku dari kalangan orang yang byk bertaubat dan jadikanlah aku dari kalangan orang2 yg menyucikan diri),
akan dibuka untuknya kesemua lapan pintu-pintu syurga agar dia memasukinya dari mana dia suka.
~ (Hadis Riwayat Al-Tarmizi(50);Sahih:Sahih Al-Tarmizi(55) dan Al-Nasai(148);Sahih:Sahih Al-Nasai(148))


"Selepas berWudhuk baca doa, dan Ayatul Kursi "
[Ibid]
~*~*~*~*~*~

Isam Bin Yusuf

Assalamualaikum.
Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat warak dan khusyuk solatnya. Namun, dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasainya kurang khusyuk.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Assam dan bertanya, "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?".
Hatim berkata, "Apabila masuk waktu solat, aku berwuduk zahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimanakah wuduk zahir dan batin itu?."
Hatim berkata, "Wuduk zahir sebagaimana biasa iaitu membasuh semua anggota wudhuk dengan air. Sementara wuduk batin ialah membasuh anggota dengan 7 perkara:-
  1. ] Bertaubat
  2. ] Menyesali dosa yang telah dilakukan
  3. ] Tidak tergila-gilakan dunia
  4. ] Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya')
  5. ] Tinggalkan sifat berbangga
  6. ] Tinggalkan sifat khianat dan menipu
  7. ] Meninggalkan sifat dengki
Seterusnya Hatim berkata,
  "Kemudian aku pergi ke Masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap ke Qiblat. Aku berdiri dengan penuh keWaspadaan dan aku rasakan aku sedang berhadapan dengan ALLAH, Syurga di sebelah kananku, Neraka di sebelah kiriku, Malaikat Maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Siratal Mustaqim' dan menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik."
Setiap bacaan dan doa dalam solat ku faham maknanya, kemudian aku rukuk dan sujud dengan tawadhuk, aku bertasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Sampaikanlah walau pun satu ayat.

Sampaikanlah kisah ini kepada sahabat-sahabat kita yang lain..........
insya-Allah ..

~*~*~*~

Bolehkan Berwudhuk Tanpa Menanggalkan Khuf (kasut/Stokin kulit), al

-Jaurab (Stokin), Muq, Kasut, Dan Seumpamanya (Penutup Kaki)   

   
 Muq, Kasut, Dan Seumpamanya (Penutup Kaki)       
Apr 24th, 2007 by alfiqrah       
       
Berkenaan Khuf (Kasut Yang Diperbuat Daripada Kulit)       
       
1 – Memakai khuf dalam keadaan suci (berwudhuk)       
       
“Aku bermusafir bersama Nabi s.a.w. dalam satu perjalanan.

Lalu aku ingin membuka menanggalkan khuf Baginda. Kemudian

baginda bersabda: Biarkan kedua-duanya. Ini kerana, aku

memakainya dalam keadaan kedua-duanya suci. Lalu baginda

menyapu di atas[bahagian atas khuf itu shj] kedua-dua khufnya.”
(Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, an-Nasai, Abu Daud, Ibn Majah, Ahmad dan ad-Darimi)     
       
Kata imam an-Nawwi rahimahullah:       
       
“…bahawa tidak boleh menyapu khuf kecuali memakainya selepas
menyempurnakan wudhuk.” (Rujuk syarh sahih Muslim, jil. 3. 170)    
       
2 – Khuf mestilah dalam keadaan suci (dari najis)       
       
Abu Said al-Khudri r.a. berkata: “Ketika Rasulullah s.a.w.

mengimami solat para sahabatnya maka baginda telah

menanggalkan kedua-dua belah seliparnya lalu meletakkan

kedua-duanya di sebelah kirinya. Apabila para sahabat melihat

perbuatan itu, mereka juga menanggalkan selipar mereka.       
       
Setelah selesai solat, baginda bertanya: Mengapa kamu semua

menanggalkan selipar kamu? Jawab mereka: Kami telah melihat

engkau menanggalkannya, lalu kami pun menanggalkan selipar

kami.       
       
Sabda Rasulullah s.a.w: Sesungguhnya Jibril telah datang

kepadaku memberitahu bahawa terdapat kotoran (najis). Oleh

itu, apabila sesorang datang ke masjid, lihatlah selipar

mereka. Jika dia melihat ada kotoran atau najis pada

seliparnya, sapukanlah ke tanah dan solatlah menggunakan

selipar itu.”
(Hadis Riwayat Abu Daud, ahmad, ad-Darimi, Ibn

Khuzaimah, dan al-Hakim. Disahihkan oleh al-Hakim dan

dipersetujui oleh az-Zhahabi dan al-Baohaqi. Juga al-Albani

di dalam al-Irwa, m/s. 284)       
       
3 – Sapuan hanya boleh dibuat jika berhadas kecil. Jika hadas

besar, wajiblah menanggalkannya dan mandi wajib       
       
Sofwan bin ‘Assal r.a. berkata: “Apabila kami bermusafir,

Rasulullah s.a.w. memerintahkan kami agar tidak menanggalkan

khuf selama tiga hari tiga malam dan tidak menanggalkannya

jika buang air besar, air kecil, dan tidur kecuali kerana

junub.” (Riwayat Tirmidzi, Ahmad, an-Nasai’e, Ibn Khuzaimah,

Abdul Razzaq, Ibn abi Syaibah, dan al-Baihaqi. Disahasankan

oleh al-Albani di dalam al-Irwa, m.s. 104)       
       
Kata al-Imam as-Syaukani r.h.: “Hadis ini merupakan dalil

bahawa tidak perlu menanggalkan khuf dalam tempoh yang

ditetapkan disebabkan berhadas kecil selagi mana tidak

berjunub.” (Nail al-Authar, jil. 1, m.s. 231)       
       
4 – Waktu (sela masa) dibolehkan bagi menyapu khuf       
       
Ali bin Abu Talib r.a. berkata: “Rasulullah s.a.w. menetapkan

(tempoh menyapu khuf) tiga hari tiga malam bagi musafir dan

sehari semalam ketika bermukim.” (HR Muslim)       
       
Sheikh Ibn Uthaimin r.h. menjelaskan hal ini sebagai katanya:

“Berdasarkan kaedah ini, ia jelas menunjukkan kepada kita

bahawa pendapat paling rajih (tepat) adalah permulaan tempoh

(hari) sapuan dikira ketika mula menyapu khuf dan bukannya

ketika (mula) berhadas.” (Rujuk Syarh al-Mumti’, jil. 1. m.s.

208)       
       
Imam an-Nawawi juga menjelaskan sebagai katanya: “Hadis ini

merupakan hujah yang terang dan dalil yang jelas bahawa

syarat menyapu khuf telah ditetapkan waktunya, iaitu selama

tiga hari tiga malam bagi musafir dan sehari semalam ketika

bermukim. Inilah pendapat yang dipegang oleh Abu Hanifah, as

-Syafie, Ahmad, dan jumhur ulama terdiri daripada para

sahabat serta generasi selepas mereka.” (Rujuk Syarh Sahih

Muslim, jil. 3, m.s. 176 dan al-Muhalla, jil. 2, m.s. 87-89)   
       
5 – Kaedah sapuan ke atas khuf       
       
Ali bin Abu Talib r.a. berkata: “Kalaulah hukum-hukum agama

ini terbina atas dasar akal, tentulah menyapu di bahagian

bawah khuf itu lebih afdhal berbanding atasnya. Aku telah

melihat Rasulullah s.a.w. menyapu di atas kedua-dua belah

khufnya. (Hadis Riwayat Abu Daud, ad-Darimi, Daruqutni, al-

Baihaqi. Ibnu Hajar mengklasifikasikan sanadnya sebagai

sahih. Dan al-Albani turut mensahihkannya di dalam al-Irwa,

m/s. 103)       
       
Al-Sha’nani r.h. menjelaskan: “Bahawa hadis ini menunjukkan

sapuan hanya di atas khuf dan tidak ada cara selain itu.

Jangan sesekali menyapu di bawah khuf.” (Rujuk Subul al-

Salam, jil. 1, m/s. 22)       
       
Ibn Qayyim juga menjelaskan: “Rasulullah s.a.w. menyapu di

atas kedua-dua belah khufnya. Tidak sahih riwayat mengenai

sapuan di bawah khuf kecuali terdapat hadis yang munqati’

(terputus sanadnya). Sedangkan, hadis yang sahih menyatakan

sebaliknya.” (Rujuk Zaad al-Ma’ad, jil. 1, m/s. 199)       
       
Al-Auza’i r.a. berkata: “Nabi s.a.w. menyapu dengan kedua-dua

belah tapak tangannya di atas kedua-dua belah khufnya sekali

sapuan menarik ke atas hingga ke betis.” (Rujuk al-Ausot,

jil. 1, m/s. 454)       
       
Sapu dengan sekali sapuan sahaja:       
       
Al-Fadhl bin Bisyrin berkata: “Aku telah melihat Jabir bin

Abdullah berwudhuk lalu menyapu di atas kedua-dua belah

khufnya sekali sapuan, iaitu daripada hujung khuf ke atas.

Kemudian, dia telah menunaikan solat lima waktu. Katanya: Aku

telah melihat Rasulullah s.a.w. melakukan begitu. Oleh itu,

aku pun turut melakukan seperti apa yang aku lihat Rasulullah

s.a.w. lakukan.” (Rujuk al-Ausot, jil. 1, m/s. 453)       
       
Nafi’ berkata: “Aku telah melihat Ibn Umar r.a. menyapu atas

kedua-dua belah khufnya, iaitu sekali sapuan menggunakan

kedua-dua belah tangannya. (Rujuk Abdul Razzaq, jil. 1, m/s.

220 dan Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 445)   

   
       
Berkenaan Selain Khuf (Kasut, stokin, dan seumpamanya…)       
       
6 - Bolehkah Menyapu Kepada Sarung Kaki (al-Jaurab)

Menggantikan Khuf?       
       
Al-Mughirah bin Syu’bah r.a. berkata: “Sesungguhnya

Rasulullah s.a.w. telah berwudhuk lalu menyapu bahagian atas

kedua-dua belah khuf dan seliparnya.” (Hadis Riwayat Abu Daud

dan Tirmidzi - sebagai hasan sahih. Juga disahihkan oleh al-

Albani di dalam al-Irwa dan Tamam al-Minnah)       
       
Al-Syaukani r.h. berkata: “Hadis telah menunjukkan bahawa

boleh menyapu di bahagian atas al-Jaurab.” (Rujuk Nail al-

Authar, jil. 1, m/s. 228)       
       
Abu Musa al-‘Asy’ari r.a. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah

s.a.w. telah berwudhuk lalu menyapu bahagian atas kedua-dua

belah al-Jaurab dan seliparnya.” (Hadis Riwayat Ibn Majah –

Disahihkan oleh al-Albani di dalam Sunan Ibn Majah)       
       
‘Amru bin Huraith RA berkata: “aku telah melihat ali bin

abu Talib kencing. Kemudian, beliau berwudhuk sambil menyapu

di bahagian atas kedua-dua belah al-Jaurab.”
(Hadis riwayat Ibn abi syaibah, jil. 1, m/s. 189 dan Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 462)       
       
Hammam bin al-Harith RA berkata:
“Abu Mas’ud telah menyapu di bahagian atas kedua-dua belah al-Jaurab.”
(Hadis Riwayat Abdul Razzaq, jil. 1, m/s. 200, Ibn Abi syaibah, jil. 1, m/s. 188 dan Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 462)   

   
       
Menurut Qatadah r.a., bahawa Anas bin Malik r.a. telah
berkata:
“Rasulullah s.a.w. telah menyapu di bahagian atas
kedua-dua belah al-Jaurab.”
(Hadis riwayat Abdul Razzaq, jil. 1, m/s. 200, Ibn Abi Syaibah, jil. 1, m/s. 190 dan Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 462-463)       
       
Yahya al-Buka’ r.a. pernah mendengar Ibn Umar r.a. berkata:

“Menyapu di bahagian atas al-Jaurab sama seperti menyapu di
bahagian atas kedua-dua belah khuf.”
(Hadis riwayat Abdul Razzaq, jil. 1, m/s. 200, Ibn abi Syaibah, jil. 1, m/s. 189, Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 463 dan al-Baihaqi, jil. 1, m/s. 285)       
       
Ibn Taimiyyah r.h. menjelaskan:
“Boleh menyapu di bahagian atas al-Jaurab apabila ia digunakan semasa berjalan sama ada diperbuat daripada kulit atau tidak mengikut pendapat ulama adalah yang paling sahih (tepat).”
(Rujuk Majmu’ al-Fatawa, jil. 21, m/s. 214-215)       
       
Ibn Qayyim r.h. berkata: “Mengenai keharusan menyapu di

bahagian atas al-Jaurab adalah pendapat kebanyakan para

ilmuan. Antara mereka yang kami maksudkan adalah terdiri

daripada para sahabat, Imam Ahmad, Ishaq bin Rahawaih,

Abdullah bin al-Mubarak, Sufyan al-Tsauri, ‘Atho’ bin abi

Rabah, al-Hasan al-Basri, Said bin al-Musayyab, dan Abu

Yusuf. Kami tidak mengetahui bahawa terdapat sebahagian

sahabat mengingkari perbuatan nama-nama yang kami sebutkan.”

(Rujuk Tahzib al-Sunan, jil. 1, m/s. 188-189, dan al-syarh al-Mumti’, jil. 1. m/s. 193)       
       
Sheikh ‘Uthaimin r.h. menjelaskan:
“Apa sahaja yang dipakai pada kaki sama ada dinamakan khuf, jaurab (stokin), muq, dan seumpamanya, hukum menyapu di bahagian atasnya adalah boleh.

Ini kerana, ‘illah (sebab dan tujuan) semua itu adalah sama.”

(Rujuk al-Syarh al-Mumti’, jil. 1, m/s. 193)       
       
7 – Bolehkah Menyapu Di Atas Khuf dan al-Jaurab Yang koyak?     
Sufyan at-Tsauri r.a. berkata:       
       
“Sapulah di bahagian atas apa sahaja yang dipakai di kaki.
Bukankah engkau dapati khuf golongan muhajirin dan ansar
berkenaan koyak, uzur, dan lusuh.”
(Hadis riwayat abdul Razzaq dan al-Baihaqi)       
       
Sheikh Ibn ‘Uthaimin r.h. berkata:
“Pendapat paling rajih (tepat) ialah boleh menyapu bahagian atas al-Jaurab yang koyak atau nipis sehingga menampakkan kulitnya.”
(Rujuk Majmu’ Fatawa Ibn ‘Uthaimin, jil. 11, m/s. 167 dan Risalah al-Mashu ‘Ala al-Jaurabain, m/s. 84-86)       
       
8 – Adakah Terbatal Wudhuk Sekiranya Berhadas, Dan

Kemudiannya Berwudhuk Semula Berserta Khufnya (dengan memakai

khuf) Lalu Membuka Khuf (Selepas Wudhuk)       
       
Ibn Taimiyyah menjelaskan bahawa:
“Tidak terbatal wudhuk orang yang menyapu khuf dan serban disebabkan dia menanggalkannya (membuka kasut setelah berwudhuk dengannya;
juga bagi serban yang menggantikan sapuan ke atas kepada).
Begitu juga tidak terbatal tempohnya disebabkan perbuatan
itu. Dia juga tidak wajib menyapu kepala atau membasuh kedua
-dua kakinya (selagi masih berada di dalam tempoh sapuan).”

(Rujuk al-Ikhtiyarat, m/s. 15, Risalah al-Mas-hu ‘Ala al-Jaurabain, m/s. 86-88 dan majmu’ Fatawa Ibn ‘Uthaimin, jil. 11, m/s. 179)       
       
9 – Terbatalkah Wudhuk Serta-Merta Disebabkan Tempoh Sapuan

Telah Tamat?       
       
Sheikh Ibn ‘Uthaimin r.h. berkata:
“Wudhuk tidak terbatal disebabkan tempoh sapuan telah tamat. Ini kerana, apa yang ditetapkan oleh Nabi s.a.w. hanyalah tempoh (yang membolehkan) sapuan yang berakhir bukannya tempoh wudhuk berakhir. Baginda langsung tidak menetapkan tempoh suci berakhir (terbatal wudhuk) sehingga kita sanggup mengatakan bahawa apabila tempoh sapuan telah tamat maka wudhuk pun terbatal.
Bahkan, apa yang ditetapkan ialah mengenai sapuan.

Sepatutnya kita katakan: Apabila tempoh telah tamat, tidak

boleh menyapu khuf.       
       
Tetapi, jika kamu menyapu khuf dalam tempoh belum berakhir,

engkau berada dalam keadaan suci (berwudhuk). Kamu berada

dalam keadaan wudhuk yang sempurna berdasarkan dalil syarak.

Setiap perkara yang dilakukan dengan sempurna berdasarkan

dalil syarak, sudah tentu tidak membatalkan wudhuk kecuali

ada dalil syarak yang lain membuktikan ia terbatal.

Sedangkan, tidak ada dalil mengenai perkara itu.”
(juk Majmu’ Fatawa Ibn ‘Uthaimin dan Rasa-il al-Sheikh al-‘Uthaimin, jil. 11, m/s. 179 dan Risalah al-Mas-hu ‘Ala al-Jaurabain, m/s. 92-93)       
       
Kesimpulan:       
       
Al-Albani berkata: “Setelah mengetahui perkara itu, seseorang
tidak boleh lagi berbelah bahagi untuk menerima rukhsah
(keringanan) ini selepas tsabit hadis mengenainya. Lebih-
lebih lagi setelah para sahabat melakukannya.”
(Rujuk Risalah al-Mas-hu ‘Ala al-Jaurabain, m/s. 54)       
       
i - Apabila seseorang itu berwudhu’ dengan sempurna lalu

kemudian terus memakai kasut dalam keadaan wudhuk (memakai

kasut dalam keadaan berwudhuk – suci dari hadas) maka apabila

dia hendak mengulangi wudhuknya di kemudian masa dia tidak

perlu membasuh kaki dengan air (tidak perlu buka penutup

kakinya) tetapi mencukupi dengan menyapu di bahagian atas

kasut tersebut.       
       
ii - Syarat kasut yg dipakai adalah sesuatu yg menutupi

dari jari-jari kaki sehingga ke buku lali (angkle). Jikalau

kasut tersebut tidak mencapai hingga ke buku lali maka

memadai dengan memakai sarung kaki yg menutupi buku lalinya

itu.       
       
iii - Kebolehan menyapu di atas kasut terhad kepada satu hari

penuh bagi orang yg berada di kampung halaman atau tiga

hari penuh bagi orang yg berada dalam perjalanan.       
       
Antara Faedah Dan Hikmah Keringanan Daripada Hal Ini:       
       
i – Merupakan contoh keringanan (rukhsah) yg ditunjukkan

oleh sunnah Rasulullah SAW yg wajar diikuti.       
       
ii – Memberi keringanan dan kemudahan ketika dalam perjalanan

di tempat2 yg menyukarkan kita utk membuka kasut,

seperti di dalam hutan, padang pasir yg panas, dan tempat

bersalji yang sejuk.       
   
Wallah Hu A'lam...

~*~Wuduk Wanita



~*~05. Cara Cara Berwudhuk - Ustaz Kazim Elias


WUDHUK ~ GUNA STOKIN @ SERBAN @ KHUF



https://www.youtube.com/watch?v=mBRYk3KRnqE

Tata Cara Wudhuk: Cara Mengusap Khuf yg Benar ~ Ustadz Ammi Nur Baits


~*~*~*~



https://www.youtube.com/watch?v=jCu0jzBS__s

Bolehkah Wudhu dgn Mengusap Khuf | Sepatu ? ~Utz Dr. Firanda Andirja, MA.

Tidak Safar [tidak musafir] dan ketika Safar[Musafir]

~*~*~*~


YouTube (https://youtu.be/Tu3nxI5eE9I)
Cara Solat atas Kenderaan (kereta/ KapalTerbang),
Oleh ~ Utz Dr. IR. HJ.Abdullah Khairi..




Solat Ke Masjid Lading EmasMASJID JOMMM...!!!


👉 Teks penuh  boleh di download dari 👇 38 Kesilapan dlm SOLAT






WallahuA’lam..والله أعلم
اَللَّهُمَّ صَلِّ وسَلاٌِم عَلٓى سَيٌِدِناَ مُحَمَّدٍ ﷺ

📮 _❤️Sharing is Caring❤️_

. .
~***~LadingEMAS~***~