Thursday, April 29, 2010

Bahtera Nabi Noh ~ diJumpai semula...

Nabi Nuh adalah Nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam.
 Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.

Dakwah Nabi Nuh Kpda Kaumnya

Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa "fatrah" masa kekosongan di antara dua rasul di mana biasanya manusia secara beransur2 melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang meninggalkan mereka dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis.

Demikianlah maka kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah2 mereka, mereka sedang menyembah berhala ialah patung2 yg dibuat oleh tangan2 mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan2 yg dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan. 

Berhala2 yg dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka mempunyai kekuatan dan kekuasaan ghaib ke atas manusia itu diberinya nama2 yg silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.

Kadang2 mereka namakan berhala mereka " Wadd " dan " Suwa " kadangkala " Yaguts " dan bila sudah bosan digantinya dengan nama " Yatuq " dan " Nasr ".

Nabi Nuh berdakwah kpda kaumnya yg sudah jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka meninggalkan syirik dan penyembahan berhala dan kembali kepada tauhid menyembah Allah Tuhan sekalian alam melakukan ajaran2 agama yg diwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yg diajarkan oleh Syaitan dan Iblis.

Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yg diciptakan oleh Allah berupa langit dgn matahari, bulan dan bintang2 yg menghiasinya, bumi dgn kekayaan yg ada di atas dan di bawahnya, berupa tumbuh2an dan air yg mengalir yg memberi kenikmatan hidup kpda manusia, pengantian malam menjadi siang dan sebaliknya yg kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yg harus disembah dan bukan berhala2 yg mereka buat dgn tangan mereka sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kpda mereka bahwa akan ada gajaran yg akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yg berupa kemungkaran dan kemaksiatan.

Nabi Nuh yg dikurniakan Allah dgn sifat2 yg patut dimiliki oleh seOrg Nabi, fasih dan tegas dalam kata2nya, bijaksana dan sabar dlm tindak2nya melaksanakan tugas risalahnya kpda kaumnya dgn penuh kesabaran dan kebijaksanaan dgn cara yg lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan kadang kala dgn kata2 yg tajam dan nada yg kasar bila menghadapi pembesar2 kaumnya yg keras kepala yg enggan menerima hujjah dan dalil2 yg dikemukakan kepada mereka yg tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.

Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tanaganya berdakwah kepda kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang mahupun malam dgn cara berbisik2 atau cara terang dan terbuka ternyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dpt menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yg menurut sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus Org Mereka pun terdiri dari Org2 yg miskin berkedudukan sosial lemah.

Sedangkan org yg kaya2, berkedudukan tingi dan terpandang dlm masyarakat, yg merupakan pembesar2 dan penguasa2 tetap membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepas agamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala2 mereka, bahkan mereka berusaha dgn mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkan usaha dakwah Nabi nuh.

Berkata mereka kpda Nabi Nuh:
"Bukankah engkau hanya seOrg drpda kami dan tidak berbeda drp kami sebagai manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seOrg rasul yg membawa perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau hanya dpt diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnya seperti para buruh petani org2 yg tidak berpenghasilan yg bagi kami mereka seperti sampah masyarakat.  Pengikut2mu itu adalah org2 yg tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak2 benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu.

Cuba agama yg engkau bawa dan ajaran2 yg engkau sadurkan kpda kami itu betul2 benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya or2g yg mengemis pengikut2mu itu. kami sebagai pemuka2 masyarakat yg pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yg luas dan yg dipandang masyarakat sebagai pemimpin2nya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soal2 kemasyarakatan dan pergaulan hidup. Kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu semuanya .Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalah pendusta belaka."

Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok2kan kaumnya:
"Adakah engkau mengira bahwa aku dpt memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan utk menjadikan kamu org2  yg beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti2 kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yg tersesat yg diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu miliki.
  Aku hanya seorang manusia yg mendpt amanat dan diberi tugas oleh Allah utk menyampaikan risalah-Nya kpda kamu.
Jika kamu tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia kehendaki.Dialah pula yang berkuasa menurunkan seksa dan azab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.".

Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata:
  "Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yg engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamaba2 sahaya itu. Usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dpt bergaul dengan mereka duduk berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dgn mereka dlm suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dpt menerima satu agama yg menyamaratakan para bangsawan dgn orang awam, penguasa dan pembesar dgn buruh2nya dan org kaya yg berkedudukan dgn org yg miskin dan papa."

Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata:
"Risalah dan agama yang aku bawa adalah untuk semua org tiada pengecualian, yg pandai mahupun yg bodoh, yg kaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara peguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat yg sama terhadap agama dan hukum Allah.

Andai kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu, maka siapakah yang dpt ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan drpku orang-orang yang telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku.

Dan bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal dan fikiran yang sihat. Sesungguhnay kamu adalah orang-orang yang bodoh dan tidak berfikiran sihat.

Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka:
"Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu.

Kami tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dengan kami. datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang yang menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu."

Nabi Nuh Berputus Asa Dari Kaumnya
  Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak mereka meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah kepada Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mangangkat darjat manusia yang tertindas dan lemah ke tingkatan yang sesuai dengan fitrah dan qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yang melekat pd para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong diantara sesama manusia.

Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan dan menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang, walaupun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan dtg masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan dtg mengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya.

Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yang bermaksud:

"Sesungguhnya tidak akan seorang drp kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka jgnlah engkau bersedih hati karena apa yang mereka perbuatkan."

Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah! Jgnlah Engkau biarkan seorang pun drp orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir spt.mereka."

Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.

Nabi Nuh Membuat Kapal

Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bhn yang diperlukan untuk maksud tersebut, kemudian dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yang diperintahkan itu.

Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dpt bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembinaan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemuhan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membina kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olk dengan mengatakan:
"Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal? Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal.

Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang ankan menarik kapalmu ke laut?" Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab:
"Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekrg mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bg kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kami siapkan ini. Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu."

Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah:
  "Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda2 drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku."

Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah mahupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.

Dengan iringan "Bismillahi majraha wa mursaha" belayarlah kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yg kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah Org2 kafir bergelut melawan gelombang air yg menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yg sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang2 itu.

Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat Org2 kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yg bernama "Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yg tidak menaruh belas kasihan kpda Org2 yg sedang menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seOrg ayah terhadap putera kandungnya yg berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.

Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dgn sekuat suaranya memanggil puteranya:
  "Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kpd Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yg engkau menjalani hukuman Allah."
Kan'aan, putera Nabi Nuh, yg tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yg sombong dan keras kepala itu menolak dgn keras ajakan dan panggilan ayahnya yg menyayanginya dgn kata2 yg menentang:
   "Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dgn berlindung di atas bukit yg tidak akan dijangkau oleh air bah ini."

Nuh menjawab:
"Percayalah bahawa tempat satu2nya yg dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dgn kami di atas kapal ini. Masa tidak akan ada yg dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yg telah ditimpakan ini kecuali Org2 yg memperolehi rahmat dan keampunan-Nya."
Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata2nya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombang yg ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan2nya dan pembesar2 kaumnya yg durhaka itu.

Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dlm keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalha janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yg Maha Berkuasa."

Kepadanya Allah berfirman:
  "Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak Org2 yg kafir drp kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu. Hanya mereka yg telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yg telah Aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya.
Adapun Org2 yg mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yg engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan Org2 yg bodoh."


Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kpda anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap Org2 kafir termasuk puteranya sendiri. Ia sedar bhwa ia tersesat pd saat ia memanggil puteranya utk menyelamatkannya dari bencana banjir yg didorong oleh perasaan naluri darah yg menghubungkannya dgn puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kpda Allah harus mendahului cinta kpda keluarga dan harta-benda.

Ia sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya dengan berseru:
   "Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaan Syaitan yg terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yg aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi Org yg rugi."

Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit " Judie " dengan iringan perintah Allah kepada Nabi Nuh:
   "Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang menyertaimu."

Kisah Nabi Nuh Dalam Al-Quran

Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surah di antaranya QS Nuh [1 ~ 28], juga QS "Hud" [27 ~ 48] yg mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yg menimpa di atas mereka.

Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh A.S.

Bahawasanya hubungan antara manusia yg terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan drp hubungan yg terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan'aan yg walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yg dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yg memusuhi dan menentangnya.

Maka dalam pengertian inilah dapat difahami firman Allah dalam Al-Quran yg bermaksud: 
  "Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara."
Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yang bermaksud:
"Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia menyintai saudaranya yg beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri."
Juga peribahasa yang berbunyi:
"Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara yg tidak dilahirkan oleh ibumu."

Menakjubkan: Perahu Nabi Nuh AS Telah Ditemukan Melalui Penelitian Ilmiah (revised and completed)



Umat Nabi Nuh A.S yg ditenggelamkan oleh Allah SWT karena kedurhakaannya seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an, sudah menemukan pembuktian kebenarannya secara ilmiah. Sejak tahun 1949, sudah ditemukan lokasinya dan kemudian dilakukan penggalian oleh penelitian tim antropolog yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt di Turki sejak tahun 1977. Ini adalah sebagian foto-fotonya. 


Bahtera (kapal) Nuh telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Alkitab mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama bahtera tersebut. Alkitab kemudian menceritakan bahwa bahtera tersebut kandas di puncak gunung JUDDI [bukan Arat].

Kisah yg bersumber dari Alkitab ini kemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan arkeolog. Ada pihak yg mendukung bahwa kisah tersebut adalah nyata, namun ada juga yg menganggapnya hanya sekedar dongeng dari Alkitab. 
Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan telah ditemukannya bukti2 ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut. Sisa-sisa bahtera tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari militer Turki. Ia menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti foto-foto wilayah pegunungan JUDDI. Kemudian untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, diundanglah ahli-ahli arkeologi dari Amerika Serikat untuk meneliti keabsahannya.

Pada ekspedisi ilmiah yang kemudian dilakukan pada ketinggian 7000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak gunungJUDDI, mereka menemukan sebuah kapal sepanjang kira2 500 kaki yg telah membatu. Pengukuran yg kemudian dilakukan pada objek tersebut menghasilkan suatu kesimpulan yang mencengangkan, karena ukuran panjang, lebar dan tinggi penemuan arkelogi tersebut sama persis dengan ukuran bahtera Nuh seperti yg tercantum di Alkitab. Saat ini, lokasi penemuan bahtera tersebut telah menjadi obyek wisata yang dapat dikunjungi semua orang.


Untuk lebih jelas foto/video singkat klik dibawah ini.






Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Turki?
"Kami belum yakin 100 % bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 %."




VIVAnews - Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir besar melanda Bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- [nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi] diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi  menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.

Cerita tentang bahtera Nabi Nuh dikisah dalam berbagai buku, sejumlah film dan lain-lain. Sejumlah ahli sejarah dari berbagai negara sudah lama penasaran dengan kebenaran kisah ini.
Untuk membuktikan kebenaran cerita itulah,  kelompok peneliti dari China dan Turki yg tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International' selama bertahun mencari sisa2 perahu legendaris tersebut.
Kemarin, 26 April 2010 mereka mengumumkan mereka menemukan  perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa2 perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.

Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa specimen untuk membuktikan klaim mereka.

Menurut para peneliti, specimen yg mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.

Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.
"Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen," kata salah satu anggota tim yg bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 April 2010.



Grup yg beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferensi pers yg diadakan Senin 26 April 2010 lalu.

Kepada media yg hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal yg diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.

Seperti yg dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan utk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan2 yg diselamatkan dari terjangan bah -- begitu juga dengan potongan kayu yg dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.

Penemuan besar ini jadi amunisi utk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan situs ini ke
UNESCO -- agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.

Awalnya, direncananya para arkeolog akan menggali perahu itu dan memisahkannya dari gunung. Namun, hal tersebut tak mungkin dilakukan, meski nilai sejarah penemuan ini sangat tinggi.



Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas Gunung. Meski tiga agama besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.

Sejak lama penduduk lokal Turki yg tinggal di pegunungan maupun kota-kota lain percaya bahwa perahu Nabi Nuh berada di Gunung JUDDI.

Apalagi, pilot pesawat temput Turki dlm sebuah misi pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki.

Pada 2006, citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yg diduga perahu Nuh itu adalah gunung yg dilapisi salju.

Beberapa ahli lain berpendapat bahwa sisa2 perahu Nuh menjadi bagian dari pemukiman manusia -- yg selamat dari bencana banjir bah.

Namun, peneliti yg mengklaim penemu perahu Nuh membantahnya. "Kami tak pernah menemukan ada manusia yg bermukim di ketinggian 3.500 meter dalam sejarah umat manusia."

Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para penemu diyakini menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.
[Bersambung disini...]







Ustaz Muhammad Al Amin ~ Meneroka Teknologi Zaman Para Nabi2




Ustaz Muhammad Al Amin ~ Fitnah Dajjal, Yakjuj Makjuj & Keturunanya






TEKNOLOGI BAHTERA NABI NUH ~ USTAZ DR MAT ROFA ISMAIL





Kapal NABI NUH Ditemukan, Ilmuwan SYOK Lihat Isinya..!




Sejarah Nabi Nuh A.S ~ Utz Auni Mohamed [Jan 2017] v1




Siri 2 ~ Sejarah Nabi Nuh A.S ~ Utz Auni Mohamed [Feb 2017]




Episode 50 ~ Misteri Peradaban Modern dan Kapal Nabi Nuh, 
Burung Hud Hud [Teknology Ajaib] ~ PROF. MADYA DR. MAT ROFA ISMAIL
[
harry ware]










WallahuA’lam.. والله أعلم
 اَللَّهُمَّ صَلِّ وسَلاٌِم عَلٓى سَيٌِدِناَ مُحَمَّدٍ ﷺ 

📮 ❤️Sharing is Caring❤️

~ https://travelholic.my/eksplorasi-ibrah-bahtera-nabi-nuh-alayhissalam/ 

~ http://setangile.blogspot.com/2011/06/penemuan-kapal-atau-perahu-nabi-nuh.html



. .

~***~LadingEMAS~***~

No comments:

Post a Comment