Tuesday, February 21, 2012

DOA TAUBAT ~ Munajat

Firman Allah..
(Mereka itu ialah): orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara (untuk menuntut ilmu dan mengembangkan Islam), yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat kebaikan dan yang melarang daripada kejahatan, serta yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman (yang bersifat demikian).
[QS At-Taubah: 112]


"Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di alam semesta, dan dalam diri mereka sendiri, sehingga ternyata jelas kepada mereka bahawa ini (Al-Quran) adalah kebenaran. Adakah ia tidak mencukupi berkenaan kepada Tuhan kamu bahawa Dia adalah Saksi atas tiap-tiap sesuatu? "~ [QS 41:53]


DOA TAUBAT



MUNAJAT Keampunan Zikir Doa Taubatan Nasuha


~*~Doa Munajat/Suluk Allahyarham Gus Dur

. .
~***~LadingEMAS~***~

Monday, February 20, 2012

UMRAH & HAJI ~ Tips

Kita bertemu kembali didalam siri email
Tips-tips haji :)


Minggu lepas kita dah bincangkan tentang
pergi haji waktu muda kan? Jadi minggu ni
saya nak berikan tips bagaimana pula nak
naik haji waktu muda.


Cuba kita tanya diri kita semula, kenapa kita
masih belum haji?
Dalam banyak-banyak sebab, 
Saya percaya, mesti salah satu
jawapan kita ialah  “belum mampu lagi...”
setuju?


Ok, hari ni saya nak sentuh tentang kemampuan...

Jom kita lihat ayat Al-quran berikut:


"Dan Allah mewajibkan manusia mengerjakan
ibadah HAJI dengan mengunjungi Baitullah, atau
sesiapa yang MAMPU dan berkuasa kepadanya.
Dan sesiapa yang kufur (ingkar kewajipan ibadah
HAJI itu) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak berhajat sesuatupun dari sekalian makhluk)"
[QS Ali-Imran : 97]


ANDA ada tak, salah satu daripada yg berikut?


1.    Astro
2.    Telefon bimbit canggih
3.    Kereta
4.    Merokok?
5.    Aircond di rumah


Ha, kalau ada, maksudnya mampu lah tu. Tak
boleh lah bagi alasan tak mampu, sebab takut
ditanya di akhirat kelak...” Astro mampu, Haji
tak mampu?” macam mana nak jawab tu...


Tapi bagaimana pula? Haji kan mahal?
Ya betul, tapi bak kata pepatah,
“sikit-sikit lama-lama jadi bukit...”
Jadi mulalah menyimpan dari sekarang.
Sikit-sikit pun tak apa, yang penting
Istiqamah dan berdisiplin.

Jom kita buat kiraan:


Andai kata daripada pendapatan  L_EMAS,
hanya simpan RM5 je sehari;


RM5 x 30hari x 12 bulan x 10 tahun = RM18,000
ATAU...
RM10 x 30hari x 12 bulan x 5 tahun = RM18,000
ATAU...
RM500 x 12 bulan x 3 tahun = RM18,000
ATAU...
RM1000 x 12 bulan x 2 tahun = RM24,000

Pilihan Anda sendiri...👆

Cukup lah tu nak pergi Haji kan? Tapi syaratnya,
letakkan niat betul-betul simpan duit tu untuk pergi
haji. InsyaAllah akan tercapai. Jangan pula bila
nak raya dikeluarkan duit tu.


Perlu asingkan, kalau boleh, cari tempat
yang menyimpan duit khas untuk Haji,
dan tak boleh dikeluarkan sampai tarikh
untuk pergi Haji tu nanti. Ini akan membantu
untuk kita disiplinkan simpanan.


Jadi, andai kata kita “Check-in” dulu sebelum
sempat naik Haji, InsyaAllah jika ditanya
kelak, kita dah tak pening nak jawab. Betul tak?


Ok, untuk minggu hadapan, saya akan
kongsikan tentang bagaimana nak daftar haji.
Jumpa lagi!


Assalamualaikum :)

p/s: "check-in" bermaksud meninggal dunia :)




IBADAH UMRAH ~ Mudah...

Panduan Ibadah Umrah Ringkas dan Mudah ~ Utz Dato Shamsuri Ahmad




IBADAH UMRAH ~ RUKUN & WAJIB UMRAH [47:54min]



~*~PERSIAPAN UMRAH [1:03:05min]





IBADAH HAJI ~ Utz Dato Shamsuri Ahmad




Ibadah Haji (Tamattu')



Panduan Ringkas Ibadah Haji (Tamattu') ~ Utz Dato Shamsuri Ahmad





MANASIK IBADAH HAJI~1




MANASIK IBADAH HAJI~2





MANASIK IBADAH HAJI~3




~*~Video Persiapan Haji & Umrah~*~



~*~~*~~*~


CARA MEMAKAI IHRAM



~*~~*~~*~




Cara SOLAT yg BENAR ~ Utz Abdul Somad


~*~~*~~*~


Oleh: Abdul Mun’im, S.Pd.I
Haji secara bahasa bererti menuju ke suatu tempat. Namun secara syariat menuju
pada ziarah tahunan umat Islam ke Mekah dengan maksud tertentu untuk melakukan
ritual keagamaan diwaktu tertentu pula sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Haji pertama kali disyariatkan oleh Allah pada masa Nabi lbrahim a.s. dan ia adalah
Nabi yang dipercaya oleh Allah untuk membangun Ka’bah bersama dengan anaknya Ismail
di Mekah. Allah menggambarkan Ka’bah sebagai berikut:

 “Dan ingatlah ketika Kami

memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): janganlah

kamu mempersekutukan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi

orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat mereka yang ruku’ dan sujud.”

(Al-Hajj :26)
Setelah membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim datang ke Mekah untuk melakukan ibadah
haji setiap tahun, dan setelah kematiannya, praktik ini dilanjutkan oleh anaknya.
Namun, secara bertahap dengan berlalunya waktu, baik bentuk dan tujuan ritual haji
berubah sebagai penyembahan berhala yang tersebar di seluruh Arabia, Ka’bah
kehilangan kemurnian dan berhala ditempatkan di dalamnya. Dindingnya penuh dengan
puisi dan lukisan, dan akhirnya lebih dari 360 berhala ditempatkan di sekitar Ka’bah.
Selama tempoh waktu haji itu sendiri, suasana di sekitar rumah suci (Ka’bah) layaknya
seperti sirkus. Laki-laki dan perempuan mengelilingi Ka’bah dengan telanjang, dengan
alasan bahwa mereka harus menampilkan diri di hadapan Allah dalam kondisi yang
sama seperti mereka lahir. Doa mereka menjadi bebas tak lagi tulus mengingat Allah,
malah berubah menjadi serangkaian tepuk tangan, bersiul dan meniup tanduk, bahkan
kalimat talbiah telah diselewengkan oleh mereka dengan tambahan-tambahan. Bahkan
darah binatang yang dikurbankan dituangkan ke dinding Ka’bah dan dagingnya
digantung di tiang sekitar Ka’bah, dengan keyakinan bahwa Allah menuntut
daging dan darah haiwan-haiwan ini. Mengenai hal ini Allah SWT mengingatkan dengan
firman-Nya:


“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,

tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Al-Hajj: 37)
Bernyanyi, minum arak, perzinaan dan perbuatan amoral lainnya tersebar luas di antara
para peziarah. Dan lomba puisi adalah bahagian utama dari seluruh rangkaian haji. Dalam
kompetisi ini, para penyair akan memuji keberanian dan kemegahan suku mereka
masing-masing dan menceritakan cerita-cerita yang berlebihan, kepengecutan dan kekikiran
suku-suku lainnya. Kompetisi dalam kemurahan hati juga diadakan di mana masing-masing
kepala suku akan menyediakan kuali besar dan memberi makan para peziarah, hanya
agar mereka bisa menjadi terkenal karena kemurahan hati mereka.
Dengan demikian mereka benar-benar meninggalkan ajaran nenek moyang dan pemimpin
mereka Nabi Ibrahim a.s. Ajarannya yang suci untuk menyembah Allah semata, telah
dinodai oleh orang-orang kafir dan ritual yang telah ditetapkan benar-benar terselewengkan
oleh mereka. Keadaan menyedihkan itu berlangsung selama kurang lebih dua ribu tahun.
Tapi kemudian setelah waktu panjang ini, waktu datang untuk doa Nabi Ibrahim yang harus
dijawab:

 “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka,

yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kepada

mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah :129)

Selama dua puluh tiga tahun, Nabi Muhammad menyebarkan pesan tauhid  – pesan
yang sama bahwa Nabi Ibrahim dan semua Nabi pendahulunya datang dengan membawa
dan mendirikan hukum Allah dimuka bumi. Nabi tidak hanya membersihkan Ka’bah dari
segala kotoran, tapi juga mengembalikan semua ibadah haji yang dituntunkan oleh
Allah di masa Nabi Ibrahim.
~*~*~*~*~*~
Terdapat perintah khusus dalam Al-Quran diturunkan dalam rangka menghilangkan
semua upacara palsu yang telah merajalela di masa pra-Islam. Semua tindakan tidak
senonoh dan memalukan itu sangat dilarang dalam pernyataan Allah SWT:


“Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (mengeluarkan perkataan

yang menimbulkan birahi yang tidak senonoh atau bersetubuh), berbuat fasik dan

berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.” (Al-Baqarah: 197).

WallahuA’lam.. والله أعلم

~*~*~*~*~*~*~*~ 



Awas! Larangan Haji Tersulit dan Paling Banyak Dilanggar..

Calon haji harus tahu betul seluruh daftar larangan haji. Inilah pentingnya mengikuti bimbingan manasik haji sebelum pergi haji sebagai upaya menuju haji mabrur. Ya, tentu saja bukan hanya larangan haji yang perlu diketahui, tapi seluruh tentang haji yang meliputi tata cara, dan hal-hal yang termasuk rukun, wajib dan sunnah haji.  


Rukun Haji
Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain, walaupun dengan dam. Jika rukun haji tidak dikerjakan, maka hajinya tidak syah. Termasuk rukun haji adalah:
  • Ihram (niat)
  • Wukuf di padang Arafah
  • Tawah ifadah
  • Sa’i
  • Cukur (tahalul)
  • Tertib
Baca tuntas artikel haji ini, temukan cara menyelamatkan nilai haji anda…!
Wajib Haji
Wajib haji adalah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji. Bila tidak dikerjakan, hajinya tetap syah namun harus membayar dam (denda). Wajib haji tidak boleh sengaja ditinggalkan tanpa ada udzur syar’i. Yang termasuk wajib haji adalah:
  • Ihram (niat berhaji) dari miqat (tempat dan waktu yang ditentukan)
  • Mabit di Musdalifah
  • Mabit di Mina
  • Melontar jumrah ula, wustha dan aqabah
  • Tawaf wada
Sunnah Haji
Sunnah haji adalah rangkaian amalan yang jika ditinggalkan akan menyebabkan KERUGIAN BESAR, walaupun tidak sampai membatalkan haji dan tidak perlu membayar dam. Jumlahnya sangat banyak, mulai dari sunnah-sunnah dalam bepergian, setelah tiba di Mekah, sunnah ketika ihram, ketika tawaf, ketika syai, ketika meninggalkan Mina dan sebagainya.
Larangan Haji
Larangan haji adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama ihram untuk haji. Larangan haji ini juga berlaku selama ihram untuk umrah. Dalam buku Bimbingan Manasik Haji yang diterbitkan oleh Jabatan Agama, disebutkan larangan selama ihram adalah sbb:
  • Memakai wewangian kecuali sudah terpakai di badan sebelum niat ihram
  • Memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut
  • Memburu binatang buruan darat yang liar dan boleh dimakan
  • Membunuh dan menganiaya binatang buruan darat dengan cara apapun, kecuali binatang yang membahayakan
  • Nikah, menikahkan atau meminang wanita
  • Bercumbu atau berhubungan suami istri
  • Berkata kotor, mencaci atau bertengkar
Larangan khusus Lelaki [pria]:
  • Memakai pakaian biasa, termasuk celana dalam
  • Memakai sepatu yang menutupi tumit
  • Menutup kepala yang langsung melekat seperti peci atau topi
Larangan khusus wanita:
  • Memakai sarung tangan
  • Menutup muka (memakai masker dsb)



Larangan haji manakah yg banyak dilanggar?

Berdasarkan pengamatan saya, pelanggaran larangan haji yang banyak dijumpai adalah wanita yang menutup mukanya dengan masker! (Larangan ini termuat dalam Bimbingan Manasik Haji, Depag RI 1423H). Melihat cukup banyaknya pelanggaran terhadap hal ini, saat itu saya langsung memfotokopi daftar larangan haji dari buku terbitan Depag itu, kemudian saya sampaikan dalam rapat kordinasi kloter agar setiap kepala rombongan menekankan kembali kepada anggotanya untuk waspada terhadap larangan haji. Saya setiap saat membawa fotocopy tersebut, dan saat melihat wanita yang sedang ihram dan bermasker saya datangi (suaminya) dan memberikan fotokopian itu sambil mengingatkan bahwa yang dilakukan istrinya adalah salah satu larangan haji.
Saat bimbingan manasik haji, dari tim kesehatan biasanya menyarankan agar calon jamaah haji membawa masker untuk mencegah penularan penyakit batuk pilek. Itulah sebabnya, hampir setiap calon jamaah haji Indonesia membawa masker. Sayangnya, mereka lupa atau mungkin tidak tahu bahwa bagi wanita, memakai masker dalam keadaan ihram adalah larangan.

Larangan Haji Tersulit dan Paling Banyak Dilanggar Calon Haji

Selain larangan pemakaian masker yang cukup banyak dilanggar, ternyata ada larangan lainnya yang justru lebih banyak dilanggar. Apakah itu?

Jamaah calon haji … simak larangan yang disampaikan oleh Allah ini:
larangan haji
“Mengerjakan haji adalah pada bulan yang ditetapkan, barangsiapa yang menetapkan niatnya untuk berhaji, maka janganlah berbuat rafats, fusuq dan jidal” (QS Al Baqarah 197).
Rafats, fusuq dan jidal inilah larangan tersulit dan paling banyak dilanggar calon haji!
Rafats adalah perbuatan atau perkataan yang mengundang syahwat. Baik kepada istri/suami, apalagi terhadap orang lain. Termasuk di dalamnya memandang wanita/pria dengan keinginan (nafsu). Waspadalah, agar selalu jaga pandangan. Bila bertemu macan (manis-cantik) atau mangga (macho-ngganteng), beristighfarlah… jangan sampai dinikmati. Pantangan ini terlihat sepele, tapi jika tidak hati hati … apalagi tidak tahu, maka kemungkinan besar akan dilanggarnya. Berapa banyak orang berihram, tapi tetap asyik nonton TV yang menyuguhkan tayangan artis-artis cantik?
Fusuq atau perbuatan fasiq adalah segela perbuatan maksiat. Termasuk di dalamnya mencaci maki, memberi gelar buruk kepada orang, membicarakan aib orang lain, gosip, membicarakan kejelekan para pejabat, kupas habis aib para koruptor dan sebagainya. Hati-hatilah… ini banyak dilanggar orang ketika berhaji. Berapa banyak orang berihram, tapi tetap bergunjing membicarakan politk dalam negeri yang ujung-ujungnya adalah menjelek-jelekkan para pejabat dan aib orang lain?!
Jidal adalah berbantah-bantahan atau bertengkar. Peluang jidal sangat besar terjadi. Anda banyak bertemu orang dengan isi kepala yang sangat berbeda-beda. Dari daerah yang berbeda, suku yang berbeda, latar belakang berbeda, tingkat pendidikan berbeda, guru yang berbeda bahkan pemahaman yang berbeda. Puluhan perbedaan ini semuanya siap memicu perselisihan… iya, kan?
Itulah mengapa bahwa rafats, fusuq dan jidal adalah larangan yang tersulit, sekaligus banyak dilabrak oleh calon jamaah haji.

Solusi: 
Pelanggaran terhadap larangan rafats-fusuq-jidal memang tidak sampai membatalkan haji, bahkan anda tidak perlu membayar dam.
 Tapi pahala hajinya gugur! Jika hal ini terjadi, maka Rp 30 juta yang anda keluarkan untuk naik haji menjadi sia-sia. 
Anda seperti kena copet Rp 30 juta… maka hati-hatilah jangan sampai terjadi pada diri kita.Agar dapat menjauhi larangan haji, ada beberapa tips yang perlu dilakukan.
 Larangan yang bersifat fisik semisal tidak memakai wewangian, masker  dll semestinya mudah dihindari. Caranya dengan menghafal daftar larangan haji. 
Minimalnya bacalah berulang-ulang agar lebih melekat. Untuk menghindar dari  rafats, fusuq dan jidal sebaiknya selama ihram perbanyaklah tinggal di masjid untuk dzikir, baca quran, menghafal doa atau ayat, membaca buku-buku agama dll.
 Hindari ngerumpi (kumpul-kumpul). Jika terpaksa harus berkumpul untuk rapat kordinasi misalnya, ingatkan pada para hadirin agar tidak membicarakan hal di luar tema.
*****
Article searching term: Ceramah, cerita dan artikel tentang tata cara / cara cara menjadi haji mabrur. Daftar asrama calon jemaah dari biro perjalanan umrah travel & tour. Informasi jadwal ibadah haji jamaah Indonesia dan info kuota (quota). Makalah tentang arti (pengertian) dan definisi haji mabrur dan sejarah. Pendaftaran manasik plus dalil ayat mengerjakan haji. Program tabungan ongkos pergi / biaya naik haji. Berita foto gambar undangan pak depkes dan audio rumah sakit haji. Rukun wajib sunnah sunah larangan dan doa doa haji saat wuquf padang arafah. Larangan haji tersulit dan paling banyak dilanggar calon haji
PENTING! Baca Kumpulan Artikel dan Tips Tentang Haji, klik di sini!



Program Haji Mabrur dengan Manajemen Waktu

Sesuatu yang dilaksanakan tanpa rencana sering kali hasilnya amburadul. Coba bayangkan jika perusahaan anda tiba-tiba tahun ini tidak membuat rencana. Semua karyawannya juga tidak diwajibkan membuat rencana. Masing-masing bekerja tanpa memiliki patokan, tujuan dan jadwal yang jelas. Anda bisa bayangkan betapa kacaunya situasi perusahaan anda.
Lalu, anda pun akan manggut-manggut menyadari sepenuhnya bahwa rencana itu luar biasa penting…
Nah, jika anda setuju dengan pentingnya sebuah rencana, apakah anda selaku calon haji (tahun ini atau 10 tahun lagi, yang pertama atau yang ke-10) sudah memiliki rencana TERTULIS kegiatan haji di tanah suci? Apa saja, kapan dan target yang akan anda capai selama menunaikan ibadah haji?
Jika jawaban anda: “saya belum punya rencana” maka berbahagialah……, karena anda tinggal copy-paste contoh rencana kegiatan haji di bawah ini dan memodifikasinya sesuai kebutuhan anda.
Program haji mabrur dengan manajemen waktu, menitikberatkan pada pemanfaatan sebagian besar waktu (lebih dari 12 jam) untuk beraktivitas di masjid. Sesi pertama kurang lebih 3 jam, mulai sepertiga malam terakhir (waktu istimewa) sampai shalat Shubuh berjamaah. Sesi kedua sekitar 10 jam, mulai dari sebelum waktu Dhuhur sampai shalat berjamaah Isya.
Keuntungan manajemen waktu haji ini adalah:
  • Dapat melaksanakan shalat berjamaah 5 waktu, dengan tidak tertinggal takbir pertama
  • Dengan lebih banyak waktu di masjid, larangan haji tersulit (rafats, fusuq dan jidal) lebih mudah dihindari. Larangan tersebut biasanya secara tidak sadar akan dilakukan oleh orang-orang yang ngerumpi (kumpul – ngobrol) di pemondokan.
  • Hasil yang diperoleh bisa maksimal. Selain banyak melakukan ibadah mahdhoh, anda juga mendapatkan beberapa hafalan, hasil karya dan segudang ilmu yang bermanfaat
  • Puncaknya, semoga Allah menjadikan haji mabrur untuk kita semua.
Program haji mabrur dengan manajemen waktu:
03:00 – 03:15  (15”) Bangun pagi, cuci muka, sikat gigi, ganti baju
03:15 – 06:00  (2:45”) Ke masjid, itikaf s.d. shalat Shubuh berjamaah
06:00 – 06:20  (20”) Pulang ke pemondokan
06:20 – 09:00  (2:40”) Mandi, sarapan pagi, cuci baju dan keperluan lainnya
09:00 – 10:00  (60”) Istirahat (tidur 1 jam)
10:00 – 10:30  (30”) Makan siang
10:30 – 10:50  (20”) Silaturahim dan koordinasi regu/rombongan
10:50 – 20:30  (9:40”) Ke masjid, itikaf hingga shalat berjamaah Isya
20:30 – 21:30  (60”) Pulang ke pemondokan, mandi dan makan malam
21:30 – 03:00  (5:30”) Istirahat/tidur. Total waktu tidur : 6 jam 30 menit
Aktivitas yang dilakukan selama itikaf di masjid dapat berupa:
  • Shalat fardhu berjamaah di masjid. Target: full sehari 5 waktu
  • Thawaf sunnah (dilakukan ketika pertama kali sampai di masjid, sebelum shalat apapun). Target: minimal 2 kali sehari
  • Shalat-shalat sunnah (shalat malam, shalat Dhuha, shalat rawatib dll).  Target: semua shalat-shalat sunnah dilakukan pada waktunya
  • Dzikir dan berdoa untuk diri sendiri, keluarga, negara dan seluruh kaum muslimin
  • Membaca Al Quran dan tafsirnya. Target: 30 juz selama di tanah suci
  • Membaca hadits dan buku-buku agama. Target: menamatkan minimal 6 buku
  • Mendengarkan tausiyah
  • Mengunjungi tempat-tempat mustajab
  • Memandang ka’bah
  • Minum air zam-zam
  • Menulis artikel Islami, atau karya tulis lainnya. Target: minimal 5 artikel pendek
  • Menghafal Quran atau sebagian ayat. Target: minimal  10 surat pendek
  • Menghafal doa-doa harian dan doa lainnya. Target: minimal hafal 10 doa harian
  • Jangan lupa untuk saling memberikan pertolongan kepada sesama, saling menghormati dan menjaga perasaan dan ibadah sosial lainnya.
Sudah melakukan pendaftaran haji? Jika belum, bersegeralah! Minimal buka tabungan haji terlebih dahulu. Biaya haji dan kuota haji Indonesia tidak berubah signifikan dibanding beberapa tahun lalu. Perubahan yang sangat signifikan adalah masa tunggunya. Jadwal haji anda bisa lima tahun dari anda melakukan pendaftaran haji.
Jadi… lakukan pendaftaran haji segera, dan laksanakan program haji mabrur dengan manajemen waktu






"Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali..."




👉 SEJARAH HAJI DI MALAYSIA 👉  https://lading-emas.blogspot.com/2009/11/haji-panggilan-utk-tetamu-allah.html




WallahuA’lam.. والله أعلم
 Ø§َللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ وسَلاٌِÙ… عَÙ„ٓÙ‰ سَÙŠٌِدِناَ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ ï·º 

📮 ❤️Sharing is Caring❤️

. .

~***~LadingEMAS~***~

Imam Abu Hanifah

Riwayat Tragis Kematian Imam Hanafi

by Mohamed Ibrahim Maricar on Sunday, February 19, 2012 at 6:53pm ·


Imam Abu Hanifah
Imam Abu Hanifah adalah seorang imam Mazhab yang besar dalam dunia Islam. Dalam empat mazhab yang terkenal tersebut hanya Imam Hanafi yang bukan orang Arab. Beliau keturunan Persia atau disebut juga dengan bangsa Ajam. Pendirian beliau sama dengan pendirian imam yang lain, iaitu sama-sama menegakkan Al-Quran dan sunnah Nabi SAW.
Imam Hanafi dilahirkan pada tahun 80 Hijrah bertepatan tahun 699 Masehi di sebuah kota bernama Kufah. Nama yang sebenarnya ialah Nu man bin Tsabit bin Zautha bin Maha. Kemudian masyhur dengan gelaran Imam Hanafi.
  1. Kerana ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Hanifah, maka ia diberi julukan dengan Abu Hanifah.
  2. Kerana semenjak kecilnya sangat tekun belajar dan menghayati setiap yang dipelajarinya, maka ia dianggap seorang yang hanif (kecenderungan/condong) pada agama. Itulah sebabnya ia masyhur dengan gelaran Abu Hanifah.
  3. Menurut bahasa Persia, Hanifah bererti tinta. Imam Hanafi sangat rajin menulis hadith-hadith, ke mana, ia pergi selalu membawa tinta. Kerana itu ia dinamakan Abu Hanifah.
Waktu ia dilahirkan, pemerintahan Islam berada di tangan Abdul Malik bin Marwan, dari keturunan Bani Umaiyyah kelima. Kepandaian Imam Hanafi tidak diragukan lagi, beliau mengerti betul tentang ilmu fiqih, ilmu tauhid, ilmu kalam, dan juga ilmu hadith. Di samping itu beliau juga pandai dalam ilmu kesusasteraan dan hikmah.

Imam Hanafi adalah seorang hamba Allah yang bertakwa dan soleh, seluruh waktunya lebih banyak diisi dengan amal ibadah. Jika beliau berdoa matanya bercucuran air mata demi mengharapkan keredhaan Allah SWT. Walaupun demikian orang-orang yang berjiwa jahat selalu berusaha untuk menganiaya beliau.

Sifat keberanian beliau adalah berani menegakkan dan mempertahankan kebenaran. Untuk kebenaran ia tidak takut sengsara atau apa bahaya yang akan diterimanya. Dengan keberaniannya itu beliau selalu mencegah orang-orang yang melakukan perbuatan mungkar, kerana menurut Imam Hanafi kalau kemungkaran itu tidak dicegah, bukan orang yang berbuat kejahatan itu saja yang akan merasakan akibatnya, melainkan semuanya, termasuk orang-orang yang baik yang ada di tempat tersebut.

Sebahagian dilukiskan dalam sebuah hadith Rasulullah SAW bahawa bumi ini diumpamakan sebuah bahtera yang didiami oleh dua kumpulan. Kumpulan pertama adalah terdiri orang-orang yang baik-baik sementara kumpulan kedua terdiri dari yang jahat-jahat. Kalau kumpulan jahat ini mahu merosak bahtera dan kumpulan baik itu tidak mahu mencegahnya, maka seluruh penghuni bahtera itu akan binasa. Tetapi sebaliknya jika kumpulan yang baik itu mahu mencegah perbuatan orang-orang yang mahu membuat kerosakan di atas bahtera itu, maka semuanya akan selamat.

Sifat Imam Hanafi yang lain adalah menolak kedudukan tinggi yang diberikan pemerintah kepadanya. Ia menolak pangkat dan menolak wang yang dibelikan kepadanya. Akibat dari penolakannya itu ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Di dalam penjara ia diseksa, dipukul dan sebagainya.

Gabenor di Iraq pada waktu itu berada di tangan Yazid bin Hurairah Al-Fazzari. Selaku pemimpin ia tentu dapat mengangkat dan memberhentikan pegawai yang berada di bawah kekuasaannya. Pernah pada suatu ketika Imam Hanafi akan diangkat menjadi ketua urusan perbendaharan negara (Baitul mal), tetapi pengangkatan itu ditolaknya. Ia tidak mahu menerima kedudukan tinggi tersebut. Sampai berulang kali Gabenor Yazid menawarkan pangkat itu kepadanya, namun tetap ditolaknya.

Pada waktu yang lain Gabenor Yazid menawarkan pangkat Kadi (hakim) tetapi juga ditolaknya. Rupanya Yazid tidak senang melihat sikap Imam Hanafi tersebut. Seolah-olah Imam Hanafi memusuhi pemerintah, kerana itu timbul rasa curiganya. Oleh kerana itu ia diselidiki dan diancam akan dihukum dengan hukum dera. Ketika Imam Hanafi mendengar kata ancamanhukum dera itu Imam Hanafi menjawab: Demi Allah, aku tidak akan mengerjakan jabatan yang ditawarkan kepadaku, sekalipun aku akan dibunuh oleh pihak kerajaan. Demikian beraninya Imam Hanafi dalam menegakkan pendirian hidupnya.

Pada suatu hari Yazid memanggil para alim ulama ahli fiqih yang terkemuka di Iraq, dikumpulkan di muka istananya. Di antara mereka yang datang ketika itu adalah Ibnu Abi Laila. Ibnu Syblamah, Daud bin Abi Hind dan lain-lain. Kepada mereka, masing-masing diberi kedudukan rasmi oleh Gabenor.

Ketika itu gabenor menetapkan Imam Hanafi menjadi Pengetua jawatan Sekretari gabenor. Tugasnya adalah bertanggungjawab terhadap keluar masuk wang negara. Gabenor dalam memutuskan jabatan itu disertai dengan sumpah, Jika Abu Hanifah tidak menerima pangkat itu nescaya ia akan dihukum dengan pukulan.”


Walaupun ada ancaman seperti itu, Imam Hanafi tetap menolak jawatan itu, bahkan ia tetap tegas, bahawa ia tidak mahu menjadi pegawai kerajaan dan tidak mahu campur tangan dalam urusan negara.

Kerana sikapnya itu, akhirnya ditangkap oleh gabenor. Kemudian dimasukkan ke dalam penjara selama dua minggu, dengan tidak dipukul. Lima belas hari kemudian baru dipukul sebanyak 14 kali pukulan, setelah itu baru dibebaskan. Beberapa hari sesudah itu gabenor menawarkan menjadi kadi, juga ditolaknya. Kemudian ditangkap lagi dan dijatuhi hukuman dera sebanyak 110 kali. Setiap hari didera sebanyak sepuluh kali pukulan. Namundemikian Imam Hanafi tetap dengan pendiriannya. Sampai ia dilepaskan kembali setelah cukup 110 kali cambukan.

Akibat dari pukulan itu muka dan seluruh badannya menjadi bengkak-bengkak. Hukuman cambuk itu sengaja untuk menghina Imam Hanafi. Walaupun demikian ketika Imam Hanafi diseksa ia sempat berkata. Hukuman dera di dunia lebih ringan daripada hukuman neraka di akhirat nanti. Ketika ia berusia lebih dari 50 tahun, ketua negara ketika itu berada di tangan Marwan bin Muhammad. Imam Hanafi juga menerima ujian.

Kemudian pada tahun 132 H sesudah dua tahun dari hukuman tadi terjadilah pergantian pimpinan negara, dari keturunan Umaiyyah ke tangan Abbasiyyah, ketua negaranya bernama Abu Abbas as Saffah.

Pada tahun 132 H sesudah Abu Abbas meninggal dunia diganti dengan ketua negara yang baru bernama Abi Jaafar Al-Mansur, saudara muda dari Abul Abbas as Saffah. Ketika itu Imam Abu Hanifah telah berumur 56 tahun. Namanya masih tetap harum sebagai ulama besar yang disegani. Ahli fikir yang cepat dapat menyelesaikan sesuatu persoalan.

Suatu hari Imam Hanafi mendapat panggilan dari baginda Al-Mansur di Baghdad, supaya ia datang mengadap ke istana. Sesampainya ia di istana Baghdad ia ditetapkan oleh baginda menjadi kadi (hakim) kerajaan Baghdad. Dengan tawaran tersebut, salah seorang pegawai negara bertanya: Adakah guru tetap akan menolak kedudukan baik itu? Dijawab oleh Imam Hanafi Amirul mukminin lebih kuat membayar kifarat sumpahnya daripada saya membayar sumpah saya.”
Kerana ia masih tetap menolak, maka diperintahkan kepada pengawal untuk menangkapnya, kemudian dimasukkan ke dalam penjara di Baghdad. Pada saat itu para ulama yang terkemuka di Kufah ada tiga orang. Salah satu di antaranya ialah Imam Ibnu Abi Laila. Ulama ini sejak pemerintahan Abu Abbas as-Saffah telah menjadi mufti kerajaan untuk kota Kufah. Kerana sikap Imam Hanafi itu, Imam Abi Laila pun dilarang memberi fatwa.

Pada suatu hari Imam Hanafi dikeluarkan dari penjara kerana mendapat panggilan dari Al-Mansur, tetapi ia tetap menolak. Baginda bertanya, Apakah engkau telah suka dalam keadaan seperti ini?”

Dijawab oleh Imam Hanafi: Wahai Amirul Mukminin semoga Allah memperbaiki Amirul Mukminin.
Wahai Amirul Mukminin, takutlah kepada Allah, janganlah bersekutu dalam kepercayaan dengan orang yang tidak takut kepada Allah. Demi Allah saya bukanlah orang yang boleh dipercayai di waktu tenang, maka bagaimana saya akan dipercayai di waktu marah, sungguh saya tidak sepatutnya diberi jawatan itu.”

Baginda berkata lagi: Kamu berdusta, kamu patut dan sesuai memegang jawatan itu. 
Dijawab oleh Imam Hanafi: Amirul Mukminin, sungguh baginda telah menetapkan sendiri, jika saya benar, saya telah menyatakan bahawa saya tidak patut memegang jawatan itu. Jika saya berdusta, maka bagaimana baginda akan mengangkat seorang maulana yang dipandang rendah oleh bangsa Arab. Bangsa Arab tidak akan rela diadili seorang golongan hakim seperti saya.”

Pernah juga terjadi, baginda Abu Jaffar Al-Mansur memanggil tiga orang ulama besar ke istananya, iaitu Imam Abu Hanifah, Imam Sufyan ats Tauri dan Imam Syarik an-Nakhaei. Setelah mereka hadir di istana, maka ketiganya ditetapkan untuk menduduki pangkat yang cukup tinggi dalam kenegaraan, masing-masing diberi surat pelantikan tersebut.

Imam Sufyan ats-Tauri diangkat menjadi kadi di Kota Basrah, lmam Syarik diangkat menjadi kadi di ibu kota. Adapun Imam Hanafi tidak mahu menerima pengangkatan itu di manapun ia diletakkan. Pengangkatan itu disertai dengan ancaman bahawa siapa saja yang tidak mahu menerima jawatan itu akan didera sebanyak l00 kali deraan.

Imam Syarik menerima jawatan itu, tetapi Imam Sufyan tidak mahu menerimanya, kemudian ia melarikan diri ke Yaman. Imam Abu Hanifah juga tidak mahu menerimanya dan tidak pula berusaha melarikan diri.

Oleh sebab itu Imam Abu Hanifah dimasukkan kembali ke dalam penjara dan dijatuhi hukuman sebanyak 100 kali dera. Setiap pagi dipukul dengan cambuk sementara dileher beliau dikalung dengan rantai besi yang berat.

Suatu kali Imam Hanafi dipanggil baginda untuk mengadapnya. Setelah tiba di depan baginda, lalu diberinya segelas air yang berisi racun. Ia dipaksa meminumnya. Setelah diminum air yang beracun itu Imam Hanafi kembali dimasukkan ke dalam penjara.

Imam Hanafi wafat dalam keadaan menderita di penjara ketika itu ia berusia 70 tahun. Imam Hanafi menolak semua tawaran yang diberikan oleh kerajaan daulah Umaiyyah dan Abbasiyah adalah kerana beliau tidak sesuai dengan corak pemerintahan yang mereka kendalikan. Oleh sebab itu mereka berusaha mengajak Imam Hanafi untuk bekerjasama mengikut gerak langkah mereka, dan akhirnya mereka seksa hingga meninggal, kerana Imam Hanafi menolak semua tawaran yang mereka berikan.

 WallahU'Alam. [Sumber..]

Maqam Imam Abu Hanifa di dalam kawasan masjid.




. .
~***~LadingEMAS~***~

Ulama Nusantara ~ mempunyai kaedah yg tersendiri...

Apakah Kaedah Ulama Nusantara?

Assalammualaikum wmt dan salam Maulidur Rasul,

Penuh rasa dan ikatan syukur ke hadrat ZAT Yang tiada bersekutu sesuatu denganNYA, berkuasa bagi segala takluk kehendak dan kekuasaanNYA. DIA ALLAH, awal dan akhir, zahir dan bathin, tiada terdahulu dariNYA, tiada berkemudian bagi segala sesuatu yang dikehendakiNYA, DIA ALLAH beserta bagi segala sesuatu. ALLAHu Akbar, ALLAHu Akbar, ALLAHu Akbar, walILLAHil hamd.

Sepurnama bulan terang di malam yang gelap, terang dan bersinar, menerangi malam tatkala kegelapan menyelubungi alam. Begitulah terangnya, indahnya, sempurnanya, bercahayanya, hadir Sayyiduna Habibuna Muhammad SAW yang melengkapi akhlak mereka yang rompong, menerangi hati mereka yang zulmat, membebaskan diri mereka yang terbelenggu dengan syirik kepada ALLAH. DIA Sayyiduna Muhammad SAW insan terpilih bagi setiap akhir zaman, hadir di dalam kehidupan kita, tinggal bersama di dalam kehidupan kita, beserta bersama dalam setiap amal kita, berhimpun bersama di alam akhirat kita, tiada yang lebih indah di dalam hidup dan selepas hidup, andainya Rasulullah SAW bersama kita. ALLAHumma Solli Ala Sayyidina Muhammad wa ala alihi wa sohbihil kiram.

Para pembaca yang dikasihi ALLAH,

Kebelakangan ini, saya menerima panggilan dari sahabat bertanyakan perihal apakah itu Kaedah Ulama Nusantara. Tidak kurang dengan itu, ada yang berkata;
'Ada ke kaedah ulama nusantara?'
'Apa yang spesel sangat kaedah ulama nusantara?'

Dan pelbagai lagi persoalan, yang mana persoalan itu tidak ditanya terus kepada saya, akan tetapi ditanya kepada sahabat penyelaras.

Para pertanya yang dirahmati ALLAH,

Adapun yang dikatakan kaedah ulama nusantara adalah perkaitan kaedah-kaedah pengamalan dari segi zikir, amalan penjagaan diri, kesihatan dan pengubatan.

Dari mana datangnya kaedah-kaedah ini?

Adapun yang dikatakan kaedah ini adalah dari Ulama-ulama nusantara seperti Al Alamah Syeikh Daud Al Fathoni, yang terkenal dalam bidang perubatan selain dari furuq Islamiyyah. Syeikh Abdul Samad Al Falimbani yang terkenal dalam penjagaan kesihatan badan, yang umumnya Syeikh Samad Al Falimbani terkenal sebagai seorang Ahli senibela diri pada zamannya, dan tidak terlupa Syeikh Daud Abdullah Al Fathoni yang terkenal sebagai Ulama nusantara yang paling banyak mengarang kitab dari Fiqh hingga ke Tasawuf ( maka, tiliklah dahulu diri kita sebelum kita mengkritik Ulama ini, adalah tidak sopan bagi pihak kita untuk mengkritik kitab tulisan atau terjemahan Syeikh Daud Al fathoni pada nisbah mujahadah Ilmu dan Amalan beliau) dan Syeikh Abdul Samad Al Falimbani terkenal sebagai Mujahiddin pada zaman mereka dalam menentang musuh-musuh Islam.

Begitu juga penjagaan kesihatan dalam bentuk herba alamiah dan senaman yang menjadi amalan Syeikh Muhammad Yusuf bin Ahmad al-Kalantani atau lebih dikenali sebagai Tok Kenali.

Dalam bab amalan penjagaan diri dan zikir, amalan-amalan dari Sayyid Abdul Rahman Al-Idrus atau lebih dikenali sebagai Tokku Paloh, begitu juga dengan murid kepada Tokku Paloh, iaitu Aki Muhammad atau lebih dikenali sebagai Mat Kilau.

Tidak tertinggal amalan dari Syeikh Hj Mat Hassan Bin Munas atau lebih dikenali sebagai Tok Janggut, terkenal sebagai Hj Mat di kawasan Lunas selepas Perang Pasir Putih (*Perihal sejarah yang sebenar, bukan jasad Tok Janggut yang digantung dan diarak di Kota Bharu, Kelantan seperti yang diwar-warkan di dalam teks-teks sejarah, amat penting untuk kita maklumi akan perkara ini). Dan Tok Janggut adalah seguru dengan Tok Kenali di Mekah iaitu bergurukan Syeikh Ahmad Al Fathoni. Ini adalah antara sejarah-sejarah yang telah digelapkan oleh penjajah.


Dalam hal yang sama, membicarakan bab penjagaan diri dari segala perkara-perkara yang bathil, diambil dari amalan AsSayyid Habib Nuh Al-Habsyi Rahimahullah, seorang Wali ALLAH yang terkenal di Singapura.

Penjelasan di atas antara hal dan perihal yang akan disyarah semasa kursus tersebut, malahan banyak lagi kaedah, amalan dan petua dari Ulama-ulama dari nusantara yang akan dikongsikan termasuk amalan penjagaan saraf dari Syeikh Muhammad Arshad Al Banjari dan lain-lain kaedah dari Ulama nusantara.

Jadi, apakah yang menariknya Kaedah Ulama Nusantara berbanding dengan Sunnah Rasulullah S.A.W?

Tiada istimewa, malahan ianya adalah dari intipati Al Quran dan Sunnah , yang mana Ulama-ulama ini menjalankan kaedah Sunnah mengikut pembawaan suasana dan masyarakat ketika itu. Di mana boleh kita perhatikan sejarah Wayang Kulit itu sendiri yang dibawa oleh Raden Said atau lebih dikenali sebagai Sunan Kalijago, iaitu salah seorang dari barisan Wali Sembilan (Wali Songo) tanah jawa, sebagai membawa masyarakat untuk dekat dengan Islam, begitulah juga keadaannya pada Ulama-ulama lain di nusantara ini, malahan keadaan penyakit atau permainan di nusantara ini adalah berlainan dengan keadaan di tanah hijjaz Arab.

Maka, tiadalah timbul atau terbit soal menjauhkan masyarakat dari kaedah sunnah, malahan ingin mendekatkan masyarakat pada kaedah Sunnah Rasulullah S.A.W.

Bidaah?

Bukanlah medan yang sesuai untuk dibicarakan bab bidaah di sini, yang merangkumi 5 pembahagian yang dikatakan Bidaah itu sendiri, 5 pembahagian itu juga adanya 5 pembahagian hukum iaitu wajib, sunat, harus, makruh dan haram.

Kenapa Kaedah-kaedah Ulama Nusantara ini diketengahkan?

Kerana ingin mewujudkan rasa cinta kepada Ulama-ulama yang banyak berkorban dalam memperjuangkan Islam di nusantara ini, malahan melahirkan rasa kuat untuk menuntut ilmu dalam mengambil iktibar mujahadah mereka baik dalam pengamalan ilmu dan pencarian ilmu. 

Ada yang bertanya, dari mana dapatnya saya akan semua ini?

Ya, saya peroleh semua ini dari jin dan laduni. 
MasyaALLAH, sudah pasti saya berguru dengan guru-guru tua di sekitar pelusuk Malaysia ini. Dan menerima saya dari mereka secara berhadapan, bertalaqqi, seperti itulah yang saya lakukan pada sesiapa yang inginkan ilmu yang sama. Oleh kerana itulah, saya amat tidak menggalakkan perkongsian ilmu melalui alam maya atau telefon.

Rata-rata yang menghubungi saya, bertanyakan kaedah dan amalan sebagainya, melalui telefon, yang mana amalan atau kaedah tersebut mereka dengar dari sahabat yang hadir ke kuliah TIAF, dan pastinya mereka sendiri tidak pernah hadir ke kuliah sang faqir ini, maka mohon maaf jika saya tidak dapat memberi kerjasama kecuali pada mereka telah hadir kuliah dan ada kemusykilan atau ulang kaji, sang faqir ini tiada masalah memberi kerjasama. 

Jadi, kena datang kuliah, bayar yuran, baru kongsi ILMU?

Ya, malahan bayarannya harus lebih dari Ahli lain. 
MasyaALLAH, seburuk-buruk saya, sehina-hina saya, saya bukan dari kalangan yang menjaja ilmu. Andai benar ada yang berhajat, datang berjumpa bertemu mata, jika kena pada masa dan keadaan, maka saya tiada masalah untuk berkongsi dan mengijazahkan amalan yang bersesuaian malahan ianya PERCUMA.

Kongsi, kongsi juga, ada sanad ke?

Ini persoalan yang sering diajukan pada sahabat penyelaras tetapi bukan pada sang faqir ini sendiri. Adapun segala apa yang saya kongsikan dari awal hingga akhir, dari A-Z, adalah bersanad dan hasil dari talaqqi dengan sekalian guru-guru, tidak saya tambah akannya atau kurangkan akannya malahan jauh sama sekali dengan hal yang dikatakan R&D, Try and Error, pada sang faqir, tiada try and error dalam perjalanan salik. Merujuk kata salah seorang guru tersayang di Gunung, Kelantan, Tok Su Mid Gunung; 

Ulama dulu doh siap kaca gula doh (Ulama dulu sudah siap sedia mengacau gulai sudah), cukup rasa, cukup sedap, cukup molek, bakpo kito lo nie, panda-panda letok garae, tambah gulo, tamboh gotu goni, nok molek, turutlah hok molek ( cukup rasa, cukup sedap, cukup elok, kenapa kita sekarang, pandai-pandai letak garam, tambah gula, tambah itu ini, hendak elok, ikutlah yang elok).

Berdasarkan pesanan itu, maka saya lebih cenderung mencari dan merujuk dengan guru-guru tua dalam perkara berkaitan kerohanian termasuk perubatan.

Para pembaca yang dikasihi ALLAH,

Maka inilah antara penjelasan yang dapat saya pamerkan di sini dalam menjawab persoalan yang berlegar di dalam fikiran kalian.

Kepada mereka yang kecewa dek kerana tidak mendapat jawapan yang diinginkan dari saya baik melalui telefon atau email, jawapannya sudah saya letakkan di atas. Bagaimana mungkin untuk kita memberi mutiara berharga dari dasar laut yang dalam kepada seseorang yang baru atau tidak kita kenal?. 

Jika mengikut adabnya, seorang yang memerlukan wajarlah datang MENGADAP dengan orang yang diperlukan, tambahan pula yang memerlukan langsung tidak pernah berjumpa dengan yang diperlukan. Sang faqir yang jahil lagi baharu ini ditarbiyyah oleh guru-guru dengan penekanan adab dengan ilmu, pengijazah ilmu dan penerima ijazah ilmu itu sendiri. Maka, dalam perkara ini, saya amat tegas, biarpun ada yang berbunyi, saya seorang yang kedekut ilmu.

Maka, sebarang pertanyaan atau kemusykilan dengan persatuan yang tidak punya apa-apa ini, boleh terus hubungi saya  019-6727 627, insyaALLAH, persoalan kalian akan saya cuba jawab pada kadar dan kudrat yang ALLAH izinkan.

Semoga dijelaskan ALLAH bagi setiap persoalan yang berlegar, semoga kemudahan dari ALLAH beserta dalam setiap perbuatan dan amal.

Wassalam.

La Hayyun, La Alimun, La Sami'un, La Basirun, La Qodirun, La Muridun, La Mutakallimun ... La maujudun bihaqqi illALLAH.
[Sumber...TIAF]



. .
~***~LadingEMAS~***~