Sunday, October 7, 2018

Dajjal dan Dunia Akhir Zaman ~ Eschatology [ilmu akhir zaman]


Kisah Terbelenggunya Dajjal Sebelum Keluar Ke Bumi akhir Zaman



[kangsambas] Tidak ada fitnah yang paling besar dihari kiamat kecuali datangnya Dajjal. Itulah yang disabdakan oleh Rasulullah kepada para sahabat beliau. Sungguh Begitu hebatnya keadaan disaat datangnya Dajjal. Sehingga Rasulullah banyak menyabdakan tentang fitnah Dajjal. Semoga kita tidak berada pada jaman hadirnya Dajjal. Berikut Nukilan mengenai asal usul Dajjal dan kisah Terbelunggunya Dajjal, sebelum ia keluar kebumi untuk menebarkan Fitnah.

    

Dajjal adalah sosok yang sangat jenius, ia mengetahui berbagai ilmu pengetahuan dan menguasai berbagai macam rahasia alam semesta. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa ia juga sangat menguasai ilmu-ilmu keislaman, sehingga pada awal kemunculannya nanti, ia tampil sebagai seorang muballigh yang saleh. Ia bisa menampilkan berbagai macam keajaiban karena pengetahuannya akan rahasia alam semesta, dan tentunya karena diijinkan oleh Allah, sehingga pengikutnya makin banyak. Lama-kelamaan ia mengaku dirinya sebagai nabi, dan ketika makin banyak orang yang memujanya, ia mengaku dirinya sebagai Tuhan.



Kisah Terbelenggunya Dajjal Sebelum Keluar Ke Bumi akhir Zaman


Tidak ada riwayat pasti yang menjelaskan kapan Dajjal ini dilahirkan? Seorang ulama, pemikir dan jurnalis dari Mesir bernama Syech Muhammad Isa Dawud menyatakan bahwa Dajjal dilahirkan sekitar satu abad sebelum Nabi Musa AS dilahirkan. Kesimpulan itu diambil berdasarkan kajian mendalam beberapa ayat-ayat Al Qur’an, berbagai hadist-hadist Nabi SAW, dan berbagai macam manuskrip (literatur) kuno yang beliau dapatkan dari berbagai daerah di Timur Tengah.



Orang tua Dajjal itu tinggal di daerah Samirah, sebuah daerah kecil di Palestina, yang di kemudian hari menjadi kota besar, ibukota dari kerajaan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Masyarakat Samirah itu adalah para penyembah berhala dan pelaku berbagai macam kemaksiatan, termasuk sodomi dan liwath (homoesekksual). Orang tua Dajjal memiliki sesembahan berhala yang mirip dengan sapi betina, dan sejak pernikahannya, mereka selalu membuat persembahan kepada berhalanya itu, dengan permintaan agar mereka diberi keturunan seorang anak laki-laki.



Setelah tigapuluh tahun berlalu, barulah istrinya mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, tetapi kedua matanya cacat, satu saja yang bisa melihat dan tubuhnya tidak banyak bergerak. Selama bertahun-tahun layaknya ia hanya tidur saja, tetapi anehnya ia tumbuh sebagaimana bayi pada umumnya. Pada umur empat tahun, di suatu malam ia bergerak meninggalkan tempat tidurnya di antara ayah ibunya dan berpindah ke sebelah berhala mirip sapi betina itu, dan tidur di sana. Beberapa kali dikembalikan, ia berpindah lagi ke sisi berhala itu tanpa diketahui siapapun. Keadaan yang menghebohkan itu sempat membuat ayahnya diperiksa dan ditahan oleh Hakim.



Ketika ia berusia lima tahun, Allah menimpakan azab pada penduduk Samirah, buminya diguncang gempa amat keras hingga tanahnya terbalik seperti yang terjadi kaum Sadumi dan Amurah. Anehnya, anak kecil berusia lima tahun itu selamat, tinggal sendirian di antara reruntuhan puing-puing yang berserakan. Sepertinya Allah mempunyai ‘rencana besar’ dengan anak kecil tersebut, dan memerintahkan Jibril untuk memindahkan anak tersebut ke suatu pulau terpencil di antara berbagai pulau di “belantara” Laut Yaman, bagian dari Samudra Hindia.



Walau terpencil, pulau tersebut memiliki semua kelengkapan untuk kehidupan, air yang segar, buah-buahan dan berbagai jenis makanan lainnya. Di sana juga ada gua yang cukup besar dan nyaman, yang bisa melindunginya dari panas dan hujan. Allah menugaskan Jibril untuk merawat dan mengajari anak kecil tersebut, khususnya tentang aqidah dan keimanan, termasuk tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul. Secara khusus Allah menciptakan seekor binatang berbulu sangat tebal, yang bisa berbicara seperti manusia, yang disebut Al-Jassasah (yang selalu memata-matai). Al-Jassasah inilah yang sehari-harinya mengajar anak kecil, calon fitnah akhir zaman, Dajjal. Ajaran-ajaran yang disampaikan malaikat Jibril itu tertulis pada tujuh buah panel/dinding batu yang ada di salah satu bagian dari pulau tersebut.  


Setelah bertahun-tahun tinggal di pulau itu dan ia makin dewasa, suatu ketika ada perahu yang merapat di pulau tersebut, dan ia dibawa serta ke luar pulau. Mereka beranggapan, lelaki itu mungkin korban dari salah satu perahu yang tenggelam dan terdampar di pulau itu. Mereka menurunkan calon Dajjal ini di daratan Yaman yang jaraknya sekitar 4000 km dari pulau tersebut. Ia mulai mengembara, menjelajah berbagai tempat, dan karena Allah membekalinya dengan otak yang sangat jenius, ia belajar dengan cepat dan kepandaiannya makin meningkat, dengan mudah pula menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru. Ia membahasakan (menamakan) dirinya dengan Ibnu Samirah, dinisbahkan pada tempat asalnya seperti diceritakan al Jassasah.



Ia bekerja menjadi pelayan seorang filosof Yaman. Suatu ketika sang filosof tertarik untuk memeriksa daya pikir dan keanehan perilakunya, dan akhirnya sang filosof menyimpulkan,
 “Jika engkau bisa hidup lama, engkau bisa menjadi seorang raja yg sangat Adil, atau sebaliknya raja yang sangat Zalim!!”



Setelah tinggal beberapa tahun lamanya bersama sang filosof, Ibnu Samirah berkeinginan untuk mengunjungi negeri asalnya Samirah, yang berada di Palestina. Ia membeli sebuah perahu besar dan menggaji beberapa nelayan untuk menjalankannya. Segala kebutuhan dan perlengkapan juga dipersiapkan dalam perahunya itu. Tetapi sebelum mengarahkan ke Palestina, ia ingin mengunjungi pulau terpencil tempat masa kecilnya tinggal bersama al Jassasah. Walau tidak mudah bagi orang lain menemukannya, tetapi kekuatan ingatan dan pikirannya dengan mudah membawanya ke pulau itu.



Ketika ia berlabuh dengan perahu kecil di pantainya, al Jassasah menatapnya dengan tajam, tetapi kemudian meninggalkannya ke dalam hutan tanpa berkata apapun. Ibnu Samirah berjalan berkeliling mengenang masa kecilnya. Tidak terasa ia telah berusia seratus tahun lebih, tetapi sama sekali tidak ada gurat ketuaan di wajahnya. Bahkan tampaknya ia makin merasa kuat dan tegar, layaknya ketika berusia tigapuluhan. Ketika sampai pada panel batu yang bertuliskan pengajaran Malaikat Jibril, ia menemukan sebuah bejana berisi semacam tinta yang digunakan menulis pada batu. Ia mengambil bejana tersebut, ia juga mengambil atau memotong dari tiap panel batu pengajaran itu untuk kenang-kenangan. Kemudian ia kembali lagi ke perahunya dan mengarahkan ke Palestina.



Setelah beberapa hari lamanya mengarungi lautan, ia berlabuh di salah satu lembah di Palestina yang tersembunyi. Ia meneruskan ke Samirah dengan onta yang dibelinya. Walau ia tidak menemukan apa-apa dari negeri Samirah yang masih luluh lantak tanpa penghuni, dari beberapa orang berusia lanjut di negeri sekitar Samirah seperti al-Jalil dan al-Arbad, ia mendengar kisah tentang anak kecil yang diambil dewa-dewa ke pangkuannya. Ada juga kisah selentingan tentang anak kecil yang diculik malaikat ketika terjadi bencana besar yang menghancurkan Samirah. Kisah-kisah tersebut seolah membenarkan jati dirinya seperti yang diceritakan oleh al Jassasah.



Setelah tinggal di Palestina beberapa tahun lamanya, ia memutuskan menuju negeri sang Fir’aun, Mesir. Ia ‘melamar’ menjadi pelayan seorang dukun terkenal di negeri itu, yang dengan senang hati menerimanya setelah mengetahui kemampuan dan kecerdasannya. Saat itu Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS sedang mendakwahkan agama Tauhid kepada Fir’aun dan masyarakat Mesir, khususnya kaum Bani Israil yang hidup dalam perbudakan di negeri itu. Dukun yang diikutinya itu seorang yang berusia tigaratus tahun dan sangat mengenal sejarah hidup Nabi Musa AS di Mesir. Ketika ia mendengar kisah Musa tersebut, ia segera menceritakan kisah kehidupannya, yang segera saja sang dukun berkata, “Kalau begitu engkau adalah Musa yang lain, yakni Musa dari Samirah (Musa as Samiri).”



Mungkin karena inilah, muncul suatu ungkapan dari sebagian ulama dalam hal pendidikan dan pengajaran, “Musa yang dididik oleh Fir’aun menjadi salah seorang Nabi dan Rasul, sedang Musa (as Samiri) yang dididik oleh malaikat Jibril malah menjadi orang yang paling ingkar kepada Allah…!!”



Ibnu Samirah sangat kagum dengan komentar sang dukun itu, dan ia merasa derajadnya tidaklah terlalu jauh daripada Nabi Musa AS. Setelah beberapa waktu lamanya, ia memutuskan untuk bergabung dengan Bani Israil karena ada kedekatan kedaerahan dan garis darah leluhurnya yang bertemu dengan Nabi Musa, yakni pada Nabi Ya’kub. Ia juga menikahi salah seorang wanita Bani Israil tetapi tidak mempunyai keturunan. Namun demikian, walau ia melihat berbagai macam mu’jizat yang ditunjukkan Nabi Musa AS, hatinya tidak bisa sepenuhnya mengimani Nabi Musa AS, termasuk juga mengimani Allah SWT. Sementara itu, beberapa orang dari Bani Israil menunjukkan penghargaan dan kedekatannya kepada Ibnu Samirah karena kecerdasan dan kepiawaiannya dalam beberapa hal. Walau tidak banyak, mereka itu layaknya ‘budaknya’ Ibnu Samirah, yang akan selalu menurut jika diperintahkannya.



Ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Musa dan Bani Israil untuk meninggalkan Mesir menuju Palestina, Ibnu Samirah ikut serta dalam rombongan besar itu. Beberapa kali lagi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri mu’jizat Nabi Musa AS, termasuk membelah lautan dengan tongkat beliau, tetapi semua itu tidak membuatnya beriman. Bahkan terbersit dalam pikirannya, “Akupun bisa melakukannya suatu saat nanti, bahkan bisa lebih dahsyat!!”



Ketika Bani Israil telah selamat dari kejaran Fir’aun dan tiba di sisi gunung Thursina, Nabi Musa meninggalkan mereka dalam pengawasan Nabi Harun untuk segera ‘menghadap’ Allah di Bukit Thursina. Pada saat itulah Ibnu Samirah membikin ulah dengan membuat sebuah patung anak sapi dari emas dan dapat bersuara, dan mengatakan bahwa itulah tuhannya Musa dan Bani Israil. Sebagian besar dari mereka mempercayainya dan menyembah patung emas tersebut, segala upaya dilakukan oleh Nabi Harun untuk mencegah mereka tetapi mengalami kegagalan.



Lebih lengkapnya bisa dilihat dalam Al Qur’an Surat Thaha ayat 83-97, lebih baik lagi kalau dilengkapi dengan tafsirnya. Hanya saja yang menjadi dasar renungan Syech Muhammad Isa Dawud sehingga ‘menyimpulkan’ bahwa Samiri atau Ibnu Samirah ini adalah calon Dajjal, adalah sikap Nabi Musa dalam peristiwa itu.



Begitu turun dari Thursina sambil membawa shuhuf yang terbuat dari batu berisi Perintah-perintah Allah (The Ten Command The Men, istilah baratnya), Nabi Musa melihat kaumnya telah menyembah dan menari-nari di depan tuhan barunya, sebuah patung sapi betina dari emas yang bisa bersuara. Hati Nabi Musa sangat marah, mukanya merah padam dan tanpa disadari beliau melemparkan shuhuf yang beliau pegang sambil berteriak keras. Mendengar suara keras beliau tersebut, kaum Bani Israil langsung menghentikan aktivitas penyembahannya dengan ketakutan.



Kemudian Nabi Musa menghampiri Nabi Harun, menarik janggut dan memegang kepalanya dan berkata dengan marah, seolah-olah Nabi Harun telah mengabaikan perintahnya, lihat QS Thaha ayat 92-94. Padahal Nabi Harun telah berusaha keras, tetapi beliau tidak mampu mempengaruhi Bani Israil yang telah berada di bawah kendali dan pengaruh Samiri atau Ibnu Samirah itu.



Tetapi ketika Nabi Musa menghadapkan diri kepada Samiri, otak dari segala macam kekacauan dan fitnah bagi Bani Israil sepeninggal beliau ke Thursina, Al Qur’an (Surat Thaha ayat 95-97) tidak menjelaskan ‘sikap keras’ Nabi Musa seperti sebelumnya, bahkan akhirnya beliau hanya berkata, “Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu dalam kehidupan dunia ini hanya bisa berkata : Janganlah menyentuhku. Dan sesungguhnya bagimu telah ada ketentuan waktu, yang kamu tidak akan bisa menghindarinya….!!” (QS Thaha 97).



Nabi SAW telah menjelaskan, “Sesungguhnya saya memperingatkan kalian akan Dajjal. Dan tidak ada seorang nabi-pun kecuali mereka mengingatkan kaumnya (tentang dirinya). Akan tetapi saya akan menyampaikan kepada kalian apa yang belum pernah disampaikan nabi-nabi kepada kaumnya. Sesungguhnya ia (Dajjal) itu buta sebelah dan sesungguhnya Allah tidaklah buta sebelah. Dan tertulis di antara kedua mata Dajjal ka-fa-ra (artinya kafir)!!”

Mungkin ketika Nabi Musa menghadap ke Samiri, beliau melihat tanda-tanda Dajjal pada dirinya. Karena itu, walau beliau termasuk seorang yang sangat keras dalam menerapkan syariat, tetapi beliau membiarkan Samiri pergi, karena beliau meyakini Allah telah mempunyai rencana sendiri dengan dirinya. Sementara kepada kaum Bani Israil yang menyatakan dirinya bertobat, beberapa di antara mereka yang punya andil besar dalam penyembahan berhala tersebut, disyaratkan untuk bunuh diri agar taubatnya diterima, dan mereka mau melakukannya. Bagaimanapun, kehidupan akhirat jauh lebih bak daripada kehidupan dunia.



Setelah diusir Nabi Musa, Ibnu Samirah kembali melanjutkan pengembaraannya dari satu negeri ke negri lainnya. Entah berapa tahun atau berapa abad perjalanannya ia hampir tidak merasakannya karena ia tetap dalam kemudaannya. Pengetahuannya makin bertambah banyak dan semua itu makin menambah kesombongan dan ambisinya. Setelah cukup lelah menjelajah, ia memutuskan untuk kembali ke pulau tempat ia dibesarkan. Ia mengira, al Jassasah yang telah menjadi ‘teman’ masa kecilnya itu telah mati, ternyata tidak. Ia menemukannya di dekat panel batu yang berisi pengajaran malaikat Jibril. Tetapi ia sama sekali tidak berbicara (menjawab) ketika diajaknya bercakap-cakap. Yang keluar dari mulutnya hanyalah ucapan yang berulang-ulang, “Laa ilaaha illallaah, lahul mulku wa lahul hamdu, yukhyii wa yumiit, wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir!!”



Setelah beberapa waktu lamanya hidup di pulau itu tanpa bisa berkomunikasi, ia kembali mengadakan perjalanan berkelana. Ia mendengar tentang seorang nabi yang menghebohkan, dengan gelaran al masih, yakni Nabi Isa AS. Ibnu Samirah tidak mau langsung bertemu atau menyatu dengan umat Nabi Isa seperti ketika dengan Nabi Musa dahulu. Ia mengirim seorang utusan sementara ia menunggu di luar, dengan sebuah pesan kepada Nabi Isa AS, “Jika engkau benar-benar seorang nabi, katakan kepadaku siapa yang di luar?”



Ketika utusan itu menghadap Nabi Isa dan menyampaikan pesan tersebut, sejenak Nabi Isa terdiam, kemudian beliau bersabda, “Wahai saudaraku, katakan kepada orang yang mengutusmu itu, bahwa Allah yang Maha Perkasa dan Maha Agung menerima taubat dan mengampuni semua dosa hamba-Nya, jika hamba tersebut mau bertaubat dan mengesakan Allah maka ia benar-benar akan kembali (suci). Allah-lah yang melindungi anak kecil yang sedang tidur dari kekejaman penguasa, Dia-lah pula yang memeliharanya di pulau tempat tinggal binatang raksasa ketika ia masih kecil. Dia-lah yang mengajarkan kepadanya Keesaan Allah dan shalat melalui tulisan kepercayaan-Nya Jibril. Dia Maha Kuasa untuk memaafkan fitnah yang dibuatnya kepada Bani Israil, asalkan dia beriman kepada al Masih ar Rabb (yakni Nabi Isa AS), dan kepada kitab Injil yang diturunkan kepadanya..!!”



Setelah mendengar jawaban tersebut dari orang yang diutusnya, Ibnu Samirah segera berlalu pergi. Tampaknya pengalaman pahit ketika bertemu dengan Nabi Musa membuatnya jengah untuk bertemu dan bergaul dengan Nabi Isa, apalagi tidak niatan sama sekali dalam hatinya untuk bertaubat. Maka ia melanjutkan ‘tradisi’ pengembaraannya dari satu negeri ke negeri lainnya. Kalau ada suatu tempat yang belum pernah dikunjunginya, maka ia akan segera menuju ke tempat itu. Setelah berabad-abad tanpa ia menyadarinya, kerinduannya kepada pulau tempat al Jassasah itu muncul juga, dan ia mengarahkan perahunya ke sana.



Ibnu Samirah menambatkan perahunya dan berjalan menuju gua tempat tinggalnya dulu. Tetapi tiba-tiba muncul al Jassasah menghalangi jalannya, binatang raksasa berbulu tebal ‘teman’ masa kecilnya itu tidak sendirian. Ada duapuluh orang berwajah seperti matahari, tingginya seperti pepohonan dan masing-masing dari mereka membawa semacam rantai besi bercampur baja yang mengkilat laksana emas. Ibnu Samirah yang mempunyai pengetahuan luas tentang berbagai macam barang tambang di bumi, sepertinya tidak mengenali jenis logam tersebut.



Tiba-tiba saja ia merasakan suatu ketakutan amat dalam sehingga tubuhnya menggigil. Padahal selama ini ia tidak pernah merasa takut kepada apapun dan siapapun, termasuk ketika ia menghadapi Nabi Musa AS, setelah fitnah yang dikobarkannya lewat patung emas anak sapi yang sempat menjadi sesembahan Bani Israil. Ketakutan yang pertama kali dirasakannya itu membuat ia lupa jati dirinya, lupa pada kecerdikannya, kekuatannya, kesombongannya, ambisinya dan lupa pada semua kelebihannya yang selama ini menjadi andalannya. Dengan terbata-bata ia berkata, “Apa ini? Siapa mereka? Bagaimana mereka sampai di sini?”



Al Jassasah berkata dengan tegas, “Wahai orang yang paling bodoh, engkau telah menyia-nyiakan dua kesempatan (untuk bertaubat, yakni ketika bertemu dengan Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS), dan kini tidak tersisa lagi bagimu kecuali janji terakhir!!”



Belum sempat Ibnu Samirah berkata atau berbuat apapun, duapuluh orang berwajah cahaya itu menyerangnya dan ia langsung pingsan karena takutnya. Ketika terbangun, ia telah berada di dalam gua, kaki dan tangannya terbelenggu dengan rantai yang cukup panjang sehingga ia bisa bergerak leluasa di dalam gua tersebut. Ketika ia mencoba mengerahkan kekuatan dan ilmunya untuk membuka/mematahkan rantai tersebut, tampaknya sia-sia saja. Padahal berbagai jenis logam di bumi dengan mudah ‘dikendalikan’ dengan ilmu dan kekuatannya.



Al Jassasah yang juga berada di dalam gua itu, setelah melihatnya putus asa dengan segala upayanya, berkata dengan tegas kepadanya, “Wahai Dajjal masa depan, sekarang engkau berada di zaman penutup para nabi, kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW. Ia telah lahir beberapa hari yang lalu ketika engkau berada di tengah lautan. Engkau berada di penghujung akhir zaman di bumi. Janji Allah telah datang masanya, engkau tidak akan terlepas dari belenggumu itu kecuali jika telah kekasih Allah, Muhammad SAW telah wafat, berpulang ke hadirat Yang Maha Tinggi. Sedangkan tanda keluarmu sebagai orang yang paling sombong di muka bumi adalah terputusnya pohon kurma Baisan (dari berbuah), berkurangnya air danau Thabariyah, mengeringnya mata air Zhugar, dan banyak terjadinya gempa bumi yang dahsyat…!!”



Setelah itu al Jassasah meninggalkannya sendiri. Sesekali ia datang ke dalam gua membawa berbagai buah-buahan, tetapi tidak pernah berbicara atau menjawab ketika diajak bicara, kecuali hanya pandangan keprihatinan. Beberapa puluh tahun berselang, sekelompok orang dari Palestina terdampar di pulau itu karena perahunya mengalami kerusakan. Mereka itu adalah Tamim ad Daari, seorang pendeta Nashrani dan teman-temannya, yang sempat melakukan pembicaraan dengan Ibnu Samirah atau calon Dajjal ini, dan akhirnya memeluk Islam dan menjadi salah seorang sahabat Nabi SAW.



Dalam versi Syech Muhammad Isa Dawud ini, setelah Rasulullah SAW wafat, belenggu Ibnu Samirah atau Dajjal tersebut tiba-tiba melunak dan dengan mudah ia melepaskan diri. Ia segera keluar dari pulau tersebut dan sepertinya ia tidak pernah ingin kembali lagi ke pulau tersebut setelah ‘pengalaman pahit’ 63 tahun (qomariah/hijriah atau 61 tahun masehi) terbelenggu dalam keadaan lemah tak berdaya. Tak lupa al Jassasah mengantar kepergiannya dengan doa laknat sebagaimana laknat yang ditimpakan Allah kepada Iblis. Ia kemudian melanjutkan kebiasaannya melanglang buana ke seluruh penjuru dunia, khususnya negeri-negeri yang belum pernah dikunjunginya.



Dalam versi lainnya, yakni pengajian dari para ulama yang pernah saya dengar, belenggu Dajjal sebenarnya belum terlepas sampai saat ini. Setiap saat ia ‘menggerogoti’nya agar belenggu itu terlepas, tetapi bersamaan dengan itu, setiap kali adzan dikumandangkan, belenggu itu makin kuat dan makin menebal lagi. Tetapi Dajjal tidak pernah beristirahat dan putus asa untuk berusaha memutuskan belenggu tersebut. Jika suatu saat nanti di bumi tidak ada lagi yang mengumandangkan adzan, tidak ada lagi yang menguatkan belenggu Dajjal dan ia akan terlepas dan menyebarkan fitnah ke seluruh penjuru dunia. Namun untuk kisah versi yang ini, saya belum menemukan rujukan kitabnya. Wallahu ‘Alam.(Ibnu Ghufron)


Asal-Usul Keluarga dajjal



Dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau apa jua makhluk lain selain ia sebagai manusia yg ditangguhkan ajalnya “Minal Munzharin” seperti halnya Nabi Isa as yg di angkat oleh Allah swt ke atas langit dan ditangguhkan kematiannya sehingga beliau nantinya turun semula ke atas muka bumi ini lalu beliau akan mati dan di kuburkan di Madinah AlMunawwarah. Sama juga halnya dgn Nabi Khidhir, para malaikat dan Iblis yg di tangguhkan kematian sehingga kiamat nanti.



Dajjal; ayahnya seorang yg tinggi dan gemuk. Hidungnya seperti Paruh burung (kebiasaannya orang Yahudi memang berhidung sebegini). Sedangkan Ibunya pula seorang perempuan gemuk dan banyak dagingnya. Menurut Imam Al Barzanji ada pendapat mengatakan bahawa asal keturunan bapanya ialah seorang Dukun Yahudi yg di kenali dgn “syaqq” manakala ibunya adalah dari bangsa Jin. Ia hidup di zaman Nabi Sulaiman a.s dan mempunyai hubungan dengan makhluk halus. Lalu oleh Nabi Sulaiman ia akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan masa kecil tidak diketahui dgn jelas.



Asal-Usul Keluarga dajjal


Sifat Badannya



Hadis Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal ialah orang yang buta sebelah matanya iaitu sebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga dan Neraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka (Hadis Sahih Muslim)



Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullah S.a.w, diantaranya: Seorang yg kelihatannya masih muda, berbadan besar dan agak kemerah-merahan, rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah dahan kayu yg rimbun.



Dan tandanya yg paling ketara sekali ada dua;



Pertama: Buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah kismis yg kecut, manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan berkelip-kelip laksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah cacat.



Kedua: Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”. Tulisan ini dapat dibaca oleh setiap org Islam, sama ada ia pandai membaca atau tidak. Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, kedua-dua tanda ini menjelma dalam diri Dajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu, kedua-dua tanda yang terakhir ini belum ada pada dirinya.



Dan selanjutnya kita dapat mengetahuinya dari kisah Tamim Ad Dari yang telah bertemu dengan Dajjal itu di sebuah pulau.



Tempat Tinggalnya Sekarang



Menurut riwayat yg sahih yg disebutkan dalam kitab “Shahih Muslim”, bahawa Dajjal itu sudah wujud sejak beberapa lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan ditunggu oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”. Terdapat hadis panjang mengenainya. Daripada Hadis ini jelaslah bagi kita bahawa Dajjal itu telah ada dan ia menunggu masa yg diizinkan oleh Allah swt utk keluar menjelajah permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah di sebelah Timur bukan di Barat.



Ada pendapat mengatakan sekarang Dajjal tinggal di kerajaan iblis dan jin di Segitiga Bermuda dan selalu keluar dengan menaiki kenderaan piring terbang yang dikenali umum sebagai UFO dan sentiasa berurusan dengan pemimpin-pemimpin besar dunia. Akhir-akhir ini, pernah juga kelihatan piring-piring terbang UFO ini muncul di bandar Vatican (pusat Katolik dunia), Rome, Italy.



Berapa lama ia akan hidup setelah kemunculannya



Dajjal akan hidup setelah ia memulakan cabarannya kepada umat ini, selama empat puluh hari sahaja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dgn setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satu minggu dan hari-hari baki lagi sama seperti hari-hari biasa. Jadi keseluruhan masa Dajjal membuat fitnah dan kerosakan itu ialah 14 bulan dan 14 hari. Dalam Hadis riwayat Muslim ada disebutkan:



Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari yg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari ketiga seperti seminggu. Kemudian hari yg masih tinggal lagi (iaitu 37 hari) adalah sama seperti hari kamu yg biasa.



Lalu kami bertanya lagi: Wahai Rasulullah saw! Di hari yg panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sembahyang sehari saja (iaitu 5 waktu sahaja).
 Nabi saw menjawab: Tidak cukup. Kamu mesti mengira hari itu dgn menentukan kadar yg bersesuaian bagi setiap sembahyang..” [Ikut kiraan ~ ikut Jam, sdgkan Waktu Nabi bersabda itu tidak ada lagi Jam yg tercipta..Subhanallah]



Maksud sabda Rasulullah SAW, ini ialah supaya kita mengira jam yg berlalu pada hari itu. Bukan mengikut perjalanan matahari seperti biasanya kita lakukan. Misalnya sudah berlalu tujuh jam selepas sembahyang Subuh pada hari itu maka masuklah waktu sembahyang Zohor, maka hendaklah kita sembahyang Zohor, dan apabila ia telah berlalu selepas sembahyang Zohor itu tiga jam setengah misalnya, maka masuklah waktu Asar, maka wajib kita sembahyang Asar. Begitulah seterusnya waktu Sembahyang Maghrib, Isyak dan Subuh seterusnya hingga habis hari yg panjang itu sama panjangnya dgn masa satu tahun dan bilangan sembahyang pun pada sehari itu sebanyak bilangan sembahyang setahun yg kita lakukan. Begitu juga pada hari Kedua dan ketiga.


FITNAH DAJJAL


Dajjal telah diberi peluang oleh Allah swt utk menguji umat ini. Oleh kerana itu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yg luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal ialah:



1. Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya. Benda-benda beku akan mematuhinya – Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dgn kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung. Umat akan dilanda kebuluran dan kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana yg percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlah kamu di daerah ini! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur. Begitu juga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil pada org yg bersekutu dgn Dajjal. Manakala penduduk yg tidak mahu bersukutu dgn Dajjal, mereka akan tetap berada dlm kebuluran dan kesusahan.



Dan ada diriwayatkan penyokong Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan org yg tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kebuluran. Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya:
 ”Jadi apa yg dimakan oleh org Islam yg beriman pada hari itu wahai Rasulullah?”  
Nabi menjawab: “Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih dan bertaubat. Jadi zikir-zikir itu yg akan menggantikan makanan.” HR Ibnu Majjah



2. Ada bersamanya seumpamanya Syurga dan Neraka – Di antara ujian Dajjal ialah kelihatan bersama dengannya seumpama syurga dan neraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakan kedua-duanya ini untuk menguji IMAN Org ISLAM kerana hakikat yg benar adalah sebalik dari apa yg kelihatan. Apa yg dikatakan Syurga itu sebenarnya Neraka dan apa yg dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.



Secara analoginya kita lihat sekarang, syurga dunia seperti maksiat dan hiburan tanpa batasan adalah ibarat syurga. Dan mereka yang terpengaruh dengannya akan berseronok dan puas dengan hiburan-hiburan tersebut seperti hidup di dalam syurga. Juga keluarnya bermacam alat – alat canggih seperti komputer, handphone, mp3 player, video player dan camam2 lagi. Menunjukkan semua ini ibarat syurga dunia, yang sebenarnya adalah jalan ke neraka jika kita terlampau leka dan terpesona dengannya.



Dan kehidupan yang tidak bermewah, tidak berhibur dan berseronok adalah ibarat berada dalam neraka dunia sekarang. Sehinggakan mereka yang sudah biasa berseronok akan merasa boring dan tidak puas hati jika tidak dapat berhibur, berseronok dan menikmati kemewahan duniawi. Sedangkan kehidupan yang seperti neraka dunia itu lah yang boleh membuka jalan ke syurga iaitu kehidupan yang serba sederhana, qana’ah dan zuhud dengan dunia.



3. Kepantasan perjalanan dan Negeri-Negeri yang tidak dapat dimasukinya – Kepantasan yg dimaksudkan ini tidak ada pada kenderaan orang dahulu. Kalau hari ini maka bolehlah kita mengatakan kepantasan itu seperti kepantasan jet-jet tempur yg digunakan oleh tentera udara atau lebih pantas lagi daripada kenderaan tersebut sehinggakan beribu-ribu kilometer dapat ditempuh dalam satu jam”… Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana kepantasan perjalanannya di atas muka bumi ini? Nabi menjawab: “Kepantasan perjalanannya adalah seperti kepantasan “Al Ghaist” (hujan atau awan) yang dipukul oleh angin yang kencang.” HR Muslim



Dan ada lagi kenderaan yang lebih pantas dari jet, yang dapat bergerak sepantas cahaya iaitu piring terbang. Mengikut gambar-gambar yang dapat dirakam oleh NASA dan bukti-bukti dari banyak pihak, memang mereka dapat bergerak selaju cahaya dan menghilang dengan sekelip mata.



Namun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Bandar suci umat Islam iaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.



4. Bantuan Syaitan-Syaitan untuk memperkukuhkan kedudukannya – Syaitan juga akan bertungkus-lumus membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilah masa yg terbaik utk menyesatkan lebih ramai lagi anak cucu Adam a.s.



Syaitan-syaitan dari jin dan juga manusia akan berusaha membantunya, kerana mereka ingin mewujudkan satu pemerintahan di muka bumi ini. Iaitu pemerintahan sebuah kerajaan yang akan diperintah oleh Lucifer (IBLIS). Dan gerakan yang mewakili syaitan-syaitan dari kalangan manusia ini dikenali sebagai gerakan Illuminati yang pecahan-pecahannya terdiri dari banyak kumpulan seperti Skull and Bones, Freemasons, Bohemian Grove, The Bilderberg Group, The Trilateral Commission, The Council on Foreign Relations dan beberapa lagi pertubuhan-pertubuhan rahsia.


Dajjal Akan Muncul dari Khurasan, Iran
(tempat asal Dajjal)



Di akhir zaman Dajjal akan muncul dari Khurasan di Iran. Ketika baru keluar/terlepas dari belenggunya tinggi Dajjal hanyalah sepuluh dzira’. Pada mulanya tingkah laku Dajjal layaknya tingkah laku orang-orang saleh, iaitu menyeru kepada kebajikan, hingga kerana itu banyak orang yang terkagum-kagum kepada akhlaknya.



Tapi lama kelamaan Dajjal pun mengaku sebagai Nabi. Maka mendengar pengakuan itu orang-orang yang beriman kepada Allah pun berpaling darinya, sebab kaum yg beriman mengetahui benar bahawa sesudah Nabi Muhammad saw tak akan pernah lagi Allah mengutus seorang nabi baru.



Akhirnya, ketika perjalanan Dajjal sampai ke Khillah, iaitu sebuah jalan yg terletak antara Iraq dan Syam, dia pun menggembar-gemburkan kiri kanan menyatakan bahawa dirinya adalah tuhan yang dapat menghidupkan dan mematikan, ditambah lagi dengan menunjukkan kemampuannya mengadakan kejadian-kejadian yang menyalahi keadaan normal. Sejak itu orang-orang mu’min semakin menjauh darinya dan menolak mengakui Dajjal sebagai tuhan.



“wa man qaala fid dun-ya yaraahu bi ‘ainihi fa dzaalika zindiiqun thaghaa wa tamarrada”. Siapapun yg mengaku di dunia ini telah melihat Tuhan dgn matanya, maka dia telah menjadi zindiq, keluar batas, dan jatuh ke dalam kesesatan.



(Mundzir Nadzir: Fafirruu ila Allah: hal.29 s/d hal 30). Maktabah Muhammad bin Ahmad bin Nabhaan wa Aulaaduhu. Surabaya, Indonesia. 1956 M / 1375 H.


Tempat bermulanya fitnah Dajjal



Agaknya menarik perhatian sekali bahawa menurut Hadits Tamim Dari, Dajjal tinggal di sebuah pulau yang letaknya di sebelah Barat Syria, sedang tempat munculnya dikatakan oleh Hadits lain, berada di Timur. Lengkapnya, Hadits itu maksudnya:



“Tidak! Ia (Dajjal) akan muncul disebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sabelah Timur” (Kanzul-’Ummal jilid VII, halaman 2988).



Dan ada satu hadith lain yang bermaksud;



“Nabi Muhammad SAW menunjuk hampir dua puluh kali ke arah Timur” (Kanzul-’Ummal, jilid VIl, halaman 2991 ).



Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengatakan:
 “Tidak ! Ia akan muncul di Timur” diikuti dengan kalimat:
 “Beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Timur”. 
 Jadi jika di suatu Hadits dikatakan bahawa tempat tinggal Dajjal ialah sebuah pulau di Barat, tetapi di lain Hadits diterangkan bahawa tempat munculnya Dajjal, atau lebih tepat lagi,  tempat munculnya fitnah Dajjal ialah di Timur.



Ini menunjukkan bahawa merajalelanya Dajjal akan membahayakan bangsa-bangsa di Timur. Adapun kenyataan yang tak dapat dibantah lagi, bahawa fitnahnya Dajjal tak akan menimpa bangsanya sendiri, bahkan mereka akan memperolehi keuntungan dari hasil porak-peranda di Timur. Jadi yang dimaksud munculnya Dajjal di Timur ialah merajalelanya fitnah Dajjal di negara-negara Timur dengan jalan memperbudakkan penduduknya, baik secara jasmani mahupun rohani, lahiriyah mahupun batiniyah.



Menurut apa yang diterangkan dalam Hadits, terang sekali bahawa pada zaman Nabi, Dajjal itu sudah ada, akan tetapi pada waktu itu tangan dan kakinya dirantai. Inilah gambaran yang sebenarnya bagi bangsa-bangsa Eropa pada waktu itu. Mereka mengurung diri dalam tanah air mereka sendiri, lalu pada suatu ketika, mereka mengalir ke seluruh dunia untuk menakluki dan menjajah negara-negara lain, sehingga mereka benar-benar menguasai, atau setidak-tidaknya memaksakan pengaruhnya terhadap negara-negara itu, sehingga gerak-geri negara-negara itu dipimpin dan diawasi oleh bangsa-bangsa Eropa.



Itulah sebabnya mengapa di dalam Hadits diterangkan bahawa Dajjal mengaku Tuhan, kerana segala sesuatu di dunia dikerjakan menurut perintah Dajjal, seakan-akan dialah yang menguasai dan menentukan nasib bangsa-bangsa lain. Inilah apa pula yang dimaksud oleh Hadits lain yang menerangkan bahawa Dajjal ialah yang menentukan hidup-matinya orang-orang. Dengan perkataan lain, Dajjal akan meninggikan dan merendahkan darjat bangsa-bangsa lain menurut apa yang dianggap sesuai dengan tujuannya.



Dalam Sahih Muslim ada sebuah Hadits yg bermaksud: 

“Sejak terciptanya manusia hingga datangnya Hari Kiamat, tak ada fitnah lebih besar daripada fitnahnya Dajjal” (Misykat, hal. 472).



Kata-kata seperti itu, terdapat pula dalam kitab Hadits yang lain. Misalnya, dalam sebuah Hadits, Nabi SAW diriwayatkan bersabda sbb :
 “Wahai manusia ! Semenjak Allah menciptakan bani Adam, tak ada fitnah di muka bumi yang lebih besar dari pada fitnahnya Dajjal” (Kanzul-’Ummal, jilid VII, halaman 2028).



Hadits-hadits tersebut membuktikan bahawa fitnahnya Dajjal itu tiada lain ialah merejalelanya Imperialis Eropah (Amerika Syarikat dan sekutu-sekutunya) sekarang ini dan menangnya agama Nasrani. Kenyataan menunjukkan bahawa sejarah ummat manusia tak dapat mempertunjukkan fitnah lain yang besarnya seperti itu.



Memang dalam sejarah pernah terjadi suatu bangsa menundukkan bangsa lain dan menguasai aspek kehidupan mereka, tetapi contoh tentang penjajahan yang menyeluruh seperti yang kita saksikan sekarang ini berupa merajalelanya imperialis dan kebudayaan Eropah di seluruh dunia, belum pernah terjadi. Daratan dan lautan semuanya dikuasai oleh imperialis Eropah.



Demikian pula kita tak dapat menemukan persamaannya tentang cara-cara kaum imperialis Barat memperhambakan bangsa-bangsa lain di dunia. Yang lebih istimewa lagi ialah bahawa mereka memiliki segala macam senjata yang dengan senjata itu, orang ramai dapat tersesat dari jalan benar dan jalan kesucian. Di sebelah sini, mereka menyesatkan orang ramai melalui sistem pendidikan, dan di sebelah sana, mereka mencapai tujuan mereka melalui penyiaran agama; kadang-kadang untuk mencapai tujuan mereka, mereka melumpuhkan jiwa manusia dengan memberikan kepada mereka kemewahan dan kesenangan jasmani; dan kadang-kadang diberikan kepada mereka hiburan-hiburan yang dapat melupakan rohani mereka sama sekali.



Sering pula ilmu pengetahuan mereka digunakan untuk menghancurkan rohani ummat manusia. Pendek kata, di seluruh sejarah manusia, fitnahnya Dajjal tak ada taranya, dan sabda Nabi SAW bahawa tak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnahnya Dajjal, ini terpenuhi berupa merajalelanya kaum imperialis Eropah, yang bukan saja membahayakan aspek kehidupan jasmani, melainkan pula membahayakan aspek kehidupan moral dan rohani.


Berikut adalah khutbah Rasulullah SAW berkenaan Dajjal



Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata:
   “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda:
   “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.



“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Iraq. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.



“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai Nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yg benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap Mukmin yg pandai membaca atau buta huruf.



Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.



“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab:
 “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?”
 Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.”
Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya:
 “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseOrang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada Orang ramai:
   “Lihatlah apa yg akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah Orang Mati tadi hidup semula. [Ramai Ulama mngatakan budak ini telah pun lahir skrg ini..MasyaAllah]

 Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya:
 “Siapa Tuhanmu?” 
Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab:
 “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.” 
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk Orang yg paling tinggi darjatnya di syurga.”



Kata Rasulullah SAW lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak mengakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.



“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.



“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.



Rujukan:

1- Dajjal akan muncul dari kerajaan jin di Segitiga Bermuda – Muhammad Isa Dawud

2- Dajjal, ya’juj wa ma’juj – Maulana Muhammad Ali


Kisah Matinya Dajjal di Tangan Nabi Isa

Nabi Isa merupakan nabi yang diutus Allah untuk berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Ia merupakan salah satu nabi yang termasuk dalam daftar Ulul Azmi. Di dalam Al Quran, nama nabi Isa disebutkan sebanyak 25 kali. Dalam menjalankan tugas kenabiannya nabi Isa mendapat banyak sekali penolakan dari kaum Bani Israil.



Dalam agama Islam, nabi Isa dipercaya memiliki mukjizat yang sangat luar biasa yang diberikan Allah kepadanya. Mukjizat nabi Isa antara lain adalah berbicara sewaktu masih bayi dalam peraduan, memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena lepra, menyembuhkan orang tuna netra, membangkitkan orang mati dan meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya. Semua itu atas kehendak Allah SWT, Tuhan semesta alam.



Namun, dalam menjalankan misi kenabiannya, nabi Isa mendapatkan banyak pertentangan. Hingga pada suatu saat, orang-orang Yahudi mencari dan berniat akan membunuh Isa. Namun atas kuasa Allah, sehingga mereka tidak berhasil membunuh dan menyalibkannya. Isa diselamatkan oleh Allah dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. Al Qur'an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.



"dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa." [An-Nisa' ayat 157]



"Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [QS. An-Nisa' ayat 158]



Setelah di angkat ke langit, Nabi Isa akan turun kembali ke bumi dan akan menjalankan misinya kembali. Yaitu sebagai juru selamat yang menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama, ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh Allah.



Saat Isa turun ke bumi kaum muslimin pun telah bersiap untuk memerangi Dajjal. Saat itu, shalat masih ditegakkan. Isa bin Maryam pun melaksanakan shalat di belakang orang sholeh kaum muslimin. Ketika Dajjal mengetahui turunnya Isa, ia akan melarikan diri. Lantas Isa menjumpai Dajjal di Baitul Maqdis dan kaum muslimin pun mengepungnya.



Kemudian, nabi Isa memerintahkan kaum muslimi untuk membuka pintu. Kaum muslimin melaksan perintah tersebut, dan ternyata di balik pintu tersebut terdapat Dajjal, lantas Dajjal pun berlari ketakutan. Kemudian nabi Isa menemukan Dajjal di Gerbang Lud, disitulah nabi Isa akan menaklukkan Dajjal dan pengikutnya dari orang-orang Yahudi.



Mengenai kisah dibunuh Dajjal oleh Nabi Isa diterangkan di antaranya dalam dua hadits berikut.



Dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
   "Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas'ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua Orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seOrang yg dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yg tersisa kecuali mencabut nyawanya" [HR. Muslim]


Dalam riwayat Ahmad, dari Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 "Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud." 
Sesekali Abu Daud berkata, "Hingga Dajjal datang (tiba) di Palestina di pintu Lud, lalu Isa 'alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa 'alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil." [HR. Ahmad]


Dajjal The Series #1 (Mereka sedang berkeliaran Menipu Umat Manusia)



Dajjal The Series #2 (Inilah Pulau dimana Dajjal diLepas)



Dajjal The Series #3 (Akhirnya Terlihat..!)



Dajjal the Series #4 (Ini Cara Mereka Menguasai Dunia)



DTS #5 (kebangkitan Kaki tangan Dajjal, Pembangunan Kuil Sulaiman)



DTS Final Episode #6 (Persiapkan diriMu utk kedatangannya..!)


 WallahHu'Alam.




SEMINAR TERLENGKAP AKHIR ZAMAN. PART. 1/8 | BANJARMASIN | UST. ZULKIFLI MUHAMMAD ALI, LC., MA.

 ~*~*~*~*~*~*~*~

24 Protokol Zionis 



 24 Protokol Zionis

Jewish Peril
1. Cara memerintah sebaik-baiknya ialah dengan menggunakan kekerasan dan keganasan bukan dengan perbincangan ilmiah. Hak itu terletak kepada kekuatan. Siapa kuat, dialah berhak, kerana dalam hukum alam, kebenaran terletak dengan kekuatan. Sesungguhnya politik tidak sesuai dengan akhlak. Pemerintah yang berpandukan moral bukanlah ahli politik yang bijak. Merekayang ingin memerintah, mestilah pandai menggunakan tipu helah dan matlamat menghalalkan cara. Minuman keras haruslah digunakan untuk mencapai tujuan itu.

2. Bantuan-bantuan yang diberikan oleh bangsa yahudi melalui agen-agen Yahudi akan memperkuatkan kaum yahudi. Yahudi akan memerintah bangsa lain seperti bangsa itu memerintah negaranya sendiri, tanpa disedari bahawa mereka telah berada di bawah genggaman yahudi. Ketua pentadbir yang dilantik untuk mengatur pentadbiran negara, mestilah terdiri daripada orang-orang yang berjiwa budak, yang mudah diarah untuk kepentingan Yahudi. Melalui akhbar, Yahudi menggerakkan fikiran orang ramai serta mengambil kesempatan untuk mendapatkan emas, meskipun dari lautan darah dan airmata. Pengorbanan adalah perlu, kerana setiap nyawa dikalangan yahudi berharga seribu orang bukan Yahudi.

3. Yahudi akan menjadikan negara bukan Yahudi, sebagai gelanggang pertelagahan manusia yang boleh membawa huru hara, seterusnya menyebabkan kemerosotan ekonomi. Yahudi akan berlagak sebagai penyelamat dengan mempelawa masuk ke'pasukan kita' iaitu Sosialis, komunis dan lain-lain yang dapat memberi ruang kepada Yahudi untuk menguasai bangsa bukan Yahudi. Dalam alam fikiranYahudi, wajib ditanam perasaan bahawa semua haiwan itu (bukan bangsa Yahudi) akan tidur nyenyak apabila kenyang dengan darah. Ketika itulah senang bagi Yahudi memperhambakan mereka.

4. Bangsa Yahudi mestilah menghapuskan segala bentuk kepercayaan agama serta mengikis daripada hati orang bukan Yahudi prinsip ketuhanan dan menggantikannya dengan perkiraan ilmu hisab serta lain-lain keperluan kebendaan. Fikiran orang bukan Yahudi mestilah dialihkan ke arah memikirkan soal perdagangan dan perusahaan supaya mereka tidak ada masa untuk memikirkan soal-soal musuh mereka. Akhirnya segala kepentingan akan jatuh ke tangan Yahudi.

5. Sekiranya ada di kalangan orang bukan Yahudi cuba mengatasi bangsa Yahudi dari segi sains, politik dan ekonomi, maka bangsa Yahudi mestilah menyekat mereka dengan cara menimbulkan pelbagai bentuk perselisihan sehingga wujud konflik sesama mereka. Kesannya, mereka mengambil keputusan untuk tidak mencampuri permasalahan tersebut kerana ianya hanya difahami oleh orang-orang yang memimpin rakyat sahaja.

6. Untuk memusnahkan perusahaan bangsa bukan Yahudi, ialah dengan cara merosakkan sumber pengeluaran dengan memupuk tabiat membuat kejahatan dan meminum minuman keras di kalangan pekerja, serta mengambil langkah menghapuskan orang orang terpelajar dari kalangan bangsa bukan Yahudi. Semua bangsa bukan Yahudi mestilah dipastikan menduduki mertabat kaum buruh yang melarat.

7. Orang-orang Yahudi wajib menabur fitnah supaya timbul kekacauan, pertelagahan dan permusuhan di kalangan manusia. Bila timbul penentangan terhadap bangsa Yahudi, maka wajiblah orang Yahudi menyambutnya dengan peperangan secara total di seluruh dunia.

8. Pemerintah Yahudi akan dikelilingi oleh segolongan besar ahli-ahli ekonomi dan orang Yahudi sendiri akan dikelilingi oleh ribuan ahli-ahli korporat, jutawan dan usahawan.

9. Yahudi akan mendirikan kerajaan diktator dengan membuat dan melaksanakan undang-undang yang tegas, iaitu undang-undang yang akan membunuh tanpa pengampunan. Yahudi akan merosakkan moral pemuda-pemuda bukan Yahudi dengan menanamkan teori-teori palsu dan ilmu-ilmu yang batil.

10. Yahudi akan membawa masuk racun 'Liberalisma' ke dalam negara-negara yang bukan Yahudi supaya menggugat kestabilan politik. Pilihanraya diatur supaya boleh memberi kemenangan kepada pemimpinpemimpin yang dapat bertugas sebagai agen yahudi dalam melaksanakan rancangan rancangan Yahudi.

11. Bangsa Yahudi menyifatkan diri mereka sebagai serigala dan bangsa lain sebagai kambing. Bagi mereka, Yahudi merupakan bangsa yang terpilih dan mereka bertebaran ke atas muka bumi ini sebagai satu rahmat. Berada diperantauan atau negara asing yang nampak sebagai kelemahan, sebenarnya mencerminkan kekuatan yang dapat membawa bangsa itu ke pintu kekuatan di seluruh dunia.

12. Yahudi akan mengubah pengertian tentang kebebasan atau kemerdekaan dengan mentafsirkan istilah itu sebagai mengamalkan apa-apa yang diperkenalkan atau dibenarkan oleh undang-undang sahaja. Kalau bangsa bukan Yahudi diberi permit menerbitkan sepuluh akhbar atau majalah, maka bangsa Yahudi mesti menerbitkan 30 akhbar atau majalah. Perkara ini amat penting kerana ia adalah alat untuk mengubah fikiran rakyat.

13. Bagi memastikan kejayaan usaha-usaha memonopoli dan mempercepatkan proses keruntuhan, maka bangsa Yahudi hendaklah menghapuskan golongan korporat dari bukan bangsa Yahudi di samping mengadakan spekulasi dan menyebarkan projek mewah, pesta-pesta serta pelbagai bentuk hiburan lain di kalangan bangsa bukan Yahudi kerana semua ini akan menelan kekayaan mereka. Untuk mengalih perhatian orang bukan Yahudi daripada memikirkan persoalan politik, maka agen Yahudi hendaklah membawa mereka kepada kegiatan-kegiatan hiburan, olahraga, pesta-pesta, pertandingan kesenian, kebudayaan dan lain-lain lagi.

14. Para filosuf Yunani mestilah membincangkan kekurangan-kekurangan serta mendedahkan keburukan agama-agama lain. Para penulis Yahudi harus menonjolkan tulisan-tulisan pornografi iaitu mengadakan sastera yang tidak bermakna, kotor dan keji.

15. Apabila mendapat kekuasaan, bangsa Yahudi akan membunuh tanpa belas kasihan terhadap setiap orang yang menentangnya. Setiap pertubuhan yang merancang untuk menentangnya mestilah dihukum dan ahli-ahlinya dibuang negeri. Oleh itu, mesti didirikan sebanyak-banyaknya 'FREMASONIC LODGE' iaitu tempat-tempat pertemuan rahsia orang orang Yahudi.

16. Yahudi akan mendirikan universiti mengikut rancangan yang begitu tersusun. Pensyarah-pensyarah akan mendidik dan membentuk para pemuda supaya menjadi manusia yang patuh kepada pihak berkuasa (Yahudi). Bagaimanapun, ajaran-ajaran mengenai undang-undang negeri dan politik tidak akan diajar kecuali beberapa orang sahaja yang dipilih kerana kebolehan mereka.

17. Yahudi meletakkan kehakiman dalam bidang yang sempit dan terhad. Guaman akan melahirkan orangorang kejam, tidak berperikemanusiaan dan mempunyai tabiat buruk untuk mencapai kemenangan bagi orang yang dibelanya, walaupun terpaksamenghancurkan semangat keadilan dan mengorbankan kebajikan masyarakat.

18. The Kings of Jews akan dikawal oleh pengawal pengawal rahsia, kerana orang-orang yahudi tidak akan membuka pinti kepada kemungkinan adanya perancangan untuk menentang kegiatan Yahudi.

19. Bangsa Yahudi akan membicarakan orang orang yang melakukan kesalahan politik sama seperti orang yang mencuri, membunuh dan kesalahan-kesalahan yang lain. Orang ramai akan memandang kesalahan politik itu sebagai satu kesalahan yanghina dan timbul rasa benci kepada mereka yang melakukannya.

20. Bank Antarabangsa Yahudi akan memberi pinjaman kepada bangsa bukan Yahudi dengan kadar bunga yang tinggi. Pinjaman yang sedemikian, akan menyebabkan pertambahan kadar hutang berlipat kali ganda. Ekonomi orang bukan Yahudi akan lumpuh secara outomatik kesan pertambahan hutang tersebut.

21. Yahudi menggantikan pasaran wang dengan institusi hutang kerajaan yang bertujuan untuk menetapkan nilai perusahaan mengikut pendapatan kerajaan. Institusi ini akan menawarkan pasaran 500 sijil pinjaman perusahaan dalam sehari atau membeli sebanyak itu juga. Dengan cara inilah segala perusahaan akan bergantung kepada Yahudi.

22. Untuk sampai ketujuan yang baik iaitu kekuasaan Yahudi yang berkuasa penuh dalam rangka meletakkan dunia dalam pemerintahannya, kadang-kadang kekerasan akan digunakan. Di tangan Yahudilah terletaknya pusat kekuasaan yang paling besar.

23. Orang Yahudi wajib melatih seluruh umat manusia dalam meningkatkan rasa segan dan malu agar mereka terbiasa dengan sifat patuh dan setia kepada arahan Yahudi.

24. Kerajaan tidak boleh diserahkan kepada mereka yang tidak tahu selok belok pemerintahan. Hanya mereka yang boleh menunjukkan sikap keras, kejam dan boleh memerintah dengan tegas akan menerima teraju kerajaan daripada pemimpin-pemimpin kita (Yahudi).


Sejarah Rasul & illuminati 




Sila sebarkan utk Umat Islam yg prihatin agar tidak tidur lena...



Wallahu'Alam.
Sharing is Caring..


👉Lihat di sini~  https://lading-emas.blogspot.com/2009/09/dajjal-zaman-ini-pandangan-rasulullah.html

👉Lihat di sini~  https://lading-emas.blogspot.com/2009/10/misteri-yajuj-dan-majuj.html



👉Lihat di sini~  https://lading-emas.blogspot.com/2018/10/kajian-terlengkap-seminar-akhir-zaman.html



. .

~***~LadingEMAS~***~

No comments:

Post a Comment