Monday, October 10, 2011

RATIB AL-HADDAD

RATIB AL-HADDAD

Sejarah Ratib Al-Haddad

Ratib Al-Haddad terambil dari nama penyusunnya, yaitu Al-Habib Abdullah bin alwi bin muhammad Al-Haddad. Dari beberapa banyak doa-doa dan dzikir-dzikir yang beliau karang, Ratib Al-Haddad inilah yang paling terkenal dan masyur. Ratib Al-Haddad disusun berdasarkan inspirasi, pada malam lailatul Qodar 27 Romadhon 1071 H.

Ratib Al-Haddad disusun untuk memenuhi permintaan seorang murid beliau yang bernama Amir dari keluarga Bani Sa’ad yang tinggal di Syibam salah satu perkampungan di Hadromaut, Yaman. Tujuan Amir meminta Habib Abdullah untuk mengarang Ratib, Agar diadakan suatu wirid dan dzikir dikampungnya, Agar mereka dapat mempertahankan dan menyelamatkann diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadromaut ketika itu.


Pertama kalinya Ratib ini hanya dibaca dikampung Amir sendir,i yaitu kota Syibam setelah mendapat izin dan ijazah dari Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sendiri. Selepas itu, Ratib ini pun dibaca di masjid Al-Hawi milik beliau yang di kota Tarim. Pada kebiasaan Ratib ini dibaca secara berjamaah setelah sholat ‘isya’.

Pada bulan Romadhon, Ratib ini dibaca sebelum sholat ‘isya ‘ untuk mengisi kesempitan waktu menunaikan sholat tarawih , dan ini adalah waktu yang telah ditartibkan Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad untuk kawasan-kawasan yang mengamalkan Ratib ini. Dengan izin Allah, kawasan-kawasan yang mengamalkan Ratib ini selamat dan tidak terpengaruh dari kesesatan tersebut.

Setelah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji, Ratib Al-Haddad mulai dibaca di mekkah dan madinah. Al-Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi berkata , “Barang siapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman, ia akan mendapat sesuatu yang diluar dugaannya”.

Ketahuilah bahwa setiap ayat , do’a , dan nama Allah yang disebutkan didalam ratib ini dipetik dari Al-Qur’an dan Hadits Rasul SAW . bilangan bacaan disetiap doa dibuat sebanyak tiga kali , karena itu adalah bilangan ganjil (witir). Semua ini berdasarkan petunjuk Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sendiri . beliau menyusun dzikir-dzikir yang pendek dan di baca berulang kali, agar memudahkan pembacaannya . dzikir yang pendek ini jika selalu dibaca secara istiqomah, maka lebih utama dari pada dzikir yang panjang namun tidak dibaca secara istiqomah. semoga Allah memberkahi Pembaca Ratib ini, Amin.



RATIB AL-HADDAD
  1. Dimulai dengan Bacaan Al-Fatihah dan Ayatul Kursi kemudian diteruskan dengan bacaan seperti dibawah ;

Page 1
Page 2
Page 3
Page 4

Kemudian diteruskan dengan membaca:
Surah Al Ikhlas, Surah Al Falaq, Surah Annas

1.Kiriman Al Fatihah untuk ruh pemimpin kami, kekasih kami, dan pemberi syafaat kepada kami Rasulillah Muhammad bin Abdillah dan keluarganya dan sahabatnya, dan keturunannya dan Ahlul Baitnya
Sungguh Allah memuliakan derajat-derajat mereka dan semoga Allah swt melipat gandakan dan memperbanyak pahala-pahala mereka dan menjaga kami serta memelihara kami beri kami kemuliaan dari mereka yang membawa manfaat bagi kami dan kembali kepada kami dari Al Fatihah ini dari keberkahan mereka dan rahasia kemuliaan mereka dan cahaya-cahaya mereka dan ilmu-ilmu mereka dan semua limpahan anugerah yang dilimpahkan kepada mereka dalam agama kami dunia dan akhirat.

2. Al Fatihah untuk ruh Sayyidina junjungan kami yan merangkum ratib ini pemimpin dari para pembimbing keluhuran dimasanya yang sangat dimuliakan dari para hamba-hamba Allah dimasanya Al Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al Haddad dan ayah-ayah mereka dan keturunan mereka,
Sungguh semoga Allah mengangkat dan meninggikan derajat mereka di surga dan memperbanyak pahala mereka dan melipat-gandakan pahala-pahala mereka dan menjaga kami demi kemuliaan derajat mereka yang membawa manfaat kepada kami atas keberadaan mereka dan kembali keberkahannya atas kami daripada Al Fatihah ini dan rahasia keberkahan mereka dan cahaya mereka dan keluasan ilmu mereka dan anugerah-anugerah mereka pada agama kami di dunia dan akhirat.

3. Al Fatihah untuk ruh-ruh hamba Allah yang shaleh dan ayah-ayah kami dan guru-guru kami juga guru-guru agama kami dan juga semua orang-orang yang mempunyai kaitan kepada kami dan semua yang wafat di negeri ini dari semua orang yang wafat dalam islam keseluruhannya bagi muslimin dan semua ruh-ruh ummat muslimin yang telah wafat dan juga semua yang hidup sampai hari kebangkitan semoga Allah swt memaafkan untuk mereka dan juga menyayangi mereka dan juga membuka menyelamatkan kesulitan-kesulitan muslimin dan juga menyayangi mereka dan menyembuhkan penyakit mereka dan juga mengumpulkan segala kemuliaan untuk mereka dalam hidayah dan petunjuk dan juga mendamaikan apa-apa yang terjadi kepada mereka, perselisihan mereka dan memilihkan untuk mereka sebagai seorang pemimpin diantara mereka dan menyingkirkan dari mereka segala kejahatan-kejahatan yang ada pada mereka dan juga menjaga kami dan mereka dari kejahatan fitnah dan cobaan-cobaan yang menyulitkan dari semua para pengganggu daripada hamba-hamba Allah swt apakah hewan, tumbuhan, jin dan lainnya dan semua yang membawa kesulitan dan yang dekat atau yang jauh dan memurahkan harga-harga benda-benda jual beli mereka dan juga menurunkan kepada mereka hujan yang membawa rahmah dan diberikan semua yang diberikan dari kami dan beri apa-apa permintaan mereka kepada Allah dan semua apa-apa yang dimiliki Allah dan Rasul Nya dan membukakan atas kami anugerah-anugerah yg dilimpahkan Ahlul Ma'rifah billah dan mengakhiri kehidupan kami dengan khusnul khatimah dan dalam keadaan Allah ridha kepada kami dari kebaikan, kelembutan dan kesembuhan.

Setelah membaca Al Fatihah lalu membaca :

Wahai Allah sungguh sebenarnya kami meminta Redha Mu dan Syurga Mu dan kami berlindung dari keMurkaan Mu dan Api Neraka.

Kemudiaan Membaca :

   Wahai Yang Maha Mengetahui segala apa yang tersembunyi dari kami janganlah Kau tutupkan tabir yang menghalangi kami dengan Mu dan maafkanlah kami dan sembuhkanlah kami dan selalulah bersama kami dimanapun kami berada, Semoga Allah swt membalas terimakasih kami atas Nabi kami Muhammad saw dengan kebaikan, Semoga Allah swt membalas Sayyidina Muhammad saw beserta keluarganya dan limpahan salam, Semoga Allah swt membalas atas segala kemuliaan Nabi Muhammad saw atas kami dengan sebaik-baik balasan untuk Nabi kami dari ummatnya. 
Wahai Allah demi kemuliaan khusnul khatimah,
Wahai Allah demi kemuliaan khusnul khatimah,
Wahai Allah demi kemuliaan khusnul khatimah

Aku mohon ampun kepada Allah swt yang tiada Tuhan selain Nya Dialah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada seluruh hamba Nya dan hamba-hamba Nya yang beriman Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri 

Yang tiada pernah mati dan aku bertobat kepada Nya.
Wahai Tuhanku ampunilah dosa-dosaku. Aku mohon pengampunan dari Allah daripada untukku dan dosa-dosaku, dosa mukminin dan mukminat

Download PDF RATIB AL-HADDAD

Download MP3 RATIB AL-HADDAD

Petikan~ http://jamaluddinab.blogspot.com/2010/03/ratib-al-haddad.html


MAKNA RATIB DAN KELEBIHANNYA



Makna Ratib

Telah dihuraikan oleh Al-Habib Umar bin Abdul Rahman Al-Attas bahawasanya perkataan Ratib mempunyai banyak erti. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal dari perkataan (rattaba) bererti mengaturkan atau menyusun. 
Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. 
Sembahyang sunnah Rawatib adalah antara sembahyang-sembahyang sunnah yang diamalkan pada waktu-waktu yang tertentu oleh Nabi s.a.w. Ratib al-Attas mengandungi zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang telah sedia tersusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas yang juga dibaca pada waktu-waktu yang tertentu.

Istilah Ratib digunakan kebanyakkannya di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan kiraan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali), senang diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu yang tertentu iaitu sekali pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam. Terdapat Ratib al-Haddad, Ratib al-Aidrus, Ratib al-Muhdhor, Ratib Al-Attas dan lain-lain.

Keutamaan Ratib

Berkata sebilangan ulama ahli salaf, antara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah.

Bagi mereka yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong dengan berwuduk, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah dimustajabkan Allah. Para salaf berkata ia amat mujarrab dalam menyampaikan segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali.
Antara kelebihan ratib ini adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah jirannya dari kebakaran, kecurian dan terkena sihir. As-Syeikh Ali Baras berkata:
  “Apabila dibaca dalam suatu kampung atau suatu tempat, ia mengamankan ahlinya seperti dijaga oleh 70 pahlawan yang bekuda. Ratib ini mengandungi rahsia-rahsia yang bermanfaat. Mereka yang tetap mengamalkannya akan diampunkan Allah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.”

Bagi mereka yang terkena sihir dan membaca ratib, Insya-Allah diselamatkan Allah dengan berkat Asma’ Allah, ayat-ayat al-Quran dan amalan Nabi Muhammad s.a.w.

Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas berkata:
   “Mereka yang mengamalkan ratib dan terpatuk ular nescaya tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Bagi orang yang takut nescaya akan selamat dari segala yang ditakuti. Pernah ada seorang yang diserang oleh 15 orang pencuri dan dia selamat.”

Pernah datang satu kumpulan mengadu akan hal mereka yang dikelilingi musuh. Al-Habib Husein menyuruh mereka membaca ratib dan beliau jamin Insya-Allah mereka akan selamat.

Ada sebuah kampung yang cukup yakin dengan Habib Umar al-Attas dan tidak tinggal dalam membaca ratibnya. Kecil, besar, tua dan muda setiap malam mereka membaca ratib beramai-ramai dengan suara yang kuat.
Kebetulan kampung itu mempunyai musuh yang hendak menyerang mereka. Kumpulan musuh ini menghantar seorang pengintip untuk mencari rahsia tempat mereka supaya dapat diserang.
Kebetulan pada waktu si pengintip datang dengan sembunyi-sembunyi mereka sedang membaca ratib dan sampai kepada zikir:

Ertinya: Dengan nama Allah, kami beriman kepada Allah dan barang siapa yang beriman kepada Allah tiada takut baginya!

Mendengar tiada takut baginya, dan diulangi sampai tiga kali, si pengintip terus menjadi takut dan kembali lalu menceritakan kepada orang-orangnya apa yang dia dengar dan mereka tidak jadi menyerang. Maka selamatlah kampung itu.

Nama-nama Ratib

Ratib al-Habib Umar bin Abdurrahman ini mempunyai banyak nama. Antaranya adalah:

Ertinya: Sesuatu yang sukar diperolehi dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah. Nama inilah yang dipilih oleh al-Habib Muhammad bin Salem al-Attas apabila menyusun Ratib al-Habib Umar dalam bahasa Arab, Melayu dan Tamil.

Ertinya: Kubu yang kukuh. 

Ertinya: Belerang yang merah. Satu istilah bagi mentafsirkan sesuatu benda yang amat berharga yang sukar didapati pada sebarang waktu atau tempat. 

Ertinya: Pati segala zikir. 

Ertinya: Magnet rahsia-rahsia bagi mereka yang tetap mengamalkannya pada waktu malam dan siang. 

Ertinya: Penawar bagi racun yang mujarrab. Menurut kata al-Habib Husein bin Abdullah al-Attas, nama ini dinamakan oleh gurunya al-Habib Ahmad bin Hasan apabila menerangkan kelebihan Ratib al-Habib Umar. 

Ertinya: Sumber pencapaian dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah. Nama ini hanya terdapat di Tajul A’ras oleh al-Habib Ali bin Husein yang menerangkan bahawa dalam kitab al-Qirtas yang beliau perolehi tertulis nama Ratib al-Attas sebagai Manhal al-Manal dan tidak Azizul Manal.


Sumber : http://pondokhabib.wordpress.com 

 . .
~***~LadingEMAS~***~

No comments:

Post a Comment